Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelaku Kekerasan di STPDN Ditahan Polisi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Tiga tersangka kasus meninggalnya Wahyu Hidayat, mahasiswa tingkat dua Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dijebloskan ke sel Polres Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (6/9), sekitar pukul 06.00 WIB. Ketiganya, Dadang Hadysurya, Yayan Sopian, dan Hendy, praja (mahasiswa) di sekolah yang sama. Mereka mendekam di tahanan Polres bersama tersangka kasus pemerkosaan dan kriminal lainnya. Seragam kampus kebanggan ketiganya, yang berwana coklat krem, dilucuti polisi dan diganti baju tahanan berwarna serba biru. Di dalam sel berukuran 6 X 4 meter, mereka banyak melamun dan wajahnya kelihatan pucat. Tersangka hanya mau berbicara jika ditanya petugas dari Polres Sumedang dan keluarga yang membesuk ke tahanan. Menurut pengacara tersangka, Yoppie Megananda, sebenarnya yang menjadi tersangka bukan hanya tiga orang itu. “Ke 46 Praja yang diperiksa oleh Polres sebenarnya sudah berstatus tersangka,” kata Yoppie. Hal ini terbukti dari berita acara pemeriksaaan (BAP) yang dilihat Yoppie. Meski semua dijadikan tersangka, tidak menutup kemungkinan sebagian dikembalikan status hukumnya menjadi saksi. “Tapi, jika polisi sudah menetapkan tersangka utama,” ujar Yoppie. Kapolres Sumedang AKBP Yoyok Subagiyono mengatakan, tersangka kasus ini baru empat orang. Yoyok pun menolak memberikan nama-nama tersangka. Rencananya, polisi akan mengumumkan status tersangka secara resmi agar tidak terjadi kesimpang siuran informasi. Ketiganya tersangka kasus tewasnya Wahyu Hidayat, 20 tahun. Pria berumur 20 tahun itu menemui ajal setelah dianiaya para seniornya, 2 September lalu, karena tak mengikuti upacara 17 Agustus di Lapangan Gasibu, Bandung. Akibat kasus ini, 26 pelakunya diberi sanksi. Tiga mahasiswa dipecat tidak hormat, 13 diturunkan tingkat dan pangkatnya menjadi madya praja, dan 10 orang dikurangi nilai kepribadiannya. Polisi sempat kesulitan memeriksa para tersangka karena jumlahnya tidak sebanding dengan petugas yang ada di Mapolres. Karena kekurangan personel, sejumlah reserse dan intel yang tersebar di polsek-polsek Sumedang ditarik ke Polres. Bobby Gunwan - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

CEO Apple Tim Cook Bertemu dengan Prabowo Subianto, Apa yang Dibahas?

26 detik lalu

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bertemu dengan CEO Apple Tim Cook (kanan) di kantor Kementerian Pertahanan RI, Rabu, 17 April 2024. Sumber: ANTARA
CEO Apple Tim Cook Bertemu dengan Prabowo Subianto, Apa yang Dibahas?

CEO Apple, Tim Cook, melakukan kunjungan ke kantor Menteri pertahanan Prabowo Subianto usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemarin.


Jadwal Live Timnas U-23 vs Australia Kamis Malam 18 April: Shin Tae-yong Minta Suporter Hibur Pemain

4 menit lalu

Pelatih timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong. (Tim Media PSSI)
Jadwal Live Timnas U-23 vs Australia Kamis Malam 18 April: Shin Tae-yong Minta Suporter Hibur Pemain

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Shin Tae-yong, meminta dukungan penuh masyarakat Indonesia untuk "menghibur" para pemain menjelang laga vs Australia.


Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

7 menit lalu

Seorang tentara dari Tentara Pembebasan Nasional Karen (KNLA) berpatroli dengan kendaraan, di samping area yang hancur akibat serangan udara Myanmar di Myawaddy, kota perbatasan Thailand-Myanmar di bawah kendali koalisi pasukan pemberontak yang dipimpin oleh Persatuan Nasional Karen, di Myanmar, 15 April 2024. REUTERS/Athit Perawongmetha
Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.


Proliga 2024: Hany Budiarti Bicara Perkembangan Adaptasi Giovanna Milana dan Polina Shemanova di Jakarta Pertamina Enduro

18 menit lalu

Kapten tim Jakarta Pertamina Enduro Hany Budiarti (kedua dari kiri) menjawab pertanyaan pewarta pada konferensi pers acara peluncuran tim di Grha Pertamina, jakarta, Rabu, 17 April 2024.(ANTARA/RAUF ADIPATI)
Proliga 2024: Hany Budiarti Bicara Perkembangan Adaptasi Giovanna Milana dan Polina Shemanova di Jakarta Pertamina Enduro

Kapten Jakarta Pertamina Enduro Hany Budiarti menilai para pemain asing merupakan faktor penting penentu sukses di Proliga 2024.


Tata Cara Klaim Asuransi Kecelakaan dari Jasa Raharja

20 menit lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Tata Cara Klaim Asuransi Kecelakaan dari Jasa Raharja

Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda ikuti untuk mengajukan klaim asuransi kepada Jasa Raharja.


Realme Narzo 70x akan Hadir di India Pekan Depan, Ini Spesifikasinya

21 menit lalu

Realme Narzo 70 Pro 5G. youtube.com
Realme Narzo 70x akan Hadir di India Pekan Depan, Ini Spesifikasinya

Realme Narzo 70x secara resmi mengonfirmasi akan mendukung pengisian cepat kabel 45W.


Menakar Dugaan Politisasi Bansos dalam Putusan MK

24 menit lalu

Sidang sengketa hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) dengan agenda pemeriksaan saksi dan ahli pihak terkait atau Kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Gedung MK, Jakarta pada Kamis, 4 April 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Menakar Dugaan Politisasi Bansos dalam Putusan MK

Pendapat ketiga kubu capres-cawapres soal politisasi bansos dalam putusan MK mendatang.


Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel

27 menit lalu

Orang-orang berkumpul saat militer Israel memamerkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel

Komandan angkatan darat, udara dan laut Iran menyatakan kesiapan dalam menghadapi serangan Israel.


Warga Sipil Pakai Pelat Dinas Militer, Kena Pasal Pemasluan dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

27 menit lalu

Pengemudi Fortuner dengan pelat dinas TNI yagn cekcok di Tol Cikampek. Foto : X
Warga Sipil Pakai Pelat Dinas Militer, Kena Pasal Pemasluan dengan Hukuman 6 Tahun Penjara

Warga sipil pengguna pelat dinas militer palsu akan terkena pasal pemalsuan yang bisa dihukum maksimal 6 tahun penjara dan denda Rp500 ribu.


Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

27 menit lalu

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (kanan) didampingi Ketua PBNU Amin Said Husni (kiri)memberikan keterangan pers peluncuran Mars Satu Abad NU di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. PBNU secara resmi meluncurkan Mars Satu Abad NU yang berjudul Merawat Jagat Membangun Peradaban dengan lirik diciptakan oleh Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan aransemen musik oleh Tohpati. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.