Pernyataan ini disampaikan Amien menjawan pertanyaan wartawan yang menanyakan motif bertemunya sejumlah tokoh partai tersebut. “Saya alergi dengan kata membendung, menjegal, sepertinya tidak percaya diri,” kata Amin. Menurutnya, biarlah rakyatlah yang akan menjadi hakim terakhir dalam pemilu 2004 nanti.
Buka puasa ini dihadiri berbagai tokoh partai. Di antaranya Amien Rais (PAN), Gus Dur (PKB), Pramono Anung, Arifin Panigoro (PDI Perjuangan), Eros Jarot (PNBK), Rahmawati (Partai Pelopor), Hidayat Nurwahid (Partai Keadilan Sejahtera), Budi Harsono (Partai Golkar), Endin Aziz Sofian (PPP), dan Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan, Susilo Bambang Yudhoyono.
Menurut Amien, yang dibicarakan dalam pertemuan sejumlah partai itu adalah masukan untuk masa depan bangsa Indonesia. Dia meminta agar pertemuan semacam ini jangan dilihat sebagai rencana partai-partai Islam yang mau menghadang PDI Perjuangan. Ditanya kemungkinan melakukan koalisi, Amin mengatakan, mungkin saja untuk menyatukan kekuatan politik yang proreformasi. “Kekuatan bercerai menjadikan lemah maka refornasi terhenti. Kalau bisa menyatu why not” kata Amien.
Dalam kesempatan itu, Gus Dur mengucapkan terima kasih atas kedatangan para tokoh politik. “Walaupun berbeda-beda, malam ini kita menikmati hidup bersama," kata Gus Dur. Dia mengatakan, pertemuan ini hanya silaturahmi saja. “Kalau pun ada pembicaraan tentang presiden, maka itu di belakang layar,” kata Gus Dur yang disambut gelak tawa yang hadir.
Reni Chairani - Tempo News Room