Sekitar 36 orang, itu terdiri dari anggota komisi B dan C DPRD kabupaten Majalengka, ditambah beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Majalengka. Selain ke Bali, rombongan juga berencana bertandang ke Jember, Jawa Timur, meninjau sumber benih kopi, dan ke Wonosobo, Jawa Tengah, meninjau pembuatan the organic . Rencananya, studi banding, ini menelan biaya sekitar Rp 50 juta.
Wakil ketua DPRD Kabupaten Majalengka, Drs. Ade Sudarmana, membenarkan rencana keberangkatan anggota komisi B dan C ke Bali. "Rencana ini sudah terjadwal jauh-jauh hari, bukan sesuatu yang mendadak," katanya. Ia pun membantah, kepergian anggota dewan ke Bali, suatu pemborosan dan ketidakpedulian dewan terhadap musibah kekeringan di kabupaten Majalengka. Menurut Ade, hasil studi banding, itu nantinya dapat dijadikan bahan.
Sementara, tokoh masyarakat Majalengka, Ir Yoyo Sutaryo, menyayangkan kepergian anggota DPRD kota Majalengka ke Bali, justru di saat musim kering melanda. Menurutnya, jika rencana itu dipaksakan, maka pertanda rendahnya empati dewan terhadap penderitaan rakyat yang diwakilinya. "Rakyat yang memilih, tapi justru saat ini rakyat yang ditelantarkan," katanya. Menurut Yoyo, lebih baik dana kepergian, itu digunakan untuk membantu masyarakat Majalengka yang saat ini susah hidupnya akibat kekeringan.
Ivansyah - Tempo News Room