TEMPO Interaktif, Jakarta: Solidaritas Aceh-Papua berpendapat pemekaran Papua bisa menghalang-halangi terciptanya suasana demokratis menjelang pemilihan umum 2004. Untuk itu, aktivis dengan label SAP berunjuk rasa di Bundaran Hotel Indonesia, Sabtu (8/11), menolak pelaksanaan pemilihan umum di Papua. Unjuk rasa dengan massa sekitar 1.000 orang itu mengambil rute Bundaran HI, Kementrian Koordinator bidang Politik dan Keamanan dan diakhiri buka puasa bersama di Masjid Istiqlal. Menurut koordinator SAP Yusuf Lakaseng, ribuan rakyat Papua telah menyatakan perlawanan secara tebuka dalam bentuk aksi massa. Bahkan, mereka telah melakukan rapat akbar tentang kebijakan pemekaran Papua. Menurut Yusuf, perlawanan terbuka rakyat merupakan fakta obyektif bahwa kebijakan pemekaran Papua adalah bentuk penafian rakyat Papua dan inkonsistensi pemerintah pusat dalam memberikan otonomi khusus pada rakyat Papua. Masih menurut SAP, pemekaran Papua hanya melahirkan ancaman konflik horizontal. Buktinya, rakyat Papua menolak pembentukan Komisi Pemilihan Umum di Provinsi Irian Jaya Barat. Jika ekspresi rakyat ini tidak direspon maka penolakan pemilu di Papua akan semakin gencar. Agriceli - Tempo News Room
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa
8 menit lalu
150 Pelajar di Kabupaten Sukabumi Mendapatkan Beasiswa
Kabupaten Sukabumi kembali mencatat sejarah penting dalam dunia pendidikan dengan pemberian beasiswa kepada 150 pelajar terbaik dari berbagai daerah di wilayah ini.
![Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik saat jeda istirahat rekapitulasi suara nasional dan luar negeri di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, 1 Maret 2024 [Tempo/Eka Yudha Saputra]](https://statik.tempo.co/data/2024/03/01/id_1283960/1283960_720.jpg)