Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Platform Ekonomi Capres Dinilai Tidak Realistis

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Para ekonom menilai platform ekonomi yang diusung semua pasangan calon presiden dan wakilnya tidak ada yang realistis. "Semua target (asumsi) ekonomi sukar dicapai jika langkah yang diambil konvensional seperti sekarang," kata Direktur Utama Institut for Development Economic and Finance (Indef) Fadhil Hasan di Jakarta, Senin (7/6).Semua pasangan sudah menyerahkan platform ekonomi dan politiknya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pekan lalu. Menurut Fadhil program kerja masing-masing calon juga hampir mirip satu sama lain. Ia menengarai hal itu disebabkan oleh masuknya pelbagai kepentingan dari tim sukses calon presiden dan wakil presiden, sehingga yang menonjol bukan ideologi partai calon presiden.Fadhil mencontohkan sasaran yang akan dicapai pasangan Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi. Dengan target pertumbuhan sebesar 6,8 persen selama lima tahun dan menciptakan lapangan kerja baru sebesar 2,5 juta per tahun dinilainya target yang terlalu besar. "Mencapai pertumbuhan lima persen saja Mega telah gagal," katanya.Begitu pula dengan pasangan Wiranto-Shalahuddin Wahid, Susilo Bambang Yudoyono-Jusuf Kalla. Dua pasangan ini masing-masing menargetkan pertumbuhan 7-8 persen dan 7,6 persen. Sementara program penciptaan lapangan kerja dua calon ini masing-masing sebesar 3,2 persen per tahun dan 3,5 juta per tahun. Menurut Fadhil, target ini tidak realistis karena setiap satu persen pertumbuhan ekonomi sekarang baru bisa menyerap 280 ribu tenaga kerja baru. Pasangan Wiranto-Wahid mengusung program ekonomi jalur ganda, pembangunan ekonomi rakyat sekaligus dukungan pada konglomerat. Program Jaring Pengaman Sosial yang populer di zaman Habibie kembali akan diusung calon ini jika terpilih jadi presiden, juga kredit lunak, harga pangan rendah, dan peningkatan daya saing internasional. Sedangkan pasangan SBY-Kalla mengusung tiga langkah pembenahan moneter, seperti penurunan laju inflasi, stabilitas rupiah, dan penurunan SBI secara proporsional. Dalam bidang fiskal pasangan ini mengusung strategi formulasi APBN yang pro-lapangan kerja, pengelolaan utang publik, dan revitalisasi aset negara dan pengelolaan BUMN.Dua calon lainnya, Amien Rais-Siswono Yudhohusodo dan Hamzah Haz-Agum Gumelar, tidak mencatumkan target-target kuantitatif dalam platform ekonomi mereka. Para ekonom Indef bahkan menyebut platform ekonomi Hamzah-Agum "membingungkan karena kurang lugas." "Apa yang bisa dianalisis dari platform tanpa kuantitatif," cetus Direktur Indef Iman Sugema.Direktur Indef yang lain, Bustanul Arifin, juga mengkritik program ekonomi pasangan Amien-Siswono. Bustanul mengaku terkejut karena pasangan ini malah mengusung Trilogi Percepatan Kemajuan Bangsa yang tak lain adalah jargon pembangunan Orde Baru. "Padahal mereka benci Orde Baru," katanya. Trilogi itu adalah pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerataan kesejahteraan rakyat, dan stabilitas dan normalitas di segala bidang.Bustanul juga menilai setiap pasangan tidak ada yang mencantumkan strategi yang logis untuk mencapai sasaran-sasaran yang dibuatnya. Strategi-strategi yang diajukan oleh setiap pasangan lebih banyak yang tidak mendukung setiap target yang dibuatnya. "Strategi setiap calon miskin detail," katanya.Iman Sugema mengakui jika target-target yang bombastis itu untuk keperluan kampanye presiden saja. Ia masih berharap target tersebut direvisi dengan strategi yang jelas untuk mencapainya jika satu pasangan sudah terpilih menjadi presiden. Ia juga menilai seluruh calon mengusung platform ekonomi yang sama yakni neoliberal. "Padahal ekonomi kita perlu pencerahan, " katanya.Ditanya mana calon yang paling realistis, para ekonom itu enggan menyebutkannya. "Kalau disebutkan dikira kami mendukung satu calon," kata ekonom Avilliani. Menurutnya, yang paling penting harus diusung para calon adalah kejelasan program ekonomi jangka pendek. "Yang paling mungkin saat ini adalah efesiensi anggaran pemerintah," katanya.Menurut Iman, target pertumbuhan ekonomi yang realistis saat ini sebesar 5,91 persen dari produk domestik bruto. Ini, menurutnya, angka pertumbuhan yang bisa berkelanjutan dengan laju investasi sebesar 22 persen dari PDB. "Kalau digenjot hingga 27 persen akan susah," katanya. Bagja Hidayat - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

