Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Golkar Inginkan Kursi Mendagri

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Partai Golkar mengincar pos Menteri Dalam Negeri jika duet Megawati Soekarnoputri-Hasyim Muzadi memenangkan pemilihan presiden putaran kedua. Ketua Umum Akbar Tandjung beralasan, jabatan itu penting untuk "menjalankan otonomi khusus di Papua"."Harapan itu telah saya sampaikan kepada Ibu Megawati," kata Akbar kepada ratusan pengurus Partai Beringin tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan se-Jawa Tengah di Solo kemarin.Akbar menuturkan, pengurus Golkar Papua saat rapat pimpinan partai itu sempat mendukung Susilo Bambang Yudhoyono karena menganggap Mega tak serius menjalankan otonomi khusus di daerahnya. Setelah dijelaskan bahwa Golkar berharap pos Menteri Dalam Negeri, kata Akbar, akhirnya mereka bisa menerima Megawati.Penyebutan pos menteri ini merupakan konfirmasi pertama Akbar bahwa partainya bakal mendapat sejumlah kursi kabinet jika Mega terpilih. Sebelumnya diberitakan bahwa Golkar telah mendapat jatah tujuh kursi menteri dan kursi ketua DPR. Khusus untuk Akbar juga telah disediakan jabatan Ketua Dewan Penasihat Presiden.Golkar bersama PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Damai Sejahtera membentuk Koalisi Kebangsaan untuk memenangkan Mega-Hasyim. Bersama koalisi itu, Golkar juga mentargetkan merebut kursi ketua DPRD di berbagai daerah serta unsur pimpinan komisi di DPR pusat (Koran Tempo, 23/8).Akbar kemarin juga membenarkan adanya pembagian sejumlah uang untuk pengurus daerah partainya. Dana yang disebut untuk menggerakkan mesin politik itu, katanya, murni berasal dari kantong pengurus pusat Golkar. Menurut dia, aksi bagi-bagi uang ini tidak hanya dilakukan menjelang putaran kedua, tetapi juga pada putaran pertama saat Golkar mengusung Wiranto-Salahuddin Wahid. "Itu dana DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Golkar diberikan ke jajaran partai di bawah dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas mereka menyukseskan koalisi," kata Akbar.Dengan alasan merupakan urusan internal partainya, Akbar menolak menyebutkan jumlah dana yang disiapkan untuk keperluan ini. Pada kesempatan itu, Akbar juga meminta Wiranto untuk mendukung Mega-Hasyim. "Sebagai capres dari Partai Golkar, kami harapkan Pak Wiranto sejalan dengan hasil rapat pimpinan nasional (yang mendukung Mega)," katanya.Wiranto kemarin bertemu dengan Megawati di Restoran Ebaya, Mid Plaza-Intercontinental, Jakarta. Mega datang langsung dari Istana Negara menuju tempat pertemuan. Wiranto telah datang lebih dulu. Tak lama setelah keduanya melakukan pertemuan tertutup, Wakil Sekjen PDI Perjuangan Pramono Anung bergabung. Suami Megawati, Taufiq Kiemas, didampingi Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng menyusul satu jam kemudian.Hampir dua jam pertemuan dilakukan, para politikus itu keluar ruangan sekitar pukul 15.00 WIB. Dari kubu Mega, tak ada yang bersedia memberi keterangan kepada pers. Wiranto mengaku hanya mendengarkan visi-misi Mega dan tidak membicarakan tawar-menawar kursi kabinet. Ia menolak menjawab atas inisiatif siapa pertemuan itu digelar. "Pertemuan adalah hal yang sangat biasa dalam politik," tuturnya. Mantan Panglima TNI itu mengaku belum menentukan sikap untuk mendukung Yudhoyono atau Mega. Ia mengaku masih akan meminta pertimbangan dari Salahuddin Wahid. Dia berjanji akan mengambil keputusan tentang kandidat yang ia dukung pekan ini. "Saya dan Gus Solah (Salahuddin) masih satu, sehingga untuk mempertimbangkannya akan kami lakukan bersama," katanya.Sementara itu, Partai Bintang Reformasi secara resmi mengumumkan dukungannya kepada Mega-Hasyim. Keputusan ini, menurut Ketua Umum Zaenuddin Mz., diambil melalui voting terbuka pada rapat pengurus, 20 Agustus lalu. Karena "lonjong"-nya keputusan itu, siaran pers yang dibagikan kepada wartawan kemarin ditandatangani oleh Zaenuddin dan Wakil Sekjen M. Fathoni Akbar. Sekjen Ja'far Badjeber yang aktif mendekati Yudhoyono tak ikut meneken siaran pers dan tak hadir dalam konferensi pers. imron rosyid/sapto p/anas syahirul/istiqomatul
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Wali Kota Medan sekaligus menantunya, Bobby Nasution saat bersepda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?


Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

7 hari lalu

Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani. Foto: Istimewa
Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.


Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

10 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) beserta jajaran dalam konferensi pers pengarahan Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Pengamat Sebut Pilkada 2024 Jadi Batu Loncatan Golkar untuk Pemilu 2029

Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan di Pilkada 2024.


Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

11 hari lalu

Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) resmi mendeklarasikan dukungan kepada Airlangga Hartarto untuk melanjutkan jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Klaim Didukung Seluruh DPD untuk Jadi Ketum Golkar Lagi

Menurut Airlangga, dukungan dari ormas merupakan salah satu kunci agar dirinya dapat kembali terpilih untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar.


Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

11 hari lalu

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ditemui usai acara deklarasi dukungan Pengajian Al Hidayah dan Himpunan Wanita Karya (HWK) di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat, Ahad, 7 April 2024. Kedua Ormas itu mendukung kembali dirinya menjadi Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029. TEMPO/Yohanes Maharso
Airlangga Bicara Peluang Aklamasi Pemilihan Ketua Umum di Munas Golkar

Airlangga menyatakan dukungan itu merupakan amanah yang harus dijaga.


Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

12 hari lalu

Pengarahan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) kepada Bakal Calon Kepala Daerah dan Bakal Calon Wakil Kepala Daerah kader Partai Golkar pada Pilkada Serentak 2024. Acara ini diadakan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada Sabtu, 6 April 2024. Tempo/Defara
Airlangga Targetkan Partai Golkar Menang 60 Persen di Pilkada 2024

Ketua Umum Golkar menargetkan partainya mampu menang lebih dari 50 persen dalam kontestasi Pilkada 2024.


PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

13 hari lalu

Pengunjuk rasa mendengarkan khotbah sebelum shalat Jumat di depan kompleks Parlemen, tepi Jalan S. Parman, Senayan, Jakarta, Jumat 1 Maret 2024. Massa pengunjuk rasa dari sejumlah elemen tersebut memprotes pelaksanaan Pemilu 2024 yang dinilai curang, menuntut penggantian Komisioner KPU, mendukung hak angket di DPR, dan memprotes terjadinya kenaikan harga sembako. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
PKB Sebut Fungsi Pengawasan DPR Gagal jika Tak Gulirkan Hak Angket

Ketua DPP PKB mengatakan hak angket penting sebagai ikhtiar untuk memperbaiki kualitas demokrasi Indonesia.


Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

15 hari lalu

Presiden Jokowi memberikan keterangan usai melepas bantuan kemanusiaan pemerintah untuk Palestina dan Sudan di Pangkalan TNI AU Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 3 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Disebut Sempat Ingin Rebut Kursi Ketua Umum PDIP, Apa Tanggapan Presiden Jokowi?

Presiden Jokowi membantah dirinya sempat ingin merebut posisi Ketua Umum Partai Golkar maupun Ketua Umum PDI Perjuangan.


Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

21 hari lalu

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan sambutan di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Ingin Bentuk Kepemimpinan Kolegial Terdiri dari Para Sahabat

Menurut Prabowo, keinginan itu bisa dilakukan bila ada dukungan untuk memberi nasihat. Prabowo meminta Golkar mendukungnya membangun pemerintahan.


Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

21 hari lalu

Ketua Umum partai Golongan Karya (Golkar) Airlangga Hartato (tengah) menyambut kedatangan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kanan) Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo (kiri) di acara buka bersama di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Jumat, 29 Maret 2024. Pertemuan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus bersyukur karena telah memenangkan Pemilu 2024 meskipun masih ada tahapan-tahapan yang belum mengesahkan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Prabowo Sebut Golkar Punya Peran Besar di Pilpres 2024

Prabowo meminta maaf karena belum sempat mendatangi semua kader-kader Golkar di daerah dalam tahapan kampanye pemilu.