Iklan
TEMPO Interaktif, Makassar:Ketika melakukan dialog dengan Solidaritas Perempuan Komunitas Anging Mammiri, di TVRI Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (27/6), calon presiden Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menjanjikan lebih dari dua jatah menteri perempuan jika terpilih jadi presiden.Amien mengatakan menteri yang akan dipercayakan kepada perempuan yakni menteri luar negeri, menteri kehakiman dan menteri pemberdayaan perempuan. Menurutnya, tak etis menyebut nama perempuan yang akan dipercayakan menduduki jabatan tersebut. Menurut Amien, syarat untuk perempuan yang akan dipercayakan menduduki posisi menteri itu harus profesional. Saya ingin ada foreign minister itu perempuan. Karena ini akan jadi simbol, katanya. Dalam kesempatan itu, Amien juga mengatakan tidak akan menformalkan syariat Islam dalam bentuk negara. Yang harus dipahami, katanya, adalah esensi syariat Islam. Saya menangkap itu esensinya, bukan bentuk formalnya. Saya tidak menggunakan politik bendera, yang berkibar-kibar, negara Islam, negara syariat. Karena itu hanya mengundang kontroversi dan kontraproduktif, katanya.Amien menjelaskan, esensi syariat Islam itu adalah keadilan. Jadi tanpa menggembor-gemborkan formalisme negara Islam, syariat Islam, sehingga, intinya esensi yang harus diperjuangkan adalah keadilan politik, keadilan ekonomi dan keadaan multidimensional. Ia menegaskan, dirinya memegang ajaran Muhammad Hatta (mantan Wakil Presiden pertama) dan Muhammad Natsir dan para tokoh pendiri Indonesia lainnya. Ajaran itu antara lain bahwa politik garam itu lebih sejuk, dirasakan gurihnya, dirasakan asingnya, tidak menimbulkan gejolak. Hari ini Amien melakukan road show di Makassar, Sulawesi Selatan, untuk mengkampanyekan pencalonan dirinya sebagai presiden mendatang. Ia mendatangi beberapa tempat, antara lain Baruga Mappanyukki, TVRI Makassar, dan rumah peninggalan Kerajaan Gowa, Balla Lompoa, di Kabupaten Gowa. Dalam kampanyenya itu, ia disertai Ketua Partai Bintang Reformasi (PBR) Zainuddin MZ, Rosihan Anwar, Ishadi SK, Anwar Fuadi (artis), Hatta Radjasa. Kedatangan Amien di Kabupaten Gowa disambut secara adat. Ia dibawa masuk ke beberapa ruangan Balla Lompoa (rumah kerajaan) yang disakralkan, di mana sejumlah peninggalan Kerajaan Gowa disimpan. Di tempat itu, ia diberi hadiah baju adat Kerajaan Gowa. Setelah prosesi adat, Amien kemudian dibawa menemui massa sekitar 5.000 pendukungnya di Istana Tamalate, Kabupaten Gowa.Di dalam rumah yang mempunyai 99 tiang itu, Amien tampak dieluk-elukan. Di depan massa pendukungnya, Amien kembali menegaskan komitmennya untuk penegakan supremasi hukum. Sebab, ia menilai selama ini terjadi kejahatan sistematis. Dicontohkan, pencurian kayu yang sebenarnya diketahui pemerintah, tapi tidak dilakukan penangkapan terhadap pelakunya. Kejahatan sistematis harus diatasi dengan pemerintahan yang bersih dan jujur, katanya. Irmawati - Tempo News Room
Iklan
