Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Indonesia Siapkan Bukti Baru untuk Hasan Tiro

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Indonesia akan mengupayakan dan menyiapkan kembali bukti-bukti baru yang menunjukkan keterkaitan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagai organisasi teroris internasional. Bukti-baru itu disiapkan untuk menunjang proses hukum yang tengah dilakukan oleh Kejaksaan Stockholm terhadap Presiden GAM Hasan Tiro serta dua tokoh GAM lainnya."Semua bukti baru yang terkait dengan kegiatan GAM, baik di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) maupun di tempat lain sedang diupayakan dan disiapkan melalui tim kepolisian yagg dikirim ke sana (Swedia)," ucap Menko Polkam Ad Interim Hari Sabarno usai rapat koordinasi khusus di Jakarta, Kamis (17/6). Menurutnya, langkah itu diambil untuk mengantisipasi kalau pihak Swedia membutuhkan tambahan bukti baru.Ketika ditanya apakah pemerintah Indonesia sudah cukup baukti untuk mengkaitkan GAM dengan organisasi teroris internasional, Sabarno mengatakan, "Ya kalau tidak ada bukti, buat apa capai-capai datang ke Swedia bawa bukti," katanya ketus. Artinya, jika pihak Swedia perlu bukti tambahan, Indonesia akan siapkan. Materi bukti-bukti itu, lanjut dia, tentu saja tergantung dari permintaan pihak Swedia.Rapat itu sendiri dihadiri oleh Menlu Hasan Wirajuda, Menkeh dan HAM Yusril Ihza Mahendra, Jaksa Agung MA Rahman, Kepala BIN Hendropriyono, dan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Polisi Suyitno Landung sebagai perwakilan Kapolri. Selain membahas soal Hasan Tiro, rapat itu juga membahas persoalan tokoh RMS Alex Manuputty yang saat ini kabur ke Amerika Serikat.Seperti diketahui, Selasa (15/6) waktu setempat, Kejaksaan Distrik Stockholm dan Kepolisian Swedia telah menangkap Presiden GAM Hasan Tiro, Perdana Menteri GAM Malik Mahmud, dan Menlu GAM Zaini Abdullah. Ketiganya lalu diperiksa sebagai tersangka kasus pelanggaran berat hukum internasional. Dua di antara tokoh GAM itu, yakni Malik Mahmud dan Zaini Abdullah bahkan sudah ditahan. Menurut Sabarno, selain untuk memberikan dukungan bukti yang baru, tim dari kepolisian itulah yang akan melakukan kerja sama dengan pihak Swedia jika ada hal yang ingin diketahui oleh pihak Indonesia. "Mungkin saja secara tidak langsung ada pertanyaan yang ingin dikemukan dan dikorek dari tokoh GAM, maka hal itu bisa langsung dilakukan," katanya. Sabarno menjelaskan, tim yang sudah merapat ke Swedia itu baru kemarin tiba dan pagi ini sedang melukukan negosiasi kegiatan yang difasilitasi oleh Kedubes RI di sana agar bisa mengiktui atau memantau perkembangan kasus Hasan Tiro, dkk.Yandhrie Arvian Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Soal Qanun Bendera, DPR Aceh Bentuk Pansus  

12 Oktober 2015

Pawai bendera bulan bintang di Banda Aceh, Senin (1/4). Masyarakat menilai bendera Gerakan Aceh Merdeka dulunya, telah menjadi bendera Provinsi Aceh, setelah Dewan Perwakilan Rakyat Aceh mengesahkan Qanun Bendera dan Lambang Aceh. TEMPO/Adi Warsidi
Soal Qanun Bendera, DPR Aceh Bentuk Pansus  

Pansus akan bertemu Presiden membahas bendera Aceh.


Polemik Bendera Aceh, Presiden Jokowi Diminta Turun Tangan

24 Agustus 2015

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, resmikan pengerjaan bendungan Krueng Keureuto Aceh Utara, Aceh, 9 Maret 2015. Waduk raksasa seluas 994 hektare yang menelan biaya APBN sebesar Rp 1,7 triliun itu mampu menampung 215 juta kubik air, dan siap dikerjakan dalam 4 tahun. ANTARA/Rahmad
Polemik Bendera Aceh, Presiden Jokowi Diminta Turun Tangan

Anggota Dewan Aceh menilai Presiden perlu turun tangan agar polemik antara Aceh dan Jakarta itu segera selesai.


