Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Desakan Agar Hasyim Mundur dari Ketua Umum PBNU, Menguat

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Desakan agar KH. Hasyim Muzadi mundur dari jabatannya sebagai ketua umum pengurus besar Nahdlatul Ulama (NU) makin menguat. Ini menyusul kesediaan Hasyim menjadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Tiga tokoh NU, masing-masing Slamet Effendi Yusuf, Masdar Farid Mas'udi dan Khotibul Umam, menyerukan desakan mundur tersebut saat diskusi dialektika demokrasi, di gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/5). Selain melanggar fatsun politik NU, yakni didukung mayoritas ulama, pencalonan Hasyim dirasa akan lebih elegan jika tidak membawa struktur NU secara resmi. "Langsung atau tidak politisasi NU akan dibawa Pak Hasyim dalam pilpres karena jabatan ketua umum PBNU masih melekat. Inilah yang menimbulkan keresahan dikalangan para kyai, warga, dan kebudayaan NU," papar Umam menandaskan. Menurut dia, saat ini muncul kesan organisasi NU sudah tidak bisa dibedakan lagi apakah lembaga partai politik atau ormas keagamaan. Selain meminta mundur terhadap Hasyim, desakan serupa juga disampaikan kepada ketua PBNU Solahuddin Wahid yang dipinang Partai Golkar untuk mendampingi calon presiden Partai Golkar, Wiranto. Desakan senada disampaikan mantan Ketua Umum GP Anshor, Slamet Effendi Yusuf. Dia mengkhawatirkan bakal rusaknya tatanan NU jika Hasyim tidak mau melepaskan jabatannya. Tidak saja merusak tatanan, Slamet juga mengkhawatirkan pudarnya konsistensi khitah NU yang sudah dijaga selama bertahun-tahun. Menurut Slamet, NU tidak berpolitik adalah keputusan final. Kesepakatan para ulama NU yang dituangkan dalam khitah. Namun bukan berarti hak berpolitik warga NU dipasung oleh khitah atau organisasi. "Makanya jalan terbaik adalah Hasyim Muzadi mengundurkan diri atau setidak-tidaknya nonaktif agar tatanan di NU tidak rusak dan khitah NU tetap terjaga," kata Slamet, yang juga Ketua DPP Partai Golkar ini. Terhadap Solahuddin Wahid, Partai Golkar juga memberlakukan persyaratan yang sama. Atas dasar itu pula Slamet menjelaskan, Solahuddin dengan suka rela akan mengundurkan diri dari jabatan Ketua PBNU dan menyandarkan dukungan terhadap PKB yang murni partai politik dan bukan ormas keagamaan. Syarat tersebut dipandang Slamet sebagai langkah partai untuk tetap menghormati independensi lembaga NU dan menjaga konsistensi khitah. Sekretaris PBNU Masdar Farid Mas'udi menganggap Hasyim akan terlihat confident jika dirinya mengundurkan diri atau setidak-tidaknya nonaktif. Meski Masdar, yang juga peneliti pesantren dan kemasyarakatan ini, tidak yakin secara institusional PBNU akan mengambil keputusan agar Hasyim mengundurkan diri. "Paling banter PBNU hanya akan minta Hasyim nonaktif," katanya. Sebelumnya, pandangan serupa juga disampaikan cendekiawan Nurcholis Madjid. Menurt Cak Nur --sapaanakrab Nurcholis, pencalonan Hasyim itu akan mempengaruhi citra NU yang selama ini mendeklarasikan untuk kembali ke Khittah.Banyaknya pinangan terhadap tokoh NU bagi Masdar bakal berimplikasi pada terjadinya kebingungan dan gesekan di kalangan warga NU. Namun, disisi lain ini berimplikasi politik terutama memacu kecerdasan politik warga NU untuk berijtihad sendiri menentukan pilihan politiknya. Masdar menjamin, baik Hasyim maupun Solahuddin tidak bakalan menggunakan struktur formal NU untuk menggali dukungan dalam pemilihan presiden 5 Juli mendatang. Namun, Masdar tidak membantah jika secara personal tokoh-tokoh NU atau kyai bakal dijadikan pusat-pusat penjaringan di daerah untuk memenangkan para jagonya. Ecep S. Yasa - Tempo News Room
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Ulama Mesir Syekh Yusuf Al Qaradawi Wafat, Pernah Berpesan kepada Nahdlatul Ulama

27 September 2022

Cendekiawan Muslim Sheikh Yusuf Al Qaradawi. Twitter
Ulama Mesir Syekh Yusuf Al Qaradawi Wafat, Pernah Berpesan kepada Nahdlatul Ulama

Syekh Yusuf Al Qaradawi, ulama dan cendekiawan Mesir itu wafat pada Senin, 26 September 2022. Ia pernah datang ke kantor PBNU, ini pesannya.


