Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Tim kampanye pasangan calon presiden-wakil presiden Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi membantah adanya penyumbang fiktif, seperti temuan yang dilaporkan Indonesian Corruption Watch (ICW). "Sumber dana yang masuk sudah diaudit secara resmi oleh akuntan yang ditunjuk KPU. Kami diperiksa secara profesional dan tidak ada yang bertentangan dengan Undang-undang. Dilihat dari pembukuan, laporan dana kampanye Mega-Hasyim tidak ada masalah," kata bendahara tim kampanye Mega-Hasyim, Sonny Keraf kepada TNR lewat sambungan telepon, Rabu (4/8). Menurut Sonny, pihak penyumbang dana kampanye Mega-Hasyim juga melakukan klarifikasi dan menolak jika dikatakan sebagai penyumbang fiktif. "Kami memang benar-benar menyumbang kok," kata Sonny mengutip ucapan Purwaning Januar, salah satu penyumbang.Jika kemudian ada alamat yang didapati bukan alamat penyumbang, kata Sonny, itu lebih dikarenakan alamat yang dicatat dalam laporan keuangan adalah alamat berdasarkan KTP penyumbang. Padahal, kadang-kadang penyumbang yang dimaksud sudah pindah alamat. Lain lagi soal beberapa penyumbang yang dikategorikan ICW tidak mampu secara finansial. Menurut Sonny, ICW mengkategorikannya berdasarkan kondisi beberapa tahun lalu. "Bisa jadi, saat ini mereka sudah mempunyai usaha dan maju secara finansial. Mereka kan juga punya hak untuk menyumbang," kata Sonny. Terhadap sebutan penyumbang fiktif itu, kata Sonny, ada beberapa penyumbang yang merasa ketakutan karena mendapat perlakuan intimidasi. "Pelakunya tidak jelas siapa, yang jelas ini meresahkan," kata Sonny. Tapi ada juga yang secara pribadi akan melakukan langkah hukum. "Mereka merasa tersinggung, karena dibilang tidak mampu secara finansial," kata Sonny. Karena hal ini dikategorikan sebagai pencemaran nama baik.Rina Rachmawati - Tempo News Room
Iklan
