Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BI Sudah Lacak Aset Pemilik BDB dab Bank Asiatic di Luar Negeri

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Anwar Nasution menegaskan pihaknya telah melacak dan mengikat aset-aset pemilik saham Bank Dagang Bali dan Bank Asiatic di luar negeri. "Sehingga mereka tidak akan bisa menghilangkan jejak aset-aset itu," katanya di Jakarta, Kamis (22/4).Pengikatan aset-aset pemilik dua bank yang dibekukan itu, kata Anwar, diperlukan sebagai jaminan atas semua dana nasabah maupun pihak lain yang terkait dengan dua bank tersebut. "Kalau aset bank masih kurang, aset pribadi pemilik bank harus dimasukan, termasuk rumah tinggalnya," kata Anwar dengan nada tinggi.Namun, hingga saat ini Bank Indonesia belum mengambil alih aset-aset lain sehingga jumlah aset yang sudah ditangani BI belum bertambah dari jumlah semula saat dibekukan dua pekan lalu. BI kini mengikat Rp 1 triliun aset Bank Dagang Bali dan Rp 300 miliar dari Bank Asiatic.Menurut Anwar pemilik dua bank itu dan BI sudah meneken kesepakatan menyerahkan aset-aset yang jika hasil penghitungan aset oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan menyatakan jumlah aset masih kurang. Perhitungan BPKP itu akan dijadikan acuan pembayaran dana nasabah atau kepada pihak terkait lainnya.Ia menambahkan, BI masih punya waktu untuk membentuk tim likuidasi yang akan menangani aset-aset dua bank tersebut sambil menunggu selesainya verifikasi oleh BPKP. Menurut Anwar pembentukan tim likuidasi selambat-lambatnya dua bulan setelah suatu bank dibekukan. Sementara itu, pesangon karyawan dua bank itu, kata Anwar, akan mengacu pada Undang-Undang Tenaga Kerja. Selain itu pengaturan lainnya disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham antara karyawan dengan pengelola bank. "Itu bukan urusan Bank Indonesia," katanya. Namun, dalam RUPS yang digelar kemarin dua pihak gagal menyepakati jumlah pesangon untuk bekas karyawan.Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Darmin Nasution menambahkan pembayaran dana nasabah pada Senin pekan depan akan dilakukan untuk jenis tabungan lebih dulu. "Karena tabungan nasabah jumlahnya kecil saja," ujarnya. Darmin menolak menyebutkan berapa batas dana nasabah yang akan dibayar itu.PT Bank Negara Indonesia Tbk merupakan bank pemerintah yang ditunjuk untuk membayar dana nasabah itu. "Sementara untuk deposito, giro dan dana pihak terkait lainnya, karena jumlahnya besar, belum diputuskan kapan pembayarannya," kata Darmin. BNI akan membayar dana nasabah sebesar Rp 2,3 triliunDarmin menambahkan, hingga perhitungan sementara saat ini tidak ditemukan adanya rekening fiktif yang dimiliki dua bank itu. Jika ada perbedaan perhitungan jumlah rekening yang dilakukan oleh BPKP dan yang diserahkan hal itu disebabkan banyaknya rekening-rekening yang bersaldo nol rupiah. "Jadi meskipun jumlahnya rekeningnya berkurangnya, jumlah dananya tetap sama," katanya.Jumlah BDB, dalam laporannya ke BI Denpasar Februari lalu, lebih dari 408 ribu nasabah. Namun setelah dihitung ulang, jumlah nasabah yang aktif hanya setengahnya dari jumlah yang dilaporkan. Bagja Hidayat - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

10 jam lalu

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images
Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.


Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

11 jam lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.


Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

11 jam lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (ke tiga kiri) bersama Senior Deputi BI Destry Damayanti (ketiga kanan) dan jajaran Deputi BI (kiri-kanan) Aida S. Budiman, Doni Primanto Joewono, Juda Agung dan Filianingsih Hendarta saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023. Suku bunga acuan atau BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) naik menjadi 6 persen. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.


IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

12 jam lalu

Pengunjung melihat layar pergerakan Index Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 16 April 2024. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG ambruk 2,15% ke posisi 7.130,27. Selang 12 menit setelah dibuka, IHSG berhasil memangkas koreksinya sedikit menjadi anjlok 2,06% menjadi 7.136,796. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.


Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

16 jam lalu

Ilustrasi Uang Rupiah. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.


Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

18 jam lalu

Alipay Wallet. REUTERS
Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.


Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

20 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.


Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.


Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di gedung BI, Jakarta, Kamis, 19 Oktober 2023.  Suku bunga Deposit Facility juga naik menjadi 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility menjadi 6,75 persen. Tempo/Tony Hartawan
Gubernur BI Prediksi Suku Bunga The Fed Turun per Desember 2024: Bisa Mundur ke 2025

Gubernur Bank Indonesia atau BI Perry Warjiyo membeberkan asumsi arah penurunan suku bunga acuan The Fed atau Fed Fund Rate (FFR).


Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

1 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bersama jajaran Deputi Bank Indonesia saat menyampaikan Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Februari 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. Perry Warjiyo mengatakan keputusan mempertahankan BI-Rate pada level 6,00 persen tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability. TEMPO/Tony Hartawan
Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.