Yahya Staquf: Harlah PPP Dihadiri Jajaran PBNU Terbanyak

27 Maret 2022

Suasana Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan yang digelar dari zonasi Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 19 Desember 2020. Foto: Istimewa.
Yahya Staquf: Harlah PPP Dihadiri Jajaran PBNU Terbanyak

Puncak Harlah PPP ke-49 digelar bersamaan dengan haul Hasyim Muzadi ke-5 di Pesantren Al-Hikam, Malang.


5 Tahun KH Hasyim Muzadi Meninggal, Menunjuk Tempat Makamnya Sebelum Berpulang

19 Maret 2022

Tokoh agama K.H. Hasyim Muzadi. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
5 Tahun KH Hasyim Muzadi Meninggal, Menunjuk Tempat Makamnya Sebelum Berpulang

KH Hasyim Muzadi meninggal pada 16 Maret 2017, di usia 73 tahun. Sebelum berpulang ia menunjuk lokasi makamnya.


Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.


DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Saan Mustofa
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.


Muktamar NU: Pimpinan GP Ansor Ingin Ada Regenerasi Ketua Umum

11 Oktober 2021

ANTARA/PBNU (nu.or.id)
Muktamar NU: Pimpinan GP Ansor Ingin Ada Regenerasi Ketua Umum

GP Ansor mengharapkan Ketua Umum PBNU yang terpilih nanti merupakan sosok muda.


Larangan Mempercayai Ramalan Menurut Islam

4 Juli 2021

ilustrasi ramalan (pixabay.com)
Larangan Mempercayai Ramalan Menurut Islam

Mantan Ketua PBNU, Hasyim Muzadi, pernah mewanti-wanti agar masyarakat tidak mempercayai ramalan karena menyesatkan


Putra Hasyim Muzadi Wafat, Waspada 7 Tanda Ngantuk saat Mengemudi

19 Desember 2019

Ilustrasi wanita mengantuk saat menyetir. shutterstock.com
Putra Hasyim Muzadi Wafat, Waspada 7 Tanda Ngantuk saat Mengemudi

KH Hasyim Muzadi, Hilman Wajdi atau sering disapa Gus Hilman, tewas karena kecelakaan. Diduga pengemudi ngantuk. Brikut tanda pengemudi ngantuk.


Putra Hasyim Muzadi Meninggal, Kiat Atasi Ngantuk Saat Berkendara

19 Desember 2019

Kabar meninggalnya Gus H. Hilman Wajdi tersiar dari sejumlah whatsApp grup pengajian Nahdatul Ulama, `Telah meninggal dunia Gus H. Hilman Wajdi, Lc.,MPd bin Dr. KH Hasyim Muzadi (Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang).` Foto/Youtube.com
Putra Hasyim Muzadi Meninggal, Kiat Atasi Ngantuk Saat Berkendara

Putra KH Hasyim Muzadi, Gus Hilman, kecelakaan di tol Pandaan-Malang karena supir mengantuk. Berikut tips mengatasi kantuk saat berkendara.


Jenazah Putra Kiai Hasyim Muzadi Dimakamkan

18 Desember 2019

Putra ketiga KH Hasyim Muzadi, Gus H. Hilman Wajdi dikabarkan telah menghembuskan nafas terakhir pada Rabu (18/12/2019) pagi akibat kecelakaan di Exit Tol Purwodadi. Foto/Youtube.com
Jenazah Putra Kiai Hasyim Muzadi Dimakamkan

Jenazah putra Hasyim Muzadi, Hilman Wajdi alias Gus Andi dimakamkan di lingkungan Pondok Pesantren Putri Al-Hikam, Jalan Cengger Ayam 25, Kota Malang.