TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Serikat Pekerja Hotel Indonesia (SP HI), Syahrul Shidik, mempertanyakan janji Gubernur DKI Sutiyoso dan Menakertrans Jakob Nuwa Wea untuk bertemu dengan karyawan Hotel Indonesia. ?Secara prosedural kami sudah lakukan, tinggal dari pihak pemda dan Menakertrans kapan akan menemui kami,? ucap Syahrul Sidik saat dihubungi Tempo News Room Kamis (29/4). Menurutnya, sejak tiga hari yang lalu SP HI telah mengirimkan surat ke Gubernur Sutiyoso, sedangkan kepada Jakob Nuwa Wea sudah lima hari yang lalu. Keduanya belum juga ada tanggapan. ?Padahal mereka lewat media massa menyatakan ingin bertemu,? ucap Shahrul.Syahrul menyayangkan sikap Sutiyoso yang lebih dahulu menerima pihak Direksi PT Hotel Indonesia A.M. Suseto. ?Saya dengar direksi malah sudah dipanggil lebih dahulu,? ujarnya. Kemarin (28/4) memang ada pertemuan antara Sutiyoso dengan A.M. Suseto di Balai Kota. Dalam pertemuan tersebut Pemda DKI akan bertindak sebagai mediator dan Dinas Tenaga Kerja akan mencoba mengakomodir keinginan kedua pihak untuk mencapai titik temu. ?Gubernur minta masalah ini harus diselesaikan sesuai ketentuan yang ada, minta karyawan diperhatikan, dan kita akan coba mempertemukan kedua pihak,? kata Kepala Dinas Tenaga Kerja DKI Jakarta, Ali Zubeir di Balai Kota, Rabu (28/4). Muhamad Fasabeni/Tjandra - Tempo News Room
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan
1 hari lalu
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan
Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.
Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO
4 hari lalu
Syarat dan Cara Daftar Akun SIAPkerja Kemnaker Berkonsep SSO
SIAPkerja merupakan sistem dan aplikasi pelayanan dan ketenagakerjaan digital yang dirilis Kemnaker dengan konsep SSO. Begini maksudnya.
Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?
23 hari lalu
Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?
Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.
Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol
25 hari lalu
Pengamat Ketenagakerjaan Sebut Aplikator Wajib Beri THR Ojol
Payaman menilai aplikator wajib memberikan THR kepada ojol karena masuk kategori pekerja dengan jam kerja tidak tentu.
3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan
29 hari lalu
3 Jurus Jokowi Pertajam Desain Ekonomi dan Ketenagakerjaan 10 Tahun ke Depan
Presiden Jokowi ingin mempertajam desain besar ekonomi dan ketenagakerjaan untuk 10 tahun ke depan. Apa maksudnya?
Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi
32 hari lalu
Menilik Visi Misi Ketenagakerjaan Prabowo-Gibran: Meningkatkan Lapangan Kerja, Awasi TKA, hingga Serap Tenaga Lokal di Hilirisasi
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) menang dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama
37 hari lalu
Ingat THR Harusnya Ingat Soekiman Wirjosandjojo, Penggagas Tunjangan Hari Raya Pertama
Pencetus THR adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi. Siapa dia? Bagaimana kiprahnya?
Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India
14 Februari 2024
Narendra Modi Bakal Prioritaskan Reformasi Ketenagakerjaan Jika Menang Pemilu India
Partai Bharatiya Janata mengatakan Narendra Modi dapat memprioritaskan reformasi ketenagakerjaan jika ia menang pemilu pada Mei mendatang.
UGM Meraih Paritrana Award, Ini Artinya
9 Februari 2024
UGM Meraih Paritrana Award, Ini Artinya
UGM menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang meraih penghargaan Paritrana Award dari Kemenko PMK dan BPJS Ketenagakerjaan.
