Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: PT Bank Negara Indonesia (BNI) akan memberikan bonus saham kepada direksi, komisaris, dewan pengawas syariah, sekretaris komisaris, dan pegawai perseroan berdasarkan ketentuan yang berlaku, sebesar maksimum Rp 134 miliar. Bonus saham ini dialokasikan dari saham lama perseroan milik pemerintah, sekitar 30 persen yang akan dijual pada saat penawaran umum yang diperkirakan akan berjalan Oktober 2004 nanti. Menurut Direktur Utama BNI, Sigit Pramono, nilai bonus ini sudah termasuk beban pajak. Ia mengatakan, direksi dengan persetujuan komisaris mempunyai kewenangan melaksanakan pemberian saham bonus ini dan menetapkan kriteria lainnya. "Dengan persetujuan komisaris kami akan menetapkan tata cara pemberian saham bonus dan periode lock up (wajib dipertahankan)," kata dia dalam paparan publiknya di Hotel Shangrilla Jakarta, Senin (6/9). Sigit belum memastikan berapa lama batas waktu lock up saham ini karena masih menunggu persetujuan komisaris. Selain itu, tambahnya, jumlah saham yang akan diberikan sebagai bonus ini belum ditetapkan. Jumlah saham tergantung harga saham yang dilepaskan pemerintah melalui penawaran umum. Pemberian bonus ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Hotel Shangrilla Jakarta, Senin (6/9). Selain itu, rapat juga menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui mekanisme penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HEMTD). BNI akan mengeluarkan saham seri C baru yang masih dalam simpanan (portepel) dengan nilai nominal Rp 375 persaham sebanyak-banyaknya 664.084.370 saham. Penambahan modal, lanjut Sigit, akan dialokasikan sebagai program Employee Management Stock Option Program (EMSOP) sebesar 531.267.496 saham atau empat persen dari penambahan modal ini. Sedangkan sisanya sebesar maksimal 132.816.874 saham atau satu persen dari penambahan modal itu akan dijual kepada publik melalui penawaran umum.Sigit mengatakan, program pembelian saham oleh manajemen dan karyawan ini akan dilakukan secepat-cepatnya satu bulan setelah penawaran umum kedua saham pemerintah. Selain itu, penawaran umum ini juga akan ditambah dengan satu persen dari penambahan modal yang dijual kepada publik. Penawaran umum saham BNI yang dijadualkan sebelum akhir tahun ini sebesar-besarnya 31 persen, yakni dari penjualan saham pemerintah maksimal 30 persen dan penambahan modal maksimal satu persen. Yandi MR - Tempo News Room
Iklan