3 hari lalu

Konflik Iran dengan Israel berisiko mengancam ketahanan energi Tanah Air.
Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.


Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

4 hari lalu

Konflik Iran dengan Israel berisiko mengancam ketahanan energi Tanah Air.
Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.


Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

19 hari lalu

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amin Rais (kiri)  berbincang dengan warga saat berkunjung ke Posko Bantuan Hukum kampung Pasir Panjang, Pulau Rempang, Batam, kamis 5 Oktober 2023. Kunjungan tersebut untuk membuka posko pelayanan masyarakat yang akan fokus pada bantuan layanan hukum dan informasi bagi warga terdampak relokasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City Pulau Rempang. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Partai Ummat dan Keluarga Bantah Kabar Amien Rais Meninggal: Pak Amien Sehat

Pendiri sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais dikabarkan meninggal dunia.


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

22 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

33 hari lalu

Calon Presiden nomor urut 2, Ganjar Pranowo menyampaikan pidato kebangsaan dalam acara Sarasehan Eksponen Alumni dan Aktivis GMNI di Gedung Serbaguna Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Desember 2023. Ganjar Pranowo menerima deklarasi dukungan pada Pilpres 2024 dari eksponen alumni dan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dalam acara sarasehan nasional sebagai Pejuang-Pemikir Pemikir-Pejuang. TEMPO/M Taufan Rengganis
70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.


Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

35 hari lalu

Hakim Ketua Buyung Dwikora (tengah) bersama Hakim Anggota Budi Prayitno (kiri), dan Arlen Veronica (kanan) berdiskusi saat memimpin sidang pembacaan dakwaan kasus dugaaan tindak pidana pemilihan umum (pemilu) terkait penambahan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kuala Lumpur, Malaysia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung mendakwa tujuh terdakwa yaitu Umar Faruk, Tita Oktavia Cahya Rahayu, Dicky Saputra, Aprijon, Puji Sumarsono, A Khalil dan Masduki Khamdan Muchamad. ANTARA/ Rivan Awal Lingga
Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.


Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

35 hari lalu

Didin S Damanhuri. dok.IPB
Ekonom Indef soal Dugaan Korupsi di LPEI: Padahal Ekspor Andalannya Pemerintahan Jokowi

Ekonom Indef, Didin S. Damanhuri sangat prihatin atas dugaan korupsi yang terendus di lingkaran LPEI. Padahal, kata dia, ekspor adalah andalan pemerintahan Jokowi


Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

35 hari lalu

Pembeli tengah memilih pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Hal tersebut sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No. 7//2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).  TEMPO/Tony Hartawan
Imbas PPN Naik jadi 12 Persen, Indef Sebut Daya Saing Indonesia Bakal Turun

Kebijakan PPN di Tanah Air diatur dalam Undang-Undang-undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP).


Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

36 hari lalu

Pembeli tengah memilih pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Kenaikan PPN di awal 2025 dikhawatirkan akan mempengaruhi daya beli masyarakat. TEMPO/Tony Hartawan
Tarif PPN Naik jadi 12 Persen, Indef: Indonesia Paling Tinggi di Asia Tenggara

Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Indef Ahmad Heri Firdaus membandingkan besaran tarif PPN di Asia Tenggara.


Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

36 hari lalu

Pembeli tengah memilih pakaian di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Pemerintah akan kembali menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen menjadi 12%, yang mulai berlaku pada tahun depan atau per 1 Januari 2025.  TEMPO/Tony Hartawan
Indef: PPN jadi 12 Persen Akan Dorong Kenaikan Harga Bahan Pokok

Indef menyatakan penjual akan reaktif terhadap kenaikan PPN.