Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selama Kampanye Pemilu, Peredaran Uang Palsu di Bali Meningkat

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Denpasar: Bank Indonesia Denpasar mencatat, peredaran uang palsu meningkat selama masa kampanye pemilihan umum (pemilu), yaitu pada Maret dan Juni 2004. "Terdapat 67 lembar pada Maret dan 45 lembar pada Juni. Padahal pada bulan-bulan sebelumnya, jumlah uang palsu yang berhasil di deteksi BI Denpasar tidak sebanyak itu. Februari 2004 misalnya hanya 26 lembar dan 44 lembar pada Mei," kata Kepala Bidang Sistem Pembangunan dan Managemen Internal BI Denpasar, I Gusti Putu Sudiartha di Denpasar, Senin (12/7).Memang, tidak bisa secara langsung memastikan adanya hubungan uang palsu itu dengan kampanye Pemilu 2004. Tapi seperti dikatakan Sudiartha, "kasusnya meningkat pada bulan-bulan dimana kampanye berlangsung". Dari data BI Denpasar, peredaran uang palsu di Bali pada 2004 melonjak tujuh kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2003, uang palsu yang beredar hanya 34 lembar. Tapi pada 2004 sampai Juni, sudah mencapai 237 lembar: 191 lembar pecahan Rp. 100 ribu, 38 lembar Rp. 50 ribu, tujuh lembar Rp. 20 ribu dan satu lembar Rp. 10 ribu. Tentu saja, data BI itu belum termasuk hasil temuan pihak kepolisian.Sudiartha merinci fluktuasi peredaran uang palsu yang berhasil dideteksi: Januari 2004 (sembilan lembar pecahan Rp. 100 ribu dua lembar pecahan Rp. 50 ribu), Februari (25 lembar pecahan Rp. 100 ribu dan selembar pecahan Rp. 20 ribu, Maret (66 lembar pecahan Rp. 100 dan selembar pecahan Rp. 50 ribu), April (31 lembar Rp. 100, sepuluh lembar pecahan Rp. 50 ribu, dua lembar pecahan Rp. 20 ribu dan selembar pecahan Rp. 10 ribu), Mei (32 lembar pecahan Rp. 100 ribu, delapan lembar pecahan Rp. 50 ribu dan empat lembar Rp. 20 ribu), serta Juni (33 lembar pecahan Rp. 100 ribu dan 12 lembar pecahan Rp. 50 ribu).Apa yang bisa dilakukan pihak BI, kata Sudiartha, adalah mensosialisasikan kepada pada masyarakat tentang uang palsu itu. Selain itu, BI juga bekerja sama dengan Direktorat Reserse dan Kriminal Kepolisian Daerah Bali. "Kewenangan BI tidak sampai ke penyidikan yang merupakan kewenangan kepolisian. Untuk itu kami bekerjasama dengan mereka. Tapi, hasilnya belum ada laporannya ke kami," kata Sudiartha.Sementara itu, untuk mengantisipasi masuknya uang palsu dalam jumlah besar ke masyarakat, Pengawas Bank Eksekutif BI Denpasar, Dadang Sudarma mengatakan, BI memperketat pengawasan terhadap uang masuk dalam jumlah besar ke bank. "Ini untuk membatasi ruang gerak para pengedar uang palsu ke bank. Sesuai dengan aturan, jika ada setoran di atas Rp. 100 juta, bank itu harus melakukan pengenalan mendalam terhadap nasabah. Harus ditanya, uang itu dari hasil apa. Apa lagi masuk dalam jumlah miliaran dan triliunan," kata Dadang. Raden Rachmadi - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

12 hari lalu

Ilustrasi pekerja menerima THR. Pexels
Waspada Uang Palsu Jelang Lebaran, Cegah dengan Tips Ini

Waspada peredaran uang palsu saat bagi-bagi THR menjelang Lebaran.


Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

12 hari lalu

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Waspada Peredaran Uang Palsu, Begini Cara Bedakan Uang Asli dan Palsu

Kebutuhan terhadap uang tunai mendekati lebaran meningkat. Namun, perlu waspada peredaran uang palsu. Ingat lagi bedakan uang asli dan palsu.


Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

24 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Rupiah ditutup melemah mendekati level Rp16.000 hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Waspada Menjelang Lebaran, Ini Ciri-Ciri Uang Palsu dan Cara Menghindarinya

Menjelang idul fitri, banyak orang yang menawarkan penukaran uang baru. Sebaiknya tetap waspada dan pahami ciri-ciri uang palsu agar tidak tertipu.


Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

27 hari lalu

Uang palsu yang peredarannya diungkap oleh Polres Metro Jakarta Barat. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Jelang Lebaran, Uang Palsu Beredar di Jakarta Barat

Polres Jakarta Barat membongkar peredaran uang palsu di Cengkareng,


Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

29 hari lalu

Hakim Ketua Buyung Dwikora (tengah) bersama Hakim Anggota Budi Prayitno (kiri), dan Arlen Veronica (kanan) berdiskusi saat memimpin sidang pembacaan dakwaan kasus dugaaan tindak pidana pemilihan umum (pemilu) terkait penambahan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kuala Lumpur, Malaysia di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Agung mendakwa tujuh terdakwa yaitu Umar Faruk, Tita Oktavia Cahya Rahayu, Dicky Saputra, Aprijon, Puji Sumarsono, A Khalil dan Masduki Khamdan Muchamad. ANTARA/ Rivan Awal Lingga
Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.


Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

49 hari lalu

Kabid Humas Polda Papua, Kombes. Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo. Dok Polda Papua
Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.


Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

50 hari lalu

Ratusan massa Aksi Rakyat Semesta melakukan aksi dukung hak angket kecurangan pemilu di depan kompleks Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jumat 1 Maret 2024. Dalam aksinya massa membawa tiga tuntutan utama yang mereka sebut sebagai 'Tritura'. Yakni, turunkan harga sembako, dukung hak angket, dan makzulkan Presiden Jokowi. TEMPO/Subekti.
Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.


Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

51 hari lalu

Perawat merapikan tempat tidur untuk pasien gangguan jiwa di Rumah Sakkit Khusus Daerah (RSKD) Dadi, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 12 Februari 2024. Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi menyiapkan fasilitas berupa tempat tidur dan tenaga profesional spesial psikiatri bagi calon legislatif (caleg) yang depresi akibat gagal terpilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 nanti. ANTARA/Hasrul Said
Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.


Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Penampilan Melly Goeslaw semakin unik dengan face shield yang bentuknya tak kalah unik hasil rancangan Rinaldy A Yunardi. Sebelumnya, Melly juga kerap mengenakan face shield dengan bentuk yang tak biasa dalam berbagai acara. Foto: Instagram
Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.


Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Foto pencalonan Alfiansyah Bustami Komeng sebagai Daftar Calon Tetap Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat yang ditampilkan pada surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Foto bergaya nyeleneh ini dianggap menarik perhatian pemilih saat pencoblosan. ANTARA/KPU
Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?