Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Tolak Perluasan Taman Nasional Halimun

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Lebak: Ribuan penduduk yang tinggal dan menggarap lahan di sekitar Taman Nasional Gunung Halimun menolak rencana pemerintah pusat untuk memperluas kawasan taman nasiona itu. Pasalnya, akibat perluasan itu, kini banyak warga yang terlantar dan tak memiliki lahan garapan lagi. Warga mengadukan soal ini ke DPRD Kabupaten Lebak, Kamis (4/3).Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Halimun Jawa Barat dan Banten, Jajang Kurniawan mengatakan, saat iniribuan warga yang bermukim dan menggarap lahan di sekitar gunung. Mereka terusik sikap polisi hutan yang sering memburu warga bila kedapatan menggarap lahan tersebut. "Kendati tetap dipaksakan untuk menggarap lahan, kami terpaksa harus berhadapan dengan aparat polisi hutan, dan tidak sering kami diperlakukan tidak baik seperti diusir," kata Jajang, kepada anggota DPRD Lebak. Padahal, kata dia, setiap kali penduduk melakukan panen mereka juga harus menyetor upeti 20 persen dari nilai panen kepada petugas Taman Nasional. Awal timbulnya keresahan warga ini, setelah Menteri Kehutanan mengeluarkan surat keputusan nomor 175/kpts8211/11/2003 tertanggal 10 Juni tahun 2003 tetang Perluasan Taman Nasional Gunung Halimun dan Salak. Dengan munculnya serat keputusan itu, kawasan Taman Nasional yang semula hanya seluas 40 ribu hektare kini melebar hingga mencapai mencapai 113.357 hektare. "Akibatanya lahan garapan dan pemukiman penduduk yang ada disekitar kawasan tersebut ikut masuk, dalam kawasan taman nasional," katanya. Jajang mengatakan, setelah kawasan taman nasional itu melebar hingga 113.357 hektare, 36 kampung dan 15 desadi empat kecamatan di Kabupaten Lebakikut masuk dalam kawasan taman nasional. "Tidak hanya itu, puluhan desa lainnya yang masuk wilayah Kabupaten Bogor dan Sukabumi Jawa Barat juga ikut masuk dalam kawasan taman nasional," kata Jajang.Permsalahan muncul ketika warga setempat tetap ingin mempertahankan tanah garapan dan rumah yang dimilikisecara secara turun temurun. Petugas taman nasional, kata Jajang, terkadang memaksa penduduk meninggalkanlokasi yang telah didiami bertahun-tahun. "Akibatnya kami terpksa main 'kucing-kucingan' dengan petugasbila mau menggarap lahan," katanya lagi. Ia menyesalkan sikap pemerintah pusat karena surat keputusan perluasan kawasan taman nasional itu diterbitkan tanpa memperhatikan kepentingan warga yang ada disekitar Taman Nasional Gunung Halimun. Untuk itu, "Untuk itu, kami meminta kepada pemerintah untuk untuk mengembalikan lahan yang semula menjadi tempat pemukiman dan garapan kami," katanya.Menanggapi hal ini, Sarnuji Pantamerta, anggota DPRD Kabupaten Lebak mengatakan, bila kebijakan untuk melakukan perlusan lahan taman nasional itu dianggap mendesak, seharusnya Menteri Kehutanan terlebuh dulu melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang bakal kena dampak dari adanya rencana perluasan itu."Pemerintah mestinya bisa berlaku bijak, terutama kepekaan dengan timbulnya dampak dari kebijakan itu.Apalagi kebijakan perlusan taman nasional itu berdampak hilangnya lahan garapan dan pemukiman warga tersebut yang diperoleh secara turun temurun," katanya. Faidil Akbar - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

33 hari lalu

Foto udara tambak udang vaname intensif di sekitar area hutan mangrove tepi pantai Desa Kemujan, Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Senin, 18 September 2023. Menurut data yang dihimpun komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa sebanyak 33 titik tambak udang intensif tak berizin di wilayah Karimunjawa telah merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.


Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

34 hari lalu

Sejumlah masyarakat dan nelayan yang tergabung dalam komunitas pegiat lingkungan Lingkar Juang Karimunjawa bersama aktivis lingkungan Greenpeace Indonesia dan lintas komunitas pecinta alam menggunakan kayak sambil membentangkan spanduk saat aksi SaveKarimunjawa di tepi pantai yang tercemar limbah tambak udang di Desa Kemujan, kepulauan wisata bahari Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Selasa, 19 September 2023. Dalam aksi tersebut mereka menuntut penutupan tambak udang vaname intensif sebanyak 39 titik tak berizin karena merusak ekosistem lingkungan hidup, mengganggu sektor ekonomi masyarakat nelayan, petani rumput laut serta pariwisata akibat pencemaran sisa limbah dan deforestasi hutan mangrove yang juga dinilai akan memperparah krisis iklim. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.


5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

36 hari lalu

Tim dari BKSDA sedang memeriksa kematian seekor anak gajah di Desa Gampong Baroh Kecamatan Setia Bakti Kabupaten Aceh Jaya. Kredit: ANTARA/HO
5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya


7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

44 hari lalu

Jinahe Cherry Blossom Festival. Youtube.com/Taste Seoul Goods
7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

Merayakan musim semi di Korea melihat keindahan alam dari bunga Sakura, Desa Gwangyang, Taman Hutan, Seoraksan, Gyeongju, Festival Tulip, Pulau Nami.


Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

47 hari lalu

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan penghijauan di sejumlah hutan wisata di Sumsel. Selain tanam pohon di Taman Wisata Punti Kayu, sebelumnya dilakukan hal serupa di Taman Nasional Berbak dan Sembilang. TEMPO/Parliza Hendrawan
Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

Sejumlah kawasan hutan wisata dan taman nasional yang ada di Sumatera Selatan dilakukan penghijauan.


7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

53 hari lalu

Predator Ajak (Cuon alpinus) berburu rusa timor (cervus timorensis) di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat 5 Juni 2020. Ditutupnya pariwisata di TN Baluran pada masa Pandemi COVID-19, berdampak pada perilaku satwa yang biasanya beraktivitas di dalam hutan saat ini mudah dijumpai di padang savana karena tidak adanya wisatawan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

Bagi Anda yang tertarik untuk liburan di daerah Jawa Timur, Taman Nasional Baluran bisa jadi pilihan. Ini spot wisata menarik di Baluran.


Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

19 Februari 2024

Rusa timor (cervus timorensis) beraktivitas di savana Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Jumat 5 Juni 2020. Ditutupnya pariwisata di TN Baluran pada masa Pandemi COVID-19, berdampak pada perilaku satwa yang biasanya beraktivitas di dalam hutan saat ini mudah dijumpai di padang savana karena tidak adanya wisatawan. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Penutupan Taman Nasional Baluran dilakukan untuk pemulihan kawasan sekaligus evaluasi kunjungan wisata.


Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Alat peraga kampanye (APK) yang masih terpasang di kawasan Kali Gang Sentiong, Johar Baru, Jakarta, Senin 12 Februari 2024. Penurunan APK dan pembersihan lingkungan karena telah memasuki masa tenang menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang. TEMPO/Subekti.
Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.


Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

28 Januari 2024

Petugas membedah tubuh gajah bernama Rahman yang mati di Taman Nasional Tesso Nilo, Pelalawan Riau, Rabu, 10 Januari 2024. Foto: BKSDA
Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

Ketika ditemukan gajah bernama Rahman itu dalam keadaan lemas dan gading sebelah kiri hilang.


Tempat Wisata Tanzania: Presiden Samia Suluhu Ajak Jokowi Berlibur ke Negara Afrika Timur Itu

26 Januari 2024

Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis 24 Januari 2024. Pertemuan ini membahas kesepakatan kerja sama antar kedua negara yang diakhiri dengan penandatanganan dan pertukaran nota kesepahaman kerja sama kedua negara. TEMPO/Subekti.
Tempat Wisata Tanzania: Presiden Samia Suluhu Ajak Jokowi Berlibur ke Negara Afrika Timur Itu

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mengundang Jokowi berwisata ke Tanzania setelah pensiun