TEMPO Interaktif, Solo: Di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri, Jateng, Rabu (1/9), Presiden Megawati Soekarnoputri menyempatkan berkunjung ke kediaman Ustadz Habib Anis Bin Alwi Alhabsyi, ulama kharismatik yang tinggal di Pasar Kliwon, Solo. Kunjungan berlangsung singkat sekitar 20 menit. Megawati yang didampingi Menkes Ahmad Sujudi, Menteri Pertanian Bungaran Saragih serta Gubernur Jawa Tengah Mardiyanto, diterima langsung oleh Habib Anis. Turut menerima kunjungan tersebut adalah Ustad Najib Assegaf serta Ahmad Bin Anis AlHabsyi (putra Habib Anis). Habib Anis kemudian melakukan pembicaraan dengan Megawati dan rombongan dengan dengan disaksikan puluhan santri Habib Anis di ruang tengah. Tampak hadir dalam pertemuan tersebut Wali Kota Solo Slamet Suryanto dan Ketua DPC PDIP Solo Hadi Rudyatmo serta beberapa fungsionaris DPC lainnya. Dalam kesempatan itu, Megawati menyatakan rasa gembiranya bisa bersilaturahmi dengan Habib Anis. Mega mengatakan, sebelum menjadi presiden dirinya sering jalan-jalan ke Solo. "Tapi setelah jadi presiden terhalang dengan protokoler sehingga sekarang tidak leluasa lagi naik becak atau jalan-jalan," paparnya. Ustad Najib Assegaf selaku tuan rumah yang berbicara mewakili Ustad Habib Anis menyatakan terima kasihnya atas kunjungan presiden. Najib juga menyatakan kebanggaannya atas kinerja aparat kepolisian di Solo dan Jateng pada khususnya dalam memberantas kemaksiatan. "Kami juga mengaku salut atas kinerja aparat ibu terutama kepolisian dalam memberantas kemaksiatan di Solo termasuk juga perjudian," ujar Ustad Najib. Megawati dan rombongan pamit meninggalkan lokasi menuju bandara Adi Soemarmo untuk kembali ke Jakarta. Puluhan ibu-ibu pengajian yang berada di masjid Riyadh tampak berebut untuk bersalaman dengan Megawati. Ustad Habib Anis yang diminta tanggapannya menyatakan, kunjungan Megawati ke kediamannya tersebut bukan untuk mencari dukungannya. "Ini hanya silaturahmi, dan kami selaku tuan rumah yang baik harus menerima beliau. Kan beliau tamu kami sehingga harus diterima dengan baik," katanya. Anas Syahirul - Tempo News Room
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
5 Calon Presiden Terpopuler Menuju 2014
29 November 2012
5 Calon Presiden Terpopuler Menuju 2014
Siapa calon presiden paling "bernilai tinggi" versi opinion leader negeri ini?
Duet Mega-Jusuf Kalla Bisa Jadi yang Terkuat
29 November 2012
Duet Mega-Jusuf Kalla Bisa Jadi yang Terkuat
Fanatisme Megawati dan ketegasan Jusuf Kalla menjadi nilai lebih pasangan ini dibandingkan dengan tokoh lainnya.
Belum Ada Capres yang Punya Basis Dukungan Kuat
29 November 2012
Belum Ada Capres yang Punya Basis Dukungan Kuat
Tokoh baru disebut memiliki dukungan kuat jika mereka dipilih secara spontan dengan jumlah suara di atas 10 persen.
Daftar Calon Presiden 2014
29 November 2012
Daftar Calon Presiden 2014
Ada beberapa tokoh alternatif yang namanya diprediksi bakal meramaikan Pemilihan Presiden 2014.
PDIP Bahas Strategi Pemenangan Pilpres di Surabaya
8 Oktober 2012
PDIP Bahas Strategi Pemenangan Pilpres di Surabaya
Rakernas akan dibuka Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan diikuti 1.200 peserta.
Megawati Minta Kadernya Jaga TPS
9 Juli 2012
Megawati Minta Kadernya Jaga TPS
Selain itu, PDIP juga mengantisipasi upaya merekayasa hasil pemungutan suara lewat perangkat penghitungan elektronik yang disediakan Komisi Pemilihan.
Mega: Prestasi Olahraga Kita Memprihatinkan
26 Juni 2012
Mega: Prestasi Olahraga Kita Memprihatinkan
Megawati menilai prestasi olahraga nasional saat ini moyodok
alias di bawah keok.
Survei Kalah dari Golkar, PDIP Terus Genjot Suara
7 Juni 2012
Survei Kalah dari Golkar, PDIP Terus Genjot Suara
Dalam survei itu, elektabilitas Megawati di bawah Prabowo Subianto.
Ketika Gelisah Petani Tumpah kepada Megawati
4 Mei 2012
Ketika Gelisah Petani Tumpah kepada Megawati
Dalam pidatonya, Megawati meminta agar petani dan nelayan lebih lantang menyuarakan aspirasinya.
Wasekjen PDIP: Taufiq Kiemas Tak Bisa Jadi Ukuran
21 April 2012
Wasekjen PDIP: Taufiq Kiemas Tak Bisa Jadi Ukuran
Taufiq Kiemas menyatakan tak bangga dengan tingkat elektabilitas istrinya.