Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mahasiswa Mataram Demo Protes Pelanggaran HAM Manggarai

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: MATARAM - Aksi solidaritas kasus pelanggaran HAM di Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur kian meluas. Puluhan mahasiswa di Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggelar aksi solidaritas di markas Polda NTB, Jumat (19/3) siang. Mahasiswa yang tergabung dalam Liga MahasiswaNasional untuk demokrasi (LMND) ini, mengecam terbunuhnya lima orang - empat di antaranyapetani- akibat diterjang timah panas. Para pendemo yangmendapat pengawalan ketat polisi ini, juga membagikanribuan lembaran pernyataan sikap, yang di antaranyaberisi, menggugat aparat pelaku penembak lima orangtewas, menuntut penyerahan tanah adat ke petani danmendesak Komnas HAM untuk membentuk KPP HAM Manggarai."Kejadian ini sudah biadab. Mereka petani yangmenuntut haknya justru diterjang timah panas," tegasSinta, salah satu pendemo.Pendemo yang datang dari sejumlah perguruan tinggi diMataram, seperti STAIN Mataram, Universitas Mataram,IKIP dan sejumlah perguruan tinggi swasta di kota,datang sekitar pukul 09.00 Wita. Begitu datang merekalangsung menuju pintu masuk markas Polda NTB. Tapisebelum masuk, puluhan aparat keamanan lengkap dengansenjatanya langsung menghadang dan menitup gerbangpintu.Akhirnya para mahasiswa itu hanya melakukan orasi didepan gerbang Polda NTB. Padahal beberapa orang diantaranya hendak bertemu dengan Kepala Polda NTB, tapipolisi menolak. Alasannya, kasus Manggarai, tempat kejadian perkaranya di Polda NTT. ""Kasusnya sudah jelas dan ditangani Polda NTT. Kalau hanya demo saja silahkan," ujar seorang perwira yang ikut mengamankan aksi tersebut.Dari lembaran pernyataan sikap yang dibagi-bagikanmahasiswa disebutkan, kasus berdarah itu muncul karena sengketa tanah antara petani dan pemerintah Manggarai. Disebutkan, bahwa sejarah tanah di Ruteng, Manggarai, dan kini menjadi sengketa antara petani dan pihak Kabupaten Ruteng, berawal dari tanah adat yang dulu diambil oleh Pemerintah Belanda.Di masa orde lama, tanah ini dijadikan hutan denganperjanjian adanya tapal batas. Namun dimasa orde barutapal batas ini dilanggar dengan alasan untukdijadikan hutan reboisasi oleh pemerintah daerah.Kenyataanya ditanami sendiri oleh pemerintah daerahsendiri dengan tanaman produktif seperti jati danmahoni. Hingga saat ini, tanah adat itu menjadi sengketaantara petani dan pemerintah daerah setempat. Dalamperkembangan terakhir, petani melakukan reclaimingtanah hingga mencapoai 11,2 hektare dari ribuanhectare tanah adat yang menjadi persengketaanterhitung Januari hingga Maret. Atas reclaiming tanah, aparat melakukan intimidasi meski kemudian berhasil diusir oleh para petani. Lalu pada tanggal 9 Maret lalu, ada enam orang petani ditangkap dan dibawa ke Polres Manggarai. Atas penangkapan itu para petani melakukan solidaritas dan mendatangi kantor Polres.Mereka menuntut untuk dibebaskan. Dari sanalah kasus kekerasan mencuat. Sedikitnya lima orang tewas terkena tembakan peluru. Sujatmiko - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

6 Februari 2024

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (tengah) saat di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 6 Februari 2024.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
BEM SI Ungkap Kejanggalan Aksi Mahasiswa Dukung Gibran di Balai Kota Solo

Aksi di Balai Kota Solo tersebut juga langsung ditemui Gibran. Dia mengajak koordinator lapangan masuk ke ruang kantornya dan bertemu empat.


Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

6 Februari 2024

Wali Kota Solo yang juga Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (kiri) menemui ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Solo Raya untuk Kepemimpinan Bermartabat (AMSR-UKB) mendatangi Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa, 6 Februari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Ratusan Mahasiswa Datangi Balai Kota Solo, Dukung Gibran di Pilpres 2024

Tanpa berbasa-basi, Gibran langsung menandatangani selembar surat bertuliskan Paksa Integritas. Peserta aksi menciumi tangan Gibran.


5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

5 Februari 2024

Trisakti University students and police forces clash in May 1998 (Ministry of Defense of the Republic of Indonesia)
5 Gerakan Mahasiswa Indonesia Terbesar Sepanjang Sejarah dan Pemicunya

Gerakan mahasiswa muncul karena proses demokrasi dianggap tidak berjalan sebagai mana mestinya


Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

21 Desember 2023

Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor. Tempo/Pribadi Wicaksono
Difitnah Drop Out Sampai IPK Jeblok, Ketua BEM UGM Buka Bukti Transkrip Nilai

Aksi BEM UGM mengkritik Jokowi juga dianggap pesanan atau ditunggangi partai politik tertentu karena bersamaan momentun Pemilu 2024.


Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

16 Desember 2023

Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor. Tempo/Pribadi Wicaksono
Dituding Anak Caleg, Ketua BEM UGM Pengeritik Jokowi Ambil Sikap Santai

Gielbran bersama BEM UGM sempat viral karena menggelar aksi dan memberikan gelar kepada Presiden Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan.


BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

16 Desember 2023

Baliho Jokowi Alumnus Paling Membanggakan tiba tiba terpasang di Bundaran UGM Jumat 15 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
BEM UGM Minta Jokowi Bercermin Dulu Sebelum Singgung Etika Ketimuran Aksi Mahasiswa

Gielbran menyatakan, pihaknya justru bertanya-tanya ketika Jokowi menyinggung soal etika ketimuran saat mahasiswa menggelar aksi itu.


Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

11 Desember 2023

Baliho besar bergambar Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan dua sisi wajah terpampang mencolok di area bundaran kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Jumat 8 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Disebut Alumni Paling Memalukan, Jokowi Ingatkan BEM UGM soal Etika Ketimuran

BEM Keluarga Mahasiswa UGM mengkritik Jokowi sebagai 'Alumni UGM Paling Memalukan'.


10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

10 Desember 2023

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
10 Desember Hari Hak Asasi Manusia Sedunia, Ini Isi Deklarasinya

Peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia ke-75 menghadirkan tema dan konsep berbeda di Indonesia, berikut ini tema dan isi deklarasinya.


Nobatkan Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, BEM UGM : Saatnya Turun ke Jalan

9 Desember 2023

Sosok bertopeng Presiden Jokowi menerima sertifikat Alumnus UGM Paling Memalukan dari BEM UGM di Yogyakarta Jumat 8 Desember 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nobatkan Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, BEM UGM : Saatnya Turun ke Jalan

"Sertifikat ini juga akan kami kirimkan langsung ke beliau (Jokowi), tapi lewat pos saja, karena kita malas di sana banyak tikus," kata Gielbran.


Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

29 September 2023

Sejumlah massa aksi membakar ban dan melakukan orasi dalam aksi bertajuk 'September Hitam, Jawa Barat Lautan Suar' di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Jumat, 29 September 2023. Foto: TEMPO/Ananda Bintang
Demonstrasi Mahasiswa di Gedung Sate, Peringati Kasus Pelanggaran HAM dan Tuntut Bey Machmudin Benahi Jawa Barat

Ratusan mahasiswa demonstrasi di Gedung Sate menuntut PJ Gubernur cepat tanggap selesaikan persoalan di Jawa Barat.