Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deplu: Pulau Batek Bukan Pulau Sengketa

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Juru bicara Departemen Luar Negeri Marty Natalegawa menegaskan Pulau Batek bukanlah pulau sengketa antara Indonesia dan Timor Leste. Pulau Batek juga tidak diindikasikan sebagai wilayah Timor Leste, katanya di Departemen Luar Negeri Jumat (16/1) sore. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Timor Leste melalui Departemen Luar Negerinya mengirim surat ke Departemen Luar Negeri RI. Surat tertanggal 31 Desember 2003 itu berisi tentang keprihatinan atas latihan militer yang dilakukan TNI di Pulau Batek. Menurut mereka, TNI telah membuat keresahan pada warga Timor Leste yang tinggal disekitar Pulau Batek, karena telah menembakkan rudal. Atas kejadian ini, Marty menjelaskan, bahwa informasi lisan yang diperoleh Departemen Luar Negeri dari TNI Angkatan Laut adalah TNI AL hanya melakukan patroli biasa, dengan menggunakan KRI Layang pada 14 Desember 2003. KRI Layang juga tidak dilengkapi dengan senjata berat seperti rudal, ujar Marty. Sementara, lanjut dia, helikopter yang juga disebut-sebut ikut melakukan latihan militer juga tidak benar. Marty menyimpulkan, kejadian seperti ini merupakan hal yang biasa saat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengakhiri masa tugasnya di Timor Leste. Kejadian ini menandakan seolah-olah keamanan di Timor Leste belum terjamin hingga masa tugas PBB perlu diperpanjang. Semoga saya tidak berlebihan atas indikasi ini, katanya. Sementara itu, Komandan Pangkalan TNI-AL (Dan Lanal) III Kupang Letkol Laut Sutrisno Sandy Asmara menyampaikan protes keras atas sikap Menlu Timor Leste Ramos Horta yang mempersoalkan latihan TNI-AL di pulau Batek, akhir 2003 lalu."Apakah tidak boleh kita melakukan latihan di pulau yang nota bene-nya adalah milik kita sendiri. Saya kira, sikap Menlu Timor Leste sangat keliru, karena sejauh ini pulau Batek tidak masuk dalam daftar pulau-pulau yang disengketakan. Kalau Pulau Batek masuk dalam pulau sengketa maka pasti sudah dibawa ke Mahkamah Internasional dan sudah disiarkan," tegas Sutrisno.Menurutnya, dalam latihan yang dilakukan Desember 2003 lalu, pihaknya tidak menggunakan senjata berat dan juga pesawat tempur. Selain itu juga tidak ada tembakan besar-besaran dan penggunaan peralatan militer yang berlebihan. "Hanya ada tembakan perorangan dan peledakan dinamit serta sebuah pesawat Cassa untuk mengambil gambar dari udara. Tidak ada pengerahan alat tempur secara besar-besaran atau tembakan untuk menakut-nakuti pihak lain," katanya.Secara terpisah, Komandan Korem 161 Wirasakti Kupang Kol. Inf. Moeswarno Moesanip mengatakan protes Timor Leste membuktikan bahwa negara itu dilanda ketakutan berlebihan seandainya PBB menarik seluruh personelnya awal Mei 2004 nanti. "Menlu Timor Leste keliru menyampaikan protes. Pulau Batek adalah milik Indonesia. Dan sejak dulu sudah ada aktivitas TNI di pulau itu. Ada mercusur dan TNI sementara membangun sebuah pos penjagaan," katanya. Poernomo G. Ridho/Jem's de Fortuna - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

1 detik lalu

Paiya Mountain, Cina (dpxq.gov.cn)
Demi Konten, Turis di Cina Mempertaruhkan Nyawanya Bergelantungan di Tebing

Warganet menyayangkan sikap turis di Cina tersebut karena tidak hanya membahayakan diri sendiri tetapi juga pihak lain.


Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

5 menit lalu

Peserta Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo dan Shopee
Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".


Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

5 menit lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa


Arus Mudik: Risiko Duduk Lama Saat Macet Bagi Penderita Ambeien

12 menit lalu

Ilustrasi wanita wasir. positivemed.com
Arus Mudik: Risiko Duduk Lama Saat Macet Bagi Penderita Ambeien

Arus mudik menuntut duduk terlalu lama, terutama saat terjadi macet. Hal ini akan meningkatkan risiko terkena ambeien.


Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

16 menit lalu

Ilustrasi TPPO. Shutterstock
Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,


Menanti Kesaksian Menteri Jokowi dalam Sengketa Pilpres 2024

20 menit lalu

Kesaksian empat anggota kabinet Presiden Jokowi dibutuhkan dalam sengketa pilpres 2024.
Menanti Kesaksian Menteri Jokowi dalam Sengketa Pilpres 2024

Kesaksian empat menteri Jokowi dibutuhkan dalam sengketa pilpres 2024.


Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

29 menit lalu

Perwakilan Miss Universe Pertama dari Arab Saudi, Rumy Alqahtani/Foto: Instagram/Rumy Alqahtani
Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

Sejak di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), Arab Saudi banyak melakukan reformasi yang mencengangkan dunia.


Perludem: Capaian Keterwakilan Perempuan di DPR Periode 2024-2029 Tertinggi Sepanjang Sejarah

39 menit lalu

Masyarakat Peduli Keterwakilan Perempuan melakukan aksi menolak PKPU 10 pasal 8 ayat 2 di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Senin, 8 Mei 2023. Dalam aksinya mereka menolak peraturan PKPU nomor 10 tahun 2023 itu dianggap dapat mengancam keterwakilan perempuan dalam berpolitik di masa pemilu yang akan datang, Mereka juga mendesak agar KPU mengembalikannya pada ketentuan pembulatan ke atas sesuai ketentuan sebelumnya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perludem: Capaian Keterwakilan Perempuan di DPR Periode 2024-2029 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Angka keterwakilan perempuan di parlemen diproyeksikan meningkat di DPR RI pada periode 2024-2029. Anggota legislatif perempuan diperkirakan akan menempati 128 dari 580 kursi yang tersedia di Senayan atau 22,1 persen. Jumlah itu lebih tinggi 1,6 persen dari hasil Pemilu 2019.


Ramadhan Jazz Festival: Menyatukan Nada Harmoni Cinta Negeri dalam Sebuah Konser Amal untuk Palestina

40 menit lalu

Ramadhan Jazz Festival
Ramadhan Jazz Festival: Menyatukan Nada Harmoni Cinta Negeri dalam Sebuah Konser Amal untuk Palestina

Sederet artis papan atas mengisi line up Ramadhan Jazz Festival.


Film dan Drakor yang Dibintangi Jeon So Nee

46 menit lalu

Jeon So Nee dalam serial Parasyte: The Grey. Dok. Netflix
Film dan Drakor yang Dibintangi Jeon So Nee

Parasyte: The Grey akan tayang pada di Netflix, Jumat, 5 April 2024 di Netflix. Jeon So Nee menjadi pemeran utama serial ini