Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah akan Perketat Pengawasan Perbankan

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan memperketat sistem pengawasan perbankan nasional menyusul kasus pembobolan BRI dan BNI. Selain itu peningkatan moral karyawan juga akan terus diupayakan. Menteri Negara BUMN Laksamana Sukardi di gedung utama Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (4/12), mengatakan rentang pengawasan bank pemerintah selama ini terlalu besar yang mengakibatkan peluang untuk terjadinya kasus kebobolan juga besar. Karena itu, Laksamana meminta dilakukan efisiensi, tidak hanya melalui manajemen yang handal dan profesional, melainkan juga memiliki moral yang tinggi. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan secara keseluruhan, tetapi harus ada pembudidayaan manajemen yang profesional secara bertahap. Laksamana mengungkapkan hal itu menanggapi kasus pembobolan di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) yang menyebabkan kerugian sekitar Rp 294 miliar. Dari jumlah itu, bank baru berhasil menarik sebesar Rp 31 miliar. Peristiwa pembobolan yang terjadi di kantor cabang BRI Senen dan dua kantor cabang pembantu di Surya Kencana, Bogor, dan Tanah Abang, Jakarta, itu melibatkan oknum karyawannya. Laksamana mengatakan kasus kejahatan di perbankan sulit dicegah bila ada orang dalam yang terlibat. Karena itu, katanya, peningkatan moral karyawan harus diupayakan. Selain itu diperlukan pula kepastian hukum. "Mereka berani melakukan itu karena tidak ada tindakan yang tegas selama ini," kata Laksamana. Karena itu, ia meminta tindakan tegas harus dilakukan terhadap siapapun pelaku kejahatan perbankan. Bila tidak ditindak tegas, menurutnya, kejadian serupa bisa terulang lagi. Kasus BRI, menurut Laksamana, sedikit berbeda dengan kasus pembobolan di BNI. Manajemen BRI telah mengetahui lebih dulu sehingga bisa melakukan tindakan pengamanan lebih lanjut. Menurutnya, resiko kegiatan perbankan memang selalu ada, tidak hanya kemungkinan terjadinya pembobolan tetapi juga kemungkinan kasus lain. Karena itu semua pihak harus terus belajar mengambil hikmah dari kejadian tersebut. Sistem pengawasan juga harus diperketat. Sementara itu Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Kwik Kian Gie mengaku tidak heran atas peristiwa penggelapan dana yang terjadi di BRI. "Karena hampir semua lapisan masyarakat Indonesia sudah sakit KKN semua," kata dia. Ia bahkan mengatakan tidak menutup kemungkinan kasus serupa akan terjadi lagi. Namun ia tidak bersedia menyebutkan di bank mana kemungkinan itu akan terjadi. Indikasi atas kemungkinan tersebut, kata Kwik, didasarkan atas kemudahan masyarakat untuk memperoleh kredit dari bank selama yang bersangkutan bersedia memberikan fee. Ia menyesalkan pemerintah yang belum mengambil sikap tegas atas peristiwa itu. Retno Sulistyowati - Tempo News Room
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vivo Y200i Muncul di Situs Operator China, Ini Spesifikasi yang Terungkap

2 menit lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo Y200i Muncul di Situs Operator China, Ini Spesifikasi yang Terungkap

Ponsel Vivo Y200i ditenagai chipset Snapdragon 4 Gen 2 yang merupakan peningkatan dari 4 Gen 1 pada Y200.


Guru Besar UI Sebut Putusan MK Jadi Ujian Indonesia sebagai Negara Hukum

3 menit lalu

Peneliti Pusat Studi Politik Hukum Kepemiluan dan Demokrasi atau PoshDem Universitas Andalas, Feri Amsari, bersama Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia, Sulistyowati Irianto, dalam dalam Diskusi Media: Landmark Decision MK yang digelar MMD Initiative di Gado-Gado Boplo Cikini, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Defara
Guru Besar UI Sebut Putusan MK Jadi Ujian Indonesia sebagai Negara Hukum

Guru Besar Antropologi Hukum UI , Sulistyowati Irianto, mengatakan putusan MK soal sengketa pilpres 2024 akan menjadi landmark decision.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

6 menit lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Ragam 'Sentilan' Pendukung Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga di MK

8 menit lalu

Belasan karangan bunga dikirim ke Gedung Mahkamah Konstitusi di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pagi ini, 19 April 2024. Karangan bunga tersebut menyatakan dukungannya terhadap paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam sengketa hasil Pilpres yang tengah bergulir. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Ragam 'Sentilan' Pendukung Prabowo-Gibran Lewat Karangan Bunga di MK

H-3 putusan sidang sengketa pilpres, pendukung Prabowo-Gibran mengirim karangan bunga ke MK yang berisikan 'sentilan'.


Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

11 menit lalu

Sidang promosi doktor Ignatius Haryanto Djoewanto atas disertasi berjudul Disrupsi Digital, Journalistic Field (Arena Jurnalistik), dan Transformative Capital Kompas dan Tempo (1995-2020), di FISIP UI, Jumat, 20 April 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Sidang Promosi Doktor Ignatius Haryanto, Teliti Transformasi Digital Kompas dan Tempo

Ignatius Haryanto berharap disertasinya ini dapat memberikan masukan kepada para jurnalis dan media.


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

13 menit lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

16 menit lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Gubernur BI Pastikan Stabilitas Rupiah Terjaga

Per hari ini di Google Finance, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pukul 09.27 WIB berada pada level Rp 16.282.


Kim Sae Ron tak Jadi Tampil di Teater Dongchimi, Mengenal Pementasan Ini

19 menit lalu

Aktris Korea Selatan, Kim Sae Ron. Instagram/@ron_sae.
Kim Sae Ron tak Jadi Tampil di Teater Dongchimi, Mengenal Pementasan Ini

Kim Sae Ron mengundurkan diri sebagai pemain teater Dongchimi, karena masalah kesehatan


KPK akan Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini, Minta Gus Mudhlor Kooperatif

20 menit lalu

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali melakukan orasi di parkir selatan Ponpes Bumi Sholawat, Tulangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 1 Februari 2024. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
KPK akan Periksa Bupati Sidoarjo Hari Ini, Minta Gus Mudhlor Kooperatif

KPK rencananya memeriksa Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka korupsi hari ini


Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

24 menit lalu

Pada bagian atap Rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam. Jumlah tersebut melambangkan manusia dan Islam. TEMPO/Parliza Hendrawan
Perhatikan Jumlah Tanduk Kambing di Atap Rumah Limas Palembang, Ini Filosofinya yang Penuh Makna

Rumah Limas dibangun dengan perencanaan matang dan penuh dengan pesan moral dan filosofi yang dapat diambil hikmahnya. Salah satunya, di bagian atap rumah Limas terdapat ornamen menyerupai tanduk kambing dengan jumlah beragam.