Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peredaran Uang Palsu 2004 Cenderung Menurun

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Isu terus meningkatnya peredaran uang palsu selama pemilu legislatif dan menjelang pemilihan presiden dibantah oleh Bank Indonesia (BI). Hal ini dikarenakan peredaran uang palsu selama 2004 justru menunjukkan kecenderungan menurun mulai dari Januari sampai Mei 2004. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), uang palsu pecahan Rp 100 ribu yang ditemukan pada bulan Januari 2004 adalah 1.128 bilyet (lembar). Meningkat pada bulan Februari 2004 yakni sebesar 2.255 bilyet. Kembali meningkat pada bulan Maret menjadi 3.431 bilyet. Pada bulan April justru turun menjadi 601 bilyet dan Mei 2004 kembali turun menjadi 533 bilyet. Adapun untuk uang palsu pecahan Rp 50 ribu, pada bulan Januari 2004 jumlahnya mencapai 2.040 bilyet. Turun pada bulan Februari 2004 menjadi 1.723 bilyet. Naik kembali pada bulan Maret menjadi 3.250 bilyet. Adapun pada bulan April dan Mei 2004 justru turun menjadi 2.365 bilyet dan 2.445 bilyet. Tambahan lagi, dari seluruh jumlah uang palsu yang ditemukan tersebut, hanya 30 persen yang merupakan temuan perbankan. Sisanya sebanyak 70 persen lebih adalah hasil temuan kepolisian. Ini menunjukkan jumlah uang palsu yang ditemukan 70 persennya belum sempat beredar. Hanya 30 persen temuan uang palsu yang sempet beredar dan masuk ke sistem keuangan, ujar Difi A Johansyah, Kepala Bagian Pelaksanaan Pengadaan Uang BI, kepada Tempo News Room, Minggu (13/6).Apalagi, kata Difi, rasio uang palsu yang beredar dibandingkan total Uang Yang Diedarkan (UYD) masih sangat kecil yakni hanya sekitar 0,00000318 persen pada tahun 2003. Ini berarti terjadi penurunan karena pada tahun 2002 rasionya lebih tinggi yakni 0,00001 persen. Adapun jumlah rasio uang palsu yang paling tinggi terjadi pada tahun 2001 yakni sebesar 0,00132 persen. Ini berarti lebih besar dari tahun sebelumnya yang mencapai 0,0000266 persen. Ini juga berarti lebih tinggi dari tahun 1999 dimana berlangsung Pemilu yang hanya mencapai 0,0000759 persen. Artinya pemilu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peredaran uang palsu tetapi krisis dan kesulitan ekonomi menjadi penyebab yang utama, urai Difi. Menurut Difi, peredaran uang palsu sangat bergantung kepada pengedar. Mereka inilah yang mengambil resiko paling besar untuk tertangkap aparat keamanan. Nah mereka ini kebanyakan didorong oleh motif ekonomi. Kebanyakan mereka adalah orang-orang kecil yang memang melakukan kejahatan untuk mencari makan, katanya. Terhadap para pembuat uang palsu, menurut Difi, selama ini BI bekerjasama dengan instansi lain dalam Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) sudah banyak melakukan penangkapan. Hasilnya, uang palsu yang ada belum bisa menyerupai seluruh security feature yang ada di uang asli. Walaupun demikian, Difi mengakui ada beberapa uang palsu yang cukup canggih untuk mengelabui lampu ultraviolet yang selama ini dipakai untuk mengenali uang palsu. Oleh karena itulah BI berencana mengganti uang pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu pada tahub depan. Tidak perlu disuruh ganti, kami memang berniat untuk menggantinya, ujarnyaSelain karena kerap dipalsu, ini sudah merupakan siklus 5 tahun penggantian pecahan uang yang beredar. Waktu 5 tahun itu kita tetapkan berdasarkan kemajuan teknologi komputer yang ada yang bisa digunakan untuk memalsukan uang, katanya. Untuk itu, BI akan menggunakan security feature yang lebih canggih. Tunggu saja, katanya.Amal IhsanTempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

7 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Pexels
Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

Waspada peredaran uang palsu saat bagi-bagi THR menjelang Lebaran.


Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

8 hari lalu

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

Kebutuhan terhadap uang tunai mendekati lebaran meningkat. Namun, perlu waspada peredaran uang palsu. Ingat lagi bedakan uang asli dan palsu.


Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

20 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

Menjelang idul fitri, banyak orang yang menawarkan penukaran uang baru. Sebaiknya tetap waspada dan pahami ciri-ciri uang palsu agar tidak tertipu.


Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

22 hari lalu

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

Polres Jakarta Barat membongkar peredaran uang palsu di Cengkareng,


Pengedar Dolar Singapura Palsu di Batam Ditangkap, Nilainya Rp 45 Miliar Mau Ditukar di Casino Marina Bay

31 Januari 2024

Konferensi pers Polda Kepri pengungkapan jaringan pengedar uang palsu dollar Singapura di Mapolda Kepri, Kota Batam, Rabu 31 Januari 2023. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Pengedar Dolar Singapura Palsu di Batam Ditangkap, Nilainya Rp 45 Miliar Mau Ditukar di Casino Marina Bay

Polda Kepri menangkap pengedar uang palsu dolar Singapura di Batam. Ketahuan saat mau ditukarkan di casino Marina Bay.


BI Ajak Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu di Tahun Politik, Lakukan Ini Jika Menemukannya

5 Desember 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
BI Ajak Masyarakat Waspada Peredaran Uang Palsu di Tahun Politik, Lakukan Ini Jika Menemukannya

Bank Indonesia atau BI melakukan berbagai antisipasi untuk mencegah peredaran uang palsu terutama di tahun politik ini.


Ragam Modus yang Sering Dipakai dalam Kejahatan Peredaran Uang Palsu

5 Desember 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Ragam Modus yang Sering Dipakai dalam Kejahatan Peredaran Uang Palsu

Pelaku tindak pidana pemalsuan uang dan peredaran uang palsu menggunakan beragam modus operandi untuk melancarkan aksinya.


Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Modus Isi Ulang Saldo Digital, Terjadi di Bekasi

3 Desember 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Hati-Hati Peredaran Uang Palsu Modus Isi Ulang Saldo Digital, Terjadi di Bekasi

Polisi tetap melakukan penyelidikan percobaan peredaran uang palsu modus isi ulang saldo digital, meski tidak ada korban.


BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Terutama di Masa Kampanye Pemilu

3 Desember 2023

Pegawai Bank Indonesia (BI) memperlihatkan uang rupiah pecahan lima puluh ribu saat sosialisasi cara mengidentifikasi uang palsu di Miangas, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara, 28 Oktober 2021. Tidak hanya melakukan penukaran uang, BI juga melaksanakan penyerahan bantuan sosial kepada kelompok-kelompok masyarakat, serta sosialisasi cinta bangga paham (CBP) Rupiah bagi masyarakat umum serta siswa-siswi sekolah. BI juga memperkenalkan fungsinya sebagai bank sentral, menyosialisasikan cara mengidentifikasi uang asli untuk mencegah beredarnya rupiah palsu di masyarakat yang tinggal di wilayah 3T. ANTARA FOTO/ADWIT B PRAMONO
BI: Waspadai Peredaran Uang Palsu Terutama di Masa Kampanye Pemilu

BI menyarankan masyarakat untuk menggunakan uang digital agar terhindar dari penyalahgunaan uang palsu.


Transaksi COD Pakai Uang Palsu, Pemuda di Tangerang Ditangkap Polisi

8 Oktober 2023

Ilustrasi Uang Palsu. ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Transaksi COD Pakai Uang Palsu, Pemuda di Tangerang Ditangkap Polisi

Polisi mengungkap sejumlah pengaduan masyarakat yang resah dengan peredaran uang palsu saat bertransaksi secara COD.