Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Anggota DPRD Jember Disandera Warga

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 500 warga pemilik tanah Ketajek, mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jember dan menyandera Ketua Komisi A DPRD, Totok Siantoro, Rabu (25/2). Semula, mereka bermaksud mengikuti dialog hukum tentang status tanah Ketajek yang sudah menjadi sengketa sejak puluhan tahun lalu. Naasnya, ternyata anggota Komisi A DPRD Jember yang sebelumnya berjanji akan mengadakan dialog tentang persoalan tanah mereka pada 25 Februari 2004, ternyata tidak mengagendakan hal tersebut. Warga mengaku merasa dilecehkan oleh anggota dewan, hingga mereka menyandera Totok selama sekitar satu jam, dari pukul 12.00 - 13.00 WIB. Mereka menuntut dewan segera mengambil keputusan saat itu juga. Anggota dewan juga diminta untuk menyelenggarakan dialog hukum tentang tanah Ketajek dengan para pakar dan disaksikan warga pemilik tanah Ketajek.Mendapat desakan dari warga, Totok Siantoro tidak bisa berkutik. Totok berupaya menjelaskan, tidak digelarnya dialog sesuai dengan yang diagendakan beberapa hari lalu, karena berbenturan dengan pembahasan RAPBD.Tapi warga tidak dapat menerima penjelasan tersebut. Ketegangan pun semakin memuncak. Totok yang saat itu hanya sendirian menghadapi warga, kelabakan. Untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, Totok berupaya membuat surat tentang agenda dialog.Sekitar pukul 12.30 WIB, Totok menawarkan untuk membahas persoalan tanah mereka pada 9 atau 10 Maret 2004. "Jadwal pembahasan RAPBD pada 18-8 Maret, maka rencana dialog hukum dilaksanakan setelah pembahasan RAPBD," katanya.Mendengar pernyataan itu, warga yang sudah menduduki DPRD sejak pukul 08.00 WIB itu langsung berdiri. Mereka menolak tawaran Komisi A dan meminta Totok tidak meninggalkan warga. "Bapak harus duduk lagi, tidak boleh pulang. Harus ada kepastian. Kalau masih tidak ditepati lagi, apa taruhannya. Apakah warga sudah boleh menggarap lahan," ujar Suparjo, kordinator lapangan Masyarakat Pemilik Tanah Ketajek (MPTK).Merasa terancam, Totok berupaya menghubungi Gus Afton Ilman Huda, anggota Komisi A dari FKB melalui telepon selulernya. Tapi Afton tidak bisa hadir, karena masih berdiskusi dengan para kiai tentang status tanah Ketajek yang dipermasalahkan warga. Lalu, Totok menghubungi Ketua DPRD Jember Mochson Sarjuyono. Dalam pembicaraan keduanya melalui hubungan telepon seluler selama sekitar 10 menit, akhirnya diputuskan dialog dilaksanakan pada tanggal 9 Maret 2004. Jaminan dari Ketua DPRD, rupanya masih tidak dipercaya warga. Mereka minta untuk menghilangkan kata "direncanakan", karena dianggap tidak pasti dan masih bisa berubah. "Warga sudah sangat paham, bahasa seperti ini hanya akan dijadikan alibi untuk membohongi rakyat," tandas Soeparjo. "Saya ini bukan Tuhan. Makanya saya merencanakan. Bahasa itu sama dengan Insya Allah," jawab Totok. Dan suasanapun kembali memanas.Ketika suasana tegang, datang satu satuan setingkat kompi dari Kepolisian Resort Jember tiba di DPRD. Pasukan ini sebenarnya sudah berjaga-jaga sejak pagi. Pasukan yang dipimpin Kasat Intelkan Ajun Komisaris Polisi Asmoro, langsung membubarkan warga. Polisi mengatakan Totok tidak bisa memberikan lebih dari keterangan yang sudah disampaikan. Maka warga diminta datang pada hari yang disepakati. "Kalau bisa perwakilan saja yang datang, tidak usah ramai-ramai seperti ini,"ujar Asmoro.Setelah kedatangan aparat, warga bubar. Sebelumnya, mereka meminta Totok untuk tidak mengingkari janji. Mahbub Djunaidy - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

1 Juli 2022

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

PT Moya, BP Batam dan kontraktor akan memasang pengairan dalam waktu satu pekan.


Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

16 Februari 2022

Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menerima pengurus ADKASI, di Jakarta, Selasa (15/2/22).
Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

Alasan dibutuhkan perundangan khusus karena DPRD Kabupaten tidak bisa menolak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati.


Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

3 November 2021

Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

Asosiasi Nelayan menyatakan keberatan terhadap PNBP sektor perikanan setelah diterbitkannya PP 85/2021.


DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

31 Oktober 2021

Apresiasi Lomba Mural, DPR Dukung Polri Jamin Kebebasan Berekspresi
DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

Lomba mural menjadi sinyal dari Kapolri yang ingin membawa Polri menuju institusi yang berasal dari masyarakat dan bekerja untuk masyarakat.


DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

27 Oktober 2021

Ketua DPR RI Puan Maharani
DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

DPR terus berupaya menyampaikan informasi pada setiap kegiatan baik yang sudah maupun sedang berjalan melalui teknologi informasi.


Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

25 Oktober 2021

Anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti
Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

Evaluasi atas kebijakan tes PCR untuk penerbangan merupakan bentuk dukungan untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan di tanah air.


Anies Baswedan Janji Audit Pembebasan Lahan di Kampung Baru

23 November 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) diajak berfoto dengan warga usai mengunjungi tenda pengungsian korban rumah ambles di Pademangan, Jakarta Utara, Selasa, 20 November 2018. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Anies Baswedan Janji Audit Pembebasan Lahan di Kampung Baru

Anies Baswedan telah mengunjungi permukiman penduduk di di Kampung Baru, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur pada 21 November 2018.


Anak Buah Jadi Tersangka, Anies Baswedan: Dia Masih Kepala Dinas

30 Agustus 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melantik sejumlah wali kota Jakarta, Bupati Kepulauan Seribu, dan pejabat tinggi DKI di Balai Kota Jakarta, 5 Juli 2018. Wali Kota Jakarta Pusat diisi Bayu Megantara, Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali, Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar, Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi,  Wali Kota Jakarta Utara Syamsudin Lologoa, dan Bupati  Kepulauan Seribu Husien Murad. Tempo/Amston Probel
Anak Buah Jadi Tersangka, Anies Baswedan: Dia Masih Kepala Dinas

Anies Baswedan menyatakan akan patuh jika ada aturan yang mengharuskan Kepala Dinas Sumber Daya Air Teguh Hendarwan dinonaktifkan.


DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

27 Februari 2018

Dua pimpinan DPRD DKI mengembalikan dokumen raperda reklamasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di sela-sela acara peluncuran program OK-Otrip di Balai Kota DKI, 14 Desember 2017. Tempo/Friski Riana
DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

Rendahnya serapan APBD pemerintah Gubernur Anies Baswedan dikritik Wakil Ketua DPRD Jakarta.


Sengketa KAI-Kemenhub, BPN Ukur Ulang Lahan di Stasiun Depok Baru

19 Desember 2017

PT KAI dan Ditjen Perkeretaapian saling klaim atas lahan kosong di Stasiun Depok Baru, Jumat, 8 Desember 2017. (Tempo/Irsyan Hasyim)
Sengketa KAI-Kemenhub, BPN Ukur Ulang Lahan di Stasiun Depok Baru

Berulang kali disengketakan KAI dan Kemenhub, BPN berencana mengukur lahan seluas 7.000 meter persegi, yang berada di Stasiun Depok Baru.