Iklan
TEMPO Interaktif, Situbondo: Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Dr. Amin Rais mengimbau agar setiap warga negara yang mempunyai hak pilih untuk tidak golput dalam Pemilu 2004 nanti. "Sebab dengan Golput berarti telah tidak ikut atau hijrah meninggalkan bangsa yang saat ini sangat membutuhkan pemikiran semua untuk terbebas dari keterpurukan," katanya saat mengunjungi pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Safi'iyah, Sukorejo, Situbondo, KH Fawaid As'ad Samsul Arifin, Rabu (17/12).Menurut Amin, dengan menjadi Golput akan menjadikan bangsa ini menjadi lebih terpuruk karena tidak ada lagi orang yang mau mengerti terhadap pemimpin bangsa. Akibat paling parah adalah munculnya "imam" (pemimpin) sinting karena para warga yang ada sudah tidak mau berpikir bagaimana memilih pemimpin yang baik. "Kita harus mampu menjadikan pemilu 2004 ini sebagai momentum untuk memilih pemimpin bangsa yang benar-benar mampu mengubah nasib bangsa ini menjadi lebih baik," tandasnya. Ditanya soal banyaknya muncul calon presiden, Amin tidak mau mempersolkannya. Dia hanya mengingatkan agar semua calon presiden bisa bersaing dengan fair dan proporsional sehingga pemilihan langsung itu benar-benar sesuai asas demokrasi. "Apalagi dalam gelombang pemilihan berikutnya, harus hanya dua calon yang akan memprebutkan pososi sebagai presiden dan sebagai wakil presiden," ungkapnya. Saat ditanya soal kunjungannya ke sejumlah tokoh dan kyai di wilayah kantong-kantong NU di daerah tapal kuda, Amien mengaku hal itu hanyalah silturrahmi sekaligus mensosialisasikan pendirian pribadi soal masa depan bangsa. "Selain untuk bersilaturohmi dengan KH. Fawaid, saya juga ingin mensosialisasikan pendirian tentang bagaimana memikirkan masa depan bangsa," kata Amin.Informasi yang dihimpun Tempo News Room menyebutkan, dalam sehari ini (Rabu, 17/12), Amien melakukan kunjungan ke tiga pondok pesantren di wilayah tapal kuda, yakni PP Nurul Wafa di Kecamatan Besuki, kemudian ke PP Shalafiyah Syafiiyah Sukorejo Asembagus dan di PP Zainul Hasan, Genggong, Probolinggo. "Ini bukan kampanye politik, tapi silaturrahmi untuk memikirkan bangsa bersama sesama warga negara," kata Amien.Mahbub Djunaidy - Tempo News Room
Iklan
