Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lebih dari 2.000 Warga Ambon Mengungsi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Ambon: Lebih dari 2.000 warga kota Ambon di beberapa wilayah perbatasan pemukiman Islam dan Kristen, mengungsi akibat kerusuhan sejak 25 April lalu. Jumlah pengungsi diperkirakan akan terus meningkat karena kerusuhan belum mereda hingga hari ini, Rabu (28/4). Menurut Crisis Center HMI cabang Ambon, warga muslim mengungsi ke dua lokasi, yaitu Taman Hiburan Rakyat (THR) Kelurahan Wayhaong, Kecamatan Nusaniwe, Ambon (300-an orang), dan masjid Al-Fatah (200-an orang). Sedangkan warga Kristen mengungsi ke empat lokasi, yaitu Karang Panjang Kecamatan Sirimau; Kelurahan Kudamati; Gudang Arang, Airsalobar kecamatan Nusaniwe, dan Lata kecamatan Baguala Ambon, dengan jumlah pengungsi lebih dari 1.500 orang.Adapun, para pengungsi Islam berasal dari tiga kawasan perbatasan, yaitu Tanah Lapang Kecil (Talake), Kampung Waringin, Batugantung, Kecamatan Nusaniwe serta permukiman Jalan Baru kecamatan Sirimau, Ambon. Sedangkan pengungsi Kristen berasal dari perbatasan Wainitu kecamatan Nusaniwe, Mardika dan Karang Panjang kecamatan Sirimau serta Poka kecamatan Baguala, Ambon. Sebagian besar dari pengungsi ini rumahnya dibakar para pendukung FK/RMS. Sejak Minggu (25/4), pengungsi mulai kekurangan bahan makanan. Kebanyakan pengungsi mengaku keluar rumah hanya dengan pakaian di badan. Dari data yang berhasil dihimpun menunjukkan ratusan rumah dibakar pendukung FK/RMS maupun warga pro NKRI. Di jalan Anthony Rebok, ada tiga rumah warga dibakar, satu tempat ibadah, kantor perwakilan PBB di Maluku, gedung sekolah yayasan Al-Hilal yang baru direhabilitasi. Di kawasan Dok Wayame Talake puluhan perumahan pengungsi yang baru dibangun pemerintah pasca konflik ludes dibakar. Sedangkan pemukiman di jalan Kolonel Pieters sebagian dibakar. Kawasan Wainitu Waringin dan Karang Panjang puluhan rumah dibakar. Sedangkan di Talake Dalam gedung Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) dan SLTP Muhammadiyah juga ikut dibakar. Mocthar Touwe Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

3 Oktober 2022

23 April 1965, 3 peleton RPKAD atau Kopassus berhasil mengalahkan 2nd Para Inggris, saat penyerangan ke Plaman Mapu, Kalimantan Barat. 9 orang pasukan payung elit Inggris tewas, sedangkan Kopassus hanya kehilangan 2 prajurit. Pasukan para Inggris sangat elit, seleksi untuk masuk ke Parachute Regiment sangat berat. Zimbio.com
Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

TEMPO.CO--RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat merupakan nama untuk Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sebelum menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.


Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

16 Mei 2021

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

Polresta Pulau Ambon menetapkan tiga orang sebagai tersangka pelaku pengibaran bendera separatis RMS di Desa Ulath,


Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Aktivitas papalele di Gang Pos, Jalan Sultan Hairun, Kota Ambon, Senin, 7 Desember 2020. TEMPO | Khairiyah Fitri
Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.


3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

26 April 2020

Bendera RMS dibentangkan di Polres Ambon (13/8). TEMPO/Mochtar Touwe
3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

Ketiga petinggi RMS tadi memasuki halaman Kantor Polda Maluku dengan membentangkan bendera RMS.


Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Pantai Pintu Kota, Ambon, Maluku. Pantai ini berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Ambon dan menjadi salah satu objek wisata yang terkenal. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.


Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

27 Januari 2017

Bendera RMS dibentangkan di Polres Ambon (13/8). TEMPO/Mochtar Touwe
Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

Bendera itu diturunkan pada pukul 07.00 oleh polisi. "Polisi sempat meminta keterangan pihak sekolah sebagai saksi."


Singkawang Aman, Polisi Minta Video Sweeping Tak Disebar  

25 November 2016

Para peserta parade membawa lentera di festival perayaan Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan, 3 Maret 2015. Robertus Pudyanto/Getty Images
Singkawang Aman, Polisi Minta Video Sweeping Tak Disebar  

Saat ini, situasi Kota Singkawang normal dan aman terkendali.


Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

31 Oktober 2016

Aparat TNI dan Polri berusaha menghalau warga yang kembali terlibat konflik di Ambon, Maluku, Selasa subuh (15/5). Konflik yang kembali terjadi bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional Pattimura ke-195 mengakibatkan belasan sepeda motor terbakar dan 50 orang luka-luka. ANTARA/Jimmy Ayal
Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.


Kerusuhan Manokwari, Polisi: Penembakan Sesuai Prosedur  

28 Oktober 2016

Pengamanan Kerusuhan. ANTARA/M Risyal Hidayat
Kerusuhan Manokwari, Polisi: Penembakan Sesuai Prosedur  

Tembakan polisi menewaskan Onesimus Rumayom, 40 tahun. Selain mengakibatkan korban tewas, kerusuhan menyebabkan lima orang terluka. Dua di antaranya kritis.


2 Tewas, Komnas HAM Kecam Kerusuhan di Manokwari  

27 Oktober 2016

Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai memberikan keterangan pers ihwal hasil penyelidikan peristiwa bentrokan antara TNI Angkatan Udara (AU) dengan warga Desa Sarirejo. Keterangan pers itu dilaksanakan di Ruang Pengaduan Komnas HAM, Jakarta, 29 Agustus 2016. TEMPO/Lani Diana.
2 Tewas, Komnas HAM Kecam Kerusuhan di Manokwari  

Kerusuhan dipicu oleh tewasnya bocah asli Papua, Vigal Pauspaus.