Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Megawati Mencari Pasangan yang Tidak Menjelek-Jelekannya

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Bandar Lampung: Ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Sukarnoputeri, mengatakan saat ini sedang mencari pendamping untuk menjadi wakil presiden, yang tidak menjelek-jelekkan dirinya. Pendamping itu adalah orang yang selama ini serius membantu dan baik padanya. "Kelak saya harus bersanding dengan orang dari partai lain. Siapa yang akan saya pilih, ya jelas, bukan orang yang sering menjelek-jelekkan saya," kata Mega dihadapan massa dan simpatisan PDIP di lapangan stadion Tejosari, Metro, Lampung, Senin (15/3). Mega berulangkali meminta kepada massa yang hadir untuk memberi penilaian, siapa tokoh yang tepat sebagai pendampingnya. "Silakan Anda lihat di televisi. Siapa sih yang bagus mendampingi ibu," katanya.Menurut Mega, mencari pendamping itu sangat sulit. Pasalnya, belakangan ini banyak tokoh partai-partai yang menghujat dan menjelek-jelekkannya. "Mereka menghujat pemerintahan yang ada," ujarnya. Ketua umum PDIP juga meminta agar massanya tidak meniru-niru partai lain. Kader PDIP juga harus punya disiplin tinggi, tidak melakukan kekerasan dan mudah diprovokasi. "PDIP harus punya karakter sendiri. Kita punya roh kerakyatan, yang tidak dimiliki partai lain," cetusnya.Megawati yang tampil sebagai juru kampanye tunggal, berulang-ulang menghimbau agar massa yang hadir mencoblos partai no 18. "Kalau Anda ingin berjuang bersama saya, mari kita bangun negara ini. Perjuangan PDIP tidak akan pernah berhenti untuk terus mensejahterakan rakyat. Karena itu, pilih moncong putih," pekik Mega.Dia juga minta agar perolehan kursi PDIP Lampung di DPR RI, ditingkatkan. Bila pada pemilu 1999, hanya mendapat enam kursi dari 15 yang diperebutkan, sekarang paling tidak PDIP meraih delapan kursi dari 17 yang bakal diperebutkan.Kampanye perdana Mega di Lampung, diwarnai dengan sejumlah pelanggaran. Panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Lampung, mencatat setidaknya ada tujuh pelanggaran yang dilakukan, antara lain sejumlah satuan tugas partai yang menggunakan atribut militer (sangkur), memasang atribut parpol di jalan-jalan protokol, banyak pejabat yang hadir dalam kampanye, dan melibatkan anak kecil. Selain itu, ada juga beberapa pelanggaran peraturan lalu lintas. "Kami sangat menyayangkan banyaknya pelanggaran yang dilakukan PDIP. Pelanggaran ini akan kami laporkan ke komisi pemilihan umum (KPU) Lampung," kata Firman Seponada, wakil ketua Panwaslu Lampung, yang ikut turun saat kampanye.Adapun para pejabat yang hadir dalam kampanye PDIP adalah Bupati Lampung Bahusin, Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur, Andi Ahmad dan Syamsi Ahmad, Bupati Tulang Bawang AA Sfofandi dan Bupati Lampung Barat Muclis Basri.Sedangkan massa yang hadir, selain dari daerah-daerah yang masuk kawasan daerah pemilihan II, PDIP juga mengerahkan massa dari Bandar Lampung dan Lampung Selatan. Seharusnya kampanye PDIP berakhir pukul 11.30 WIB, tapi molor hingga pukul 12.40 WIB.Rencananya, Mega akan kembali berkampanye di Lampung tanggal 21 Maret 2004, di lapangan pusat kegiatan olah raga (PKOR) Way Halim, Bandar Lampung. Berikutnya, pada 1 April 2004, Mega akan menemui massanya di kabupaten Tanggamus. Fadilasari - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

6 hari lalu

Hakim Ketua Buyung Dwikora (tengah) bersama Hakim Anggota Budi Prayitno (kiri), dan Arlen Veronica (kanan) berdiskusi saat memimpin sidang pembacaan dakwaan kasus dugaaan tindak pidana pemilihan umum (pemilu) terkait penambahan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kuala Lumpur, Malaysia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung mendakwa tujuh terdakwa yaitu Umar Faruk, Tita Oktavia Cahya Rahayu, Dicky Saputra, Aprijon, Puji Sumarsono, A Khalil dan Masduki Khamdan Muchamad. ANTARA/ Rivan Awal Lingga
Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.


Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

26 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.


Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

27 hari lalu

Ratusan massa Aksi Rakyat Semesta melakukan aksi dukung hak angket kecurangan pemilu di depan kompleks Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat 1 Maret 2024. Dalam aksinya massa membawa tiga tuntutan utama yang mereka sebut sebagai 'Tritura'. Yakni, turunkan harga sembako, dukung hak angket, dan makzulkan Presiden Jokowi. TEMPO/Subekti.
Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.


Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 hari lalu

Perawat merapikan tempat tidur untuk pasien gangguan jiwa di Rumah Sakkit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 12 Februari 2024. Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi menyiapkan fasilitas berupa tempat tidur dan tenaga profesional spesial psikiatri bagi calon legislatif (caleg) yang depresi akibat gagal terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 nanti. ANTARA/Hasrul Said
Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.


Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

37 hari lalu

Penampilan Melly Goeslaw semakin unik dengan face shield yang bentuknya tak kalah unik hasil rancangan Rinaldy A Yunardi. Sebelumnya, Melly juga kerap mengenakan face shield dengan bentuk yang tak biasa dalam berbagai acara. Foto: Instagram
Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.


Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

41 hari lalu

Foto pencalonan Alfiansyah Bustami Komeng sebagai Daftar Calon Tetap Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat yang ditampilkan pada surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Foto bergaya nyeleneh ini dianggap menarik perhatian pemilih saat pencoblosan. ANTARA/KPU
Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?


Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

43 hari lalu

Menpora Dito Ariotedjo saat ditemui usai acara Diskusi Turun Minum PSSI Pers di Media Center Kemenpora, Kamis, 21 Desember 2023. TEMPO/Randy
Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?


Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

44 hari lalu

Warga Suku Badui merapikan kotak suara yang akan didistribusikan ke TPS di Desa Kanekes, Lebak, Banten, Minggu, 11 Februari 2024. Desa Kanekes merupakan pemukiman Suku Badui. ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Jika Pemilih Sakit di Rumah dan Tak Bisa ke TPS Apakah Hak Suaranya Gugur? Ini Jawabnya

Jika calon pemilih tiba-tiba sakit, yang tidak memungkinnya menuju TPS. Apakah hak pilihnya hangus? Tidak


Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

45 hari lalu

Cuplikan film Dirty Vote. YouTube
Terpopuler: Dirty Vote Bongkar Politik Gentong Babi Jokowi, TKN Prabowo-Gibran Tantang Pembuktian Pelanggaran Pemilu

Film Dirty Vote membongkar politik gentong babi Presiden Jokowi, TKN Prabowo-Gibran menantang pembuktian pelanggaran Pemilu.


Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

48 hari lalu

Warga mencoblos di bilik suara saat simulasi pencoblosan surat suara Pemilu 2024 yang digagas KPU Kota Bandung, Jawa Barat, 30 Januari 2024. 204807.222 pemilih yang terdaftar dalam DPT menyalurkan suara mereka pada Pemilu 2024 pada 14 Februari nanti. TEMPO/Prima Mulia
Pemilu 14 Februari 2024, Simak Tata Cara Pencoblosan di TPS

Pemungutan suara dalam Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Ini tata cara pencoblosan di TPS.