Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Ketua Komite Pemulihan Ekonomi Indonesia (KPEN) menilai, rencana Bank Indonesia (BI) menyerap dana likuiditas dari bank-bank bisa dilakukan untuk menjaga inflasi lebih tinggi. Tapi, instrumen itu tidak bisa diberlakukan berlarut-larut. "Untuk sementara, itu oke-oke saja. Karena saat ini yang bisa dijalankan BI memang hanya lewat SBI. Tapi, aturan lainnya kan masih ada yang bisa dilakukan," kata Sofjan Wanandi Ketua KPEN kepada TNR, di Jakarta, Senin, (9/8). Langkah yang ditempuh BI itu, kata Sofjan, seharusnya diikuti instrumen-instrumen lainnya yang bisa memutar dana tadi dalam pergerakan ekonomi. "Harus ada upaya lain. Kewajiban BI bukan hanya menjaga inflasi atau nilai kurs rupai semata, tapi juga mendukung pembangunan," katanya.Menurut Sofjan, jika dana itu tidak segera disalurkan ke pasar, pergerakan ekomomi bisa tertahan. Karena dana untuk usaha tidak ada. "Bagaimana ekonomi mau bergerak, jika uang di pasar tidak ada?" kata Sofjan.Muchamad Nafi Tempo News Room
Iklan
