Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piutang Petral di Kamboja Senilai US$ 4,5 juta Macet

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Pertamina Energy Trading Limited (Petral), mengakui adanya piutang macet dalam melakukan investasi di Kamboja. Investasi tersebut dilakukan pada saat Petral masih dikuasai pemilik lama. Direktur Utama Petral Ari H. Soemarno mengatakan, investasi yang gagal dikembalikan tersebut senilai US$ 4,5 juta, terdiri atas US$ 2,4 juta untuk modal membentuk perusahaan dan sisanya berupa piutang ke perusahaan patungan dengan perusahaan Kamboja. "Sampai sekarang belum dapat ditarik kembali dana-dana tersebut," ujarnya kepada Koran Tempo pekan lalu. Menurut Ari, piutang tersebut adalah warisan dari Perta Oil pada 1994, sebelum dibeli Pertamina dan diganti menjadi Petral seperti sekarang. Ketika itu dengan persetujuan direksi Pertamina, Perta membuka kerja sama perdagangan bahan bakar minyak (BBM) dengan perusahaan asal Kamboja dengan membangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di negeri tersebut. Sayangnya, kata Ari, sejak 1994 hingga saat ini, investasi tersebut tidak kembali dan piutangnya sulit ditagih. "Orang Kamboja ini agak nakal. Mereka tidak akomodatif kepada kami, karena perlindungan hukum di sana agak parah," ujarnya, selain investasi yang tidak kembali, dia menambahkan, "perusahaan Kamboja itu juga punya piutang ke Perta sebesar US$ 2,1 juta. Total piutang kami kepada mereka US$ 4,5 juta." Namun, dia menolak mengungkapkan nama perusahaan yang menjadi mitranya di Kamboja. Dia menjelaskan, Petral sedang mengupayakan agar piutang kepada perusahaan di Kamboja tersebut bisa kembali. Bahkan, anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan minyak mentah dan hasil kilang itu merencanakan pull out atau hengkang dari Kamboja. "Kami sedang mencari mitra untuk menjual perusahaan patungan itu, termasuk utang kami. Sudah ada beberapa pihak di Kamboja sendiri yang berminat," ujar Ari. Namun, dia menambahkan, faktor politis di negara itu masih tinggi dan di sana gampang terjadi kekerasan. "Kami agak hati-hati juga menjualnya ke perusahaan lokal," katanya. Ari yang baru menjabat sejak akhir November lalu menargetkan, masalah investasi di Kamboja tersebut akan diselesaikan pada tahun ini. Jika masih mengalami sejumlah hambatan, Petral merencanakan mengadukan mitranya ke arbitrase internasional. Tuntutan hukum melalui badan internasional itu dilakukan lantaran upaya diplomatik dengan meminta pertolongan kepada Perdana Menteri Kamboja Hun Sen tidak membuahkan hasil, karena mitra lokal Petral itu juga mempunyai dukungan politis yang kuat di negerinya. Untuk itu, kata Ari, pihaknya meminta dorongan politis dari Dewan Perwakilan Rakyat, khususnya Komisi Energi dan Sumber Daya Mineral, dan pemerintah agar membantu menyelesaikannya secara langsung dengan pemerintah setempat. "Situasi di sana kurang bagus. Apalagi mitra lokal kami itu juga sedang menghadapi tuntutan karena masih punya utang di tempat lain," ujarnya. Sebelumnya, sumber Koran Tempo di Pertamina mengatakan, peluang untuk menarik kembali investasi dan piutang kepada perusahaan yang menjadi mitra bisnis Petral di Kamboja, sangat sulit. "Dapat recovery (kembali) 25 persen saja sudah bagus," ujarnya. Di sisi lain, jika tidak segera dilakukan penyelesaian mengenai tagihan investasi dan utang di Kamboja, dapat mengganggu kondisi keuangan Petral. Sebab, tagihan tersebut akan membebani neraca perusahaan tersebut. Petral sebelumnya bernama Perta Oil, perusahaan trading minyak yang sahamnya dimiliki putra bungsu bekas presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra, dan Bob Hasan. Bisnis utama perusahaan tersebut adalah memasok kebutuhan minyak mentah dan BBM untuk Pertamina. Namun, sejak 1998, kontrak pengadaan minyak mentah dan BBM melalui Petra Oil dihentikan Pertamina. Maret 2001, semua kepemilikan Hutomo dan Bob Hasan serta Yayasan Dana Pensiun Pertamina di Perra dibeli Pertamina senilai US$ 6 juta. Kini 100 persen saham Petral dimiliki Pertamina. Syakur Usman/Ali Nur Yasin - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lauv Merilis Single Potential, Pembuka Era Baru Musiknya

