Menurut Sutarto, TNI mencoba agar kebutuhan peralatan tempur TNI diproduksi dalam negeri. Jika ini dimulaisekarang, maka ketergantungan Indonesia pada dunia luar semakin berkurang. "Ini dalam rangka kemandirian," ujarnya.
Apalagi, kata Sutarto, harga kapal buatan dalam negeri jauh lebih murah dibanding dengan buatan luar negeri. Perbedaan badan kapal korvet buatan dalam dan luar negeri berkisar antara US$ 10-15 juta. "Jika seperti itu kita harus mempunyai kemauan untuk memulai," ungkapnya.
Ia mencontohkan panser buatan PT Pindad yang didemontrasikan pada puncak HUT TNI, 5 Oktober lalu. PT PAL juga mempresentasikan membuat kapal korvet nasional. Kapal itu badannya dibuat oleh PT PAL, elektroniknya oleh PT Lion, sedangkan persenjataannya diproduksi oleh PT Pindad.
Sekarang, tambah Sutarto, tergantung kemauan pemerintah untuk menyediakan anggaran. "Kalau kemampuan PT PAL sudah ada, tinggal political will pemerintah saja," tandasnya. Mengapa harus korvet? kata Sutarto, kapalitu selain lebih besar, persenjataannya juga lebih lengkap.
Direktur PT PAL, Edwin H Suryohadiprojo, mengaku siap memproduksi kapal Korvet yang dipesan TNI. PT PAL juga akan menggandeng beberapa perusahaan nasional dalam membangun kapal ini. Satu kapal butuh waktu 2 tahun, mulai proses hingga tahapan akhir.
Adi Mawardi - Tempo News Room