DPR Aceh: Pengibaran Bulan Bintang Hal Wajar  

16 Agustus 2015

Anggota DPRK mengibarkan bendera Bulan Bintang berdampingan dengan bendera Merah Putih di halaman Masjid Agung Islamic Centre Lhokseumawe, Aceh, 15 Agustus 2015. Pengibaran bendera yang dilakukan oleh anggota dari Partai Aceh itu dalam rangka memperingati 10 Tahun Perdamaian di Aceh. ANTARA/Rahmad
DPR Aceh: Pengibaran Bulan Bintang Hal Wajar  

Pengibaran bendera bulan bintang sesuai keinginan warga Aceh yang minta agar pemerintah memberlakukan Qanun Nomor 3 Tahun 2013.


Jelang HUT RI, Anggota DPR Aceh Kibarkan Bendera Aceh

15 Agustus 2015

Pawai bendera bulan bintang di Banda Aceh, Senin (1/4). Masyarakat menilai bendera Gerakan Aceh Merdeka dulunya, telah menjadi bendera Provinsi Aceh, setelah Dewan Perwakilan Rakyat Aceh mengesahkan Qanun Bendera dan Lambang Aceh. TEMPO/Adi Warsidi
Jelang HUT RI, Anggota DPR Aceh Kibarkan Bendera Aceh

Pengibaran bendera Aceh itu dilangsungkan dalam sebuah upacara di Lhokseumawe.


Kibarkan Bendera GAM, Aksi Mahasiswa Dibubarkan Polisi

15 Agustus 2015

Sejumlah warga yang tergabung dalam Organisasi Masyarakat Rakyat Aceh (ORMAS RAYA) mengelar pengibaran bendera raksasa di menara Telkom Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh, 15 Agustus 2015. Bendera Raksasa yang ukuran 27 x 15 meter dikibarkan dalam rangka menyambut 10 Tahun Perdamaian Aceh dan HUT Kemerdekaan RI ke-70. ANTARA/Syifa Yulinnas
Kibarkan Bendera GAM, Aksi Mahasiswa Dibubarkan Polisi

Polisi menghentikan aksi mahasiswa setelah melepaskan tembakan peringatan ke atas.


Peringati 10 Tahun Damai, Warga Aceh Gelar Doa Bersama

15 Agustus 2015

Seorang pengunjung memperhatikan sebuah foto di ruang memorial Dinas Kesbang Linmas Aceh. Ruang memorial itu disiapkan menyambut peringatan 10 tahun perdamaian Aceh, 8 Agustus 2015. TEMPO/Adi Warsidi
Peringati 10 Tahun Damai, Warga Aceh Gelar Doa Bersama

Peringatan sepuluh tahun perdamaian di Aceh tidak semeriah tahun sebelumnya.


7 Bendera GAM Berkibar, Apa Kata Sutiyoso?  

30 Juli 2015

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) bersama Kepala BIN Sutiyoso usai memberikan keterangan pers terkait insiden Tolikara, Papua di Istana Negara, Jakarta, 22 Juli 2015. Sutiyoso menjelaskan insiden Tolikara disinyalir sebagi usaha untuk menjatuhkan Presiden Joko Widodo. TEMPO/Subekti.
7 Bendera GAM Berkibar, Apa Kata Sutiyoso?  

Belum ada kesepakatan perubahan terhadap qanun bendera dan lambang Aceh antara pemerintah Aceh dan pemerintah pusat.


Polemik Bendera Aceh, Gubernur Zaini: Tunggu Tanggal Mainnya

6 Mei 2015

Pawai bendera bulan bintang di Banda Aceh, Senin (1/4). Masyarakat menilai bendera Gerakan Aceh Merdeka dulunya, telah menjadi bendera Provinsi Aceh, setelah Dewan Perwakilan Rakyat Aceh mengesahkan Qanun Bendera dan Lambang Aceh. TEMPO/Adi Warsidi
Polemik Bendera Aceh, Gubernur Zaini: Tunggu Tanggal Mainnya

Menurut Zaini tindakan menaikkan bendera bulan bintang bukan hal yang harus diputuskan begitu mendadak.


Ketua DPR Akan Kibarkan Bendera Aceh, Sekretaris Mencegah  

4 Mei 2015

Bendera Aceh berlambang bulan sabit. ANTARA/Ampelsa
Ketua DPR Akan Kibarkan Bendera Aceh, Sekretaris Mencegah  

Polemik tentang bendera Aceh telah berlangsung lama. Pemerintah menilai mirip dengan bendera Gerakan Aceh Merdeka.


Pembuat Bendera GAM di Pekalongan Dilepaskan  

6 September 2014

Bendera Aceh berlambang bulan sabit. ANTARA/Ampelsa
Pembuat Bendera GAM di Pekalongan Dilepaskan  

Herlina mengira bendera itu hanya bendera partai politik biasa.