Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebanyak 45 anggota DPRD Kabupaten Klaten hasil pemilihan pemilu legislatif 5 April lalu secara resmi dilantik, Jumat (13/8).. Pelantikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 171/54/2004 tertanggal 1 Agustus 2004 ini, dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Kota Klaten Bambang Suprobo. Empat caleg terpilih dari PDI Perjuangan yang ijazah paket C-nya masih dipermasalahkan Panwas Pemilu setempat juga ikut dilantik. Dari 45 anggota dewan tersebut, sebagian besar merupakan muka baru karena hanya 15 orang yang sebelumnya pernah menjadi anggota DPRD. PDI Perjuangan menguasai kursi parlemen dengan menempatkan 18 orang. Sesuai dengan Kepmendagri No 162/2004, PDIP mendapat jatah menjadi ketua DPRD sementara dengan menunjuk Hari Pramono. Partai Golkar menempatkan 7 wakilnya, sama persis dengan anggota legeslatif dari PAN. Sedangkan PKS 5 orang, PKB 4 orang, PPP 2 orang. Partai Demokrat dan Partai Merdeka masing-masing satu orang.Di antara para anggota DPRD yang dilantik, terlihat empat anggota dari PDI Perjuangan yang persyaratan administrasi saat mencalonkan diri pada pemilu lalu dianggap bermasalah. Mereka masing-masing Hadi Warsono, Tugiman Budi Darsono, Joko Subroto dan Hartanti.Menurut Panwas Pemilu setempat, ijazah SLTA yang diperoleh dari mengikuti Kejar Paket C yang diadakan Lembaga Pendidikan "Pioner" di Karanganyar, diragukan keabsahannya. Panwas Klaten juga telah melaporkan keempatnya ke Polres Klaten dengan dugaan memalsukan ijazah. Namun hingga pelantikan pengusutan kasus tersebut belum tuntas."Meski caleg tersebut dianggap bermasalah, KPU sesuai dengan kewenangannya mengajukan ke Gubernur Jawa Tengah agar mereka dilantik bersama-sama dengan caleg terpilih lainnya. Namun apabila nanti ada keputusan tetap dari pengadilan, KPU memiliki kewajiban moral mencoret mereka," ujar Ketua KPU Klaten, Ngatmin.Ketua Panwaslu Klaten Edy Setyoko mengatakan meski mereka sudah dilantik menjadi anggota DPRD, namun pihaknya akan terus mengusut. Menurut Edy, kepolisian tengah menyelidiki termasuk meneliti keaslian ijazah ke labfor Polda jawa Tengah. Imron Rosyid - Tempo News Room
Iklan
