Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Tim penyidik Mabes Polri meminta pendapat dua saksi ahli terkait belum lengkapnya berkas perkara Adrian Herling Waworuntu, tersangka pembobol Bank BNI sebesar Rp 1,7 triliun. Kedua saksi ahli itu berasal dari golongan akademisi, yakni Harkristuti Harkrisnowo dan Andi Hamzah. Pernyataan ini diungkapkan Kepala Bagian Reserse dan Kriminal Mabes Polri Inspektur Jenderal Suyitno Landung, Jumat (26/3). Rencananya kedua saksi itu memberi keterangan pada hari ini. "Mungkin hari ini, tapi bisa datang minggu depan," kata Suyitno. Pasalnya, pihaknya sudah melayangkan surat dan keduanya sudah bersedia untuk hadir. Kedua saksi ini, kata Suyitno, untuk memperkuat syarat kelengkapan berkas sesuai dengan Pasal 184 KUHAP dan UU Nomor 8 Tahun 1981. Di dalam pasal itu dipaparkan lima syarat perkara dapat disidangkan yakni alat bukti, keterangan saksi-saksi, surat-surat, petunjuk dan keterangan terdakwa. Sementara itu, penyidik tidak mengalami masalah dalam hal dokumen sebagai alat bukti. Dokumen sudah sesuai dengan petunjuk kejaksaan. "Fakta yuridis sudah ada," ungkapnya. Fakta yuridis yang dimaksud adalah dokumen-dokumen. Suyitno mengatakan keterangan dari dua saksi itu akan dikaitkan dengan Pasal 55 dan 56 KUHP. Pasal 55 menyatakan penyertaan sedangkan pasal 56 ikut membantu. "Mudah-mudahan dalam minggu ini akan tuntas," kata dia. Hari ini juga, lanjut Suyitno, antara pihak kejaksaan dan kepolisian mendiskusikan kelengkapan berkas sebagaimana diminta kejaksaan. "Hari ini digelar kasus dengan kejaksaan," katanya. Menurutnya, berkas dapat dituntaskan minggu depan.Terhadap Adrian, penyidik akan memperpanjang masa tahanannya. "Cegah akan diperpanjang," kata dia. Cegah berarti tersangka tidak boleh ke luar negeri. Martha Warta Silaban - Tempo News Room
Iklan
