Dalam konvensi, Wiranto mengguli Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tanjung yang berada di urutan kedua. Tiga calon presiden lainnya yang masuk lima besar adalah Aburizal Bakri, Surya Paloh dan Menko Kesra Yusuf Kalah. Probowa Subiakto dan Sri Sultan Hamengkubowono yang sempat diusung Golkar kabupaten atau kota gagal masuk lima besar.
Ketua DPD Golkar Banten, Drs. H. Ebi Djauhari mengatakan, masuknya nama Wiranto sebagai calon presiden di urutan pertama adalah murni dari dari dukungan yang masuk dari kabupaten atau kota II. Dari 6 DPD golkar Kabupaten Kota, 5 diantaranya mengusung nama Wiranto pada urutan pertama dengan memperoleh suara tertinggi.
Mengenai "kalahnya" Akbar Tandjung , menurut Ebi, bukan karena kepemimpinan Akbar kurang disukai, tapikemungkinan karena visi dan misi yang disampaikan kurang mengena. "Terlibih dari itu, hasil konvensi dari enam DPD kabupaten/kota nama Akbar Tanjung hanya berada di urutun kedua dan ketiga," katanya.
Konvensi dimulai dengan menyusun tabulasi nama-nama calon presiden hasil konvensi di DPD kabupaten atau kota. Sesuai peraturan konvensi, di tingkat provinsi hanya mengakumulasi jumlah suara terbanyak yang diperoleh calon presiden di konvensi kabupaten atau kota.
Faidil Akbar - Tempo News Room