32 detik lalu

Cover art single baru Lauv berjudul Potential. (dok. Secret Signals/AWAL)
Lauv Merilis Single Potential, Pembuka Era Baru Musiknya

Lauv mengatakan "Potential" awal dari bab selanjutnya dalam perjalanan karier musiknya


Ini Reaksi Prabowo Ditanya Peluang Gabungnya PDIP ke Koalisinya

2 menit lalu

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memberikan keterangan pers seusai melakukan pertemuan di Kartanegara IV, Jakarta, Kamis, 25 April 2024. Surya Paloh menemui Prabowo Subianto setelah ditetapkan oleh KPU sebagai Presiden terpili 2024-2029 serta menyatakan NasDem  mendukung sepenuhnya ke pemerintahan baru di bawah Prabowo dan Gibran. TEMPO/M Taufan Rengganis
Ini Reaksi Prabowo Ditanya Peluang Gabungnya PDIP ke Koalisinya

Hal ini disampaikan merespons pertanyaan soal partai apa saja yang akan bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.


Hasil Liga 1: Sama-sama Sudah Lolos Championship Series, Persib Bandung Kalahkan Borneo FC 2-1

3 menit lalu

Pemain Persib Bandung David Da Silva berselebrasi dengan Ciro Alves. TEMPO/Prima Mulia
Hasil Liga 1: Sama-sama Sudah Lolos Championship Series, Persib Bandung Kalahkan Borneo FC 2-1

Persib Bandung menutup laga kandang terakhir pada putaran kedua dalam lanjutan Liga 1 2023/2024 dengan kemenangan. Mereka mengalahkan Borneo FC 2-1.


Pasca Putusan MK, CLS FH UGM Mendesak Pembatasan Kekuasaan Presiden

13 menit lalu

Pakar hukum sekaligus Ketua Departemen Hukum Tata Negara UGM Zainal Arifin Mochtar. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Pasca Putusan MK, CLS FH UGM Mendesak Pembatasan Kekuasaan Presiden

"Rezim anaknya ini kan hanya melanjutkan apa yang terjadi," kata akademisi Zainal Arifin Mochtar soal nasib demokrasi pasca Putusan MK.


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

25 menit lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

25 menit lalu

Uap putih mengepul dari sela-sela mesin penggiling tebu di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, 27 Juni 2016. PG Tasikmadu merupakan salah satu pabrik gula tertua yang masih berproduksi. TEMPO/Ahmad Rafiq
PT Pabrik Gula Rajawali II di Cirebon Mulai Giling Tebu Pertengahan Mei 2024

Sekretaris Perusahaan PT Pabrik Gula Rajawali II, Karpo B. Nursi, menyatakan pihaknya menargetkan proses penggilingan dimulai pada bulan Mei 2024.


Hasil Proliga 2024: Jakarta BIN Kalahkan Jakarta Livin Mandiri 3-1, Kenapa Megawati Hangestri Tak Bermain?

29 menit lalu

Jakarta BIN saat berlaga di Proliga 2024. (PBVSI/Proliga)
Hasil Proliga 2024: Jakarta BIN Kalahkan Jakarta Livin Mandiri 3-1, Kenapa Megawati Hangestri Tak Bermain?

Tim bola voli putri Jakarta BIN memenangi laga pertamanya di Proliga 2024. Mereka mengalahkan Jakarta Livin Mandiri 3-1 ketika Megawati tak bermain.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

30 menit lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Cara Nicholas Saputra dan Putri Marino Bangun Chemistry di Film The Architecture of Love

30 menit lalu

Film The Architecture of Love dibintangi Putri Marino dan Nicholas Saputra. Foto: Instagram/@filmtaol
Cara Nicholas Saputra dan Putri Marino Bangun Chemistry di Film The Architecture of Love

Putri Marino dan Nicholas Saputra dipertemukan pertama kali dalam satu film di The Architecture of Love.


Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

32 menit lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Untan Investigasi Kasus Dosen yang Diduga Jadi Joki Nilai, Apa Hasilnya?

Untan membentuk tim investigasi untuk kasus tersebut.