Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ProFauna Tolak Rencana Pemerintah Kota Malang

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Malang: LSM perlindungan satwa ProFauna Indonesia menolak rencana Pemerintah Kota Malang dan Pemerintah Kabupaten Malang untuk menjadikan Cagar Alam Pulau Sempu di Kabupaten Malang sebagai lokasi lembaga pemasyarakatan. Sebab, Pulau Sempu menyimpan kekayaan hayati yang sangat tinggi dan sebagai habitat 85 spesies burung dan 15 mamalia. "Perubahan peruntukan Pulau Sempu, misalnya sebagai tempat wisata terbuka atau bahkan tempat penjara bukan saja akan mengancam kelestarian satwa liar dan flora di Sempu, tapi juga melanggar peraturan perundangan yang ada," kata Rosek Nursahid saat memberikan jumpa pers di kantor ProFauna di Malang, Senin (2/8).Menurut Rosek, ProFauna Indonesia selama bertahun-tahun telah melakukan pengamatan di Pulau Sempu. Dalam pengamatan terakhir yang dilangsungkan 24-25 Juli 2004 lalu, ProFauna mencatat dari 85 jenis burung tersebut, 26 jenis diantaranya termasuk kategori jenis yang dilindungi undang-undang dan 3 jenis terancam punah secara global. Jenis burung yang dilindungi yang ditemukan di Pulau Sempu antara lain Kangkareng Perut Putih (Anthracoceros albirostris), Julang Emas (Aceros Undulatus), Kuntul Karang (Egretta Sacra), Elang Laut Perut Putih (Haliaetus Leucogaster), Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi), Dara Laut Putih (Gygis Alba), dan Cekakak Jawa (Halcyon Cyanoventris). Sedangkan tiga jenis burung yang terancam punah secara global yang juga ditemukan di Pulau Sempu adalah Burung Cikalang (Fregeta Andrewsi), Elang Jawa (Spizaetus Bartelsi) dan Tiung Mungkal (Cochoa Azurea).Selain burung, di Pulau Sempu juga ditemukan mamalia yang keberadaannya juga terancam punah. Mamalia itu antara lain Lutung Jawa (Trachypithecus Auratus), Kukang (Nycticebus Coucang), Binturong (Arctitis Binturong) dan Macan Tutul (Panthera Pardus). Lutung Jawa yang secara alami hanya hidup di Pulau Jawa dan Bali ini sekarang habitatnya semakin terdesak. "Diperkirakan habitatnya tinggal 15 persen saja dan salah satunya adalah di Pulau Sempu," ujar Rosek.Cagar Alam Pulau Sempu terletak di Kecamatan Sumber Manjing Wetan Kabupaten Malang seluas 877 hektar ini dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jatim II jember. Pulau ini mempunyai tipe vegetasi yang beragam, mulai dari hutan pantai, hutan mangrove, padang rumput dan hutan hujan tropika. "Mengingat potensi hayati dan peraturan perundangan yang ada, maka ProFauna Indonesia meminta pemerintah untuk tetap mempertahankan status Pulau Sempu sebagai kawasan cagar alam," ujar Rosek Nursahid.Rencana Pemkot Malang dan Pemkab Malang menjadikan Cagar Alam Pulau Sempu diungkapkan oleh Walikota Peni Suparto dan Bupati Malang, Sujud Pribadi. Kemarin (1/8), dua pejabat ini melakukan peninjauan ke Pulau Sempu. Rencananya, penjara ini akan dipakai untuk menggantikan penjara kelas I yang berlokasi di Kota Malang yang lokasinya dianggap sudah tidak layak dengan perkembangan Kota Malang. Bibin Bintariadi - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Petugas mengukur panjang sirip  lumba-lumba pink saat melakukan sensus, di kawasan reservasi Mamiraua, Amazon, Brazil, 20 Januari 2020. Nelayan setempat masih melakukan praktek perburuan ilegal terhadap lumba-lumba air tawar atau lumba-lumba pink untuk dijadikan umpan saat memancing ikan berjenis piracatinga. REUTERS/Bruno Kelly
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.


Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat merilis penangkapan pedagang hewan langka/ Tempo/Julnis
Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.


Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Kepala Hydrophis cyanocinctus, ular luat yang bernapas dari dahinya. (Theconversation/Alessandro Palci)
Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.


Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Bulus yang diserahkan pada pengelola Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Dok. Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.


Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjing dengan ras Siberian Husky tidur berbaris dengan enam anaknya. (dailymail)
Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.


Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Bangkai Harimau Sumatera yang Dibunuh Warga Mandailing Natal,Ahad 4 Maret 2018. Dok.Polda Sumut.
Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.


Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Masuk Pemukiman Warga, Petugas Lepasliarkan Kukang Jawa. TEMPO/Darma Wijaya
Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.


Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Binatang sejenis lumba-lumba berkepala dua yang tertangkap nelayan di Laut Utara, pada Mei 2017. (bbc.co.uk)
Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.


Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Tiga Lutung Jawa Asal Inggris Tiba di Javan Langur Center Batu. TEMPO/Dicky Nawazaki
Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.


30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

Beberapa ekor Kukang yang disita dari pelaku penjual hewan dilindungi, 5 Oktober 2016. TEMPO/Inge Klara
30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.