Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Partai Amanat Nasional (PAN) merasa tidak terancam dengan rencana koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan Partai Golongan Karya (Golkar) yang juga melibatkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Hasyim Muzadi. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal PAN, AM Fatwa, di Jakarta, Kamis (26/2)."Rencana koalisi itu hanya strategi biasa partai politik sebagai ancang-ancang menghadapi pemilihan umum. Kami tidak merasa terancam dan tidak perlu dikhawatirkan," kata Fatwa. Karena saat ini partai berlambang matahari terbit itu juga terus menjalin hubungan dengan partai-partai lain, baik partai islam maupun partai yang tidak berideologi islam. "PAN juga pernah berhasil menggalang koalisi poros tengah. Politik itu cair, masih akan terus berkembang," kata Fatwa. Hal senada dkatakan Ketua Dewan Pengurus Wilayah DKI Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marzuki Usman. Menurutnya, koalisi itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap perolehan suara partainya. Soal kemungkinan Hasyim Muzadi digandeng PDIP, kata Marzuki, Hasyim tidak mewakili warga NU. "PKB optimis akan meraih suara yang signifikan, minimal lebih dari 70 persen," kata Marzuki. Sapto Pradityo - Tempo News Room
Iklan
