Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Lagi Korban Kekerasan STPDN Bicara

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bengkulu: Satu lagi korban tindak kekerasan di Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN), bercerita. Kali ini adalah Tasman Hidayat, 21 tahun, asal Bengkulu. Dia sempat dirawat di rumah sakit beberapa lama, karena patah tulang belakang, dianiaya seniornya. Akhirnya, Tasman terpaksa mengundurkan diri, tak tahan atas penderitaan yang dialaminya. "Anak saya dianiaya tujuh seniornya. Kami terpaksa mengeluarkan uang kurang lebih Rp 40 juta untuk berobat di rumah sakit," kata Suhanuddin Saim, orang tua Tasman Hidayat, Jumat (26/9). Selama dua tahun sejak 2000 hingga 2001, Tasman Hidayat terdaftar sebagai murid STPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Namun setelah mengetahui anak mereka disiksa, maka kedua orang tua korban terpaksa memindahkan anaknya ke perguruan tinggi lain. "Untuk apa mempertahankan anak saya disana, tujuan kita menyekolahkan anak bukan untuk disiksa tapi mencari ilmu pengetahuan, katanya. "Bagaimana mau jadi lurah atau camat jika dia sudah cacat." Penyiksaan terhadap Tasman dari para seniornya memang sudah sering terjadi, hanya saja tidak diceritakan kepada kedua orang tuanya. Menurut Suhanuddin, kejadian itu menimpa anaknya sekitar Febuari 2000, saat Tasman masih duduk di tingkat I. Berdasarkan pengakuan Tasman, dia dianiya, sekitar jam dua malam. Saat itu dia sedang tidur tiba-tiba dibangunkan tujuh orang seniornya lalu disuruh berjongkok. Para seniornya menendang bagian belakang Tasman dilanjutkan tendangan di bagian dada. Hanya saja Tasman tidak mengetahui siapa saja pelaku penganiayaan tersebut, karena kejadiannya pada malam hari. Tapi yang jelas penyiksaan itu terjadi bertepatan pada saat penyiksaan dialami rekannya Erik Rachman asal Sumedang yang meninggal dunia dan Fahmi dari Medan yang mengalami luka di bagian perut dan harus dirawat di Rumah Sakit Islam Sumedang. Ketika masih di STPDN, Tasman sebenarnya sudah sering dibawa ke rumah sakit terdekat. Waktu orang tua Tasman bertanya, pihak STPDN menyatakan Tasman menderita penyakit ginjal. Ternyata kondisi Tasman bukan tambah baik malah makin buruk. Dia harus mendapat perawatan serius, sehingga akhirnya dirawat di Rumah Sakit Islam Sumedang dan dilakukan foto sinar X. Dari sanalah baru diketahui tulang belakang anaknya sudah lepas. Ketika itu pula barulah Tasman menceritakan penyebab penderitaan dirinya. Akibat patah tulang belakang, syarafnya sempat terjepit. Akibatnya, Tasman sering mati rasa, kaki kanan sempat mengecil dan berat badannya terus menurun. "Syukurlah sekarang kondisi anak kami sudah mulai pulih, walau masih harus sering berobat ke Rumah Sakit Pertamina Jakarta," katanya. Masih menurut Suhanuddin, pada saat dirawat di Jakarta Tasman sempat mau diculik para seniornya. Mungkin merasa takut perbuatan mereka diketahui pihak luar. Untung saja pengawasan dari pihak keluarga ketika itu cukup ketat. "Kami sudah tahu gelagat sebelumnya," kata Suhanuddin. Atas rencana penculikan ini, orang tua Tasman sempat melaporkannya ke pembina STPDN, sambil menunjukkan hasil foto sinar X Tasman. Tapi awalnya mereka tidak mau menerima pengaduan tersebut, bahkan menghardik supaya jangan ngomong maca-macam. Bahkan Ketua STPDN , menanggapi pengaduan orang tua Tasman hanya dengan ringan menyatakan itu hanya musibah. Akhirnya ketua STPDN memberi rekomendasi kepindahan Tasman dari sekolah itu dan memberi keringanan supaya keluarga Tasman tidak usah membayar uang pendidikan selama dididik di sana. Tapi, pihak STPDN sepeser pun tak membantu biaya pengobatan anaknya. Keluarga korban memang tidak punya niat mengadukan permasalahan tersebut kepada polisi. Tasman kini menjadi mahasiswa Fakultas Tehnik Universitas Pakuan Bogor. Saat menceritakan masalah ini, Suhanuddin didamping istrinya Nurhayati, yang lebih banyak diam dan menangis. Hanya sekali Nurhayati buka mulut. Dia menyatakan sempat menjerit histeris melihat tayangan kematian Wahyu Hidayat di televisi. Syaipul Bakhori - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Korban Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel Tembus 34 Ribu Orang

16 menit lalu

Warga Palestina mengendarai kereta yang ditarik hewan saat berusaha untuk kembali ke rumahnya di Gaza utara melalui pos pemeriksaan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza 15 April 2024. REUTERS/Ramadhan Abed
Korban Tewas di Gaza Akibat Serangan Israel Tembus 34 Ribu Orang

Jumlah korban tewas di Gaza terus bertambah akibat serangan Israel dalam enam bulan terakhir.


Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

31 menit lalu

Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS
Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.


Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

37 menit lalu

Rumah hancur akibat petasan di di Dusun Sembilangan Timur, Desa Sembilangan, Kecamatan Kota, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Musthofa Bisri
Petasan Pernikahan Hancurkan Rumah Calon Pengantin di Madura, Seorang Kerabat Tewas

Petasan yang hendak dibawa ke rumah calon mempelai wanita tersebut meledak hingga menghancurkan rumah dan menewaskan seorang kerabat.


Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

41 menit lalu

Ketua KPU Hasyim Asy'ari diduga tertidur saat mengikuti sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 dengan pemohon capres dan cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dan pemohon capres dan cawapres nomor urut 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis, 4 April 2024. Adapun agenda sidang hari enam perkara PHPU Pilpres 2024 mendengarkan keterangan saksi dan ahli yang dihadirkan pihak terkait capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pihak terkait menghadirkan 8 ahli dan 6 saksi pada sidang sengketa Pilpres 2024. TEMPO/Subekti.
Ketua KPU Dilaporkan untuk Dugaan Asusila, Berikut Sejumlah Kontroversi Hasyim Asy'ari

Kontroversi Ketua KPU Hasyim Asy'ari, dari pencalonan Gibran sebagai capres hingga skandal wanita emas. terakhir dugaan asusila terhadap PPLN


Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

44 menit lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.


Aulia Suci Nurfadila Tak Ingin Ngoyo Kejar Peluang Bermain di Liga Bola Voli Putri Korea Selatan

50 menit lalu

Pemain voli timnas Indonesia, Aulia Suci Nurfadila seusai menjalani latihan jelang menghadapi Red Sparks di GOR Bulungan, Jakarta, Jumat (19/04/2024). (ANTARA/FAJAR SATRIYO).
Aulia Suci Nurfadila Tak Ingin Ngoyo Kejar Peluang Bermain di Liga Bola Voli Putri Korea Selatan

Aulia Suci Nurfadila mengaku bersyukur namanya masuk dalam daftar pemain yang akan menjalani uji coba Federasi Bola Voli Korea Selatan (KOVO).


Anwar Usman Disebut Masih Pakai Fasilitas Ketua meski Sudah Dicopot, Begini Kata MK

58 menit lalu

Ketua MK Anwar Usman saat menjadi Ketua Majelis Hakim sidang putusan atas gugatan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu terkait usia minimal capres-cawapres menjadi 35 tahun di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin 16 Oktober 2023. TEMPO/Subekti.
Anwar Usman Disebut Masih Pakai Fasilitas Ketua meski Sudah Dicopot, Begini Kata MK

Anwar Usman dipecat dari kursi Ketua MK oleh MKMK pada November 2023 akibat pelanggaran etik berat.


Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

1 jam lalu

Anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berdiri mengheningkan cipta, untuk menghormati para korban serangan di tempat konser Balai Kota Crocus di Moskow, pada hari pemungutan suara mengenai resolusi Gaza yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan yang mengarah ke gencatan senjata permanen.  gencatan senjata berkelanjutan, dan pembebasan semua sandera segera dan tanpa syarat, di markas besar PBB di New York City, AS, 25 Maret 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?


Bahas Lebaran, TVXQ Minta Maaf di Konser 20&2 Jakarta

1 jam lalu

Duo TVXQ di konser mereka. Foto: TEMPO| Raden Putri.
Bahas Lebaran, TVXQ Minta Maaf di Konser 20&2 Jakarta

Selain berterima kasih kepada para penggemar, TVXQ juga meminta maaf karena baru sempat menggelar konser di Indonesia lagi.


Kuasa Hukum Robert Bonosusatya Jelaskan Kerja Sama antara PT RBT dan PT Timah

1 jam lalu

Robert Priantono Bonosusatya. jasuindo-tiga-perkasa-annual-report-2012
Kuasa Hukum Robert Bonosusatya Jelaskan Kerja Sama antara PT RBT dan PT Timah

Kuasa hukum Robert Bonosusatya menjelaskan kerjasama antara PT Refined Bangka Tin (PT RBT) dengan PT Timah Tbk.