Iklan
TEMPO Interaktif, Banten:Penduduk di sejumlah desa di Kabupaten Lebak, Banten, mulai diserang wabah penyakit diare. Wabah diare itu diduga akibat memburuknya lingkungan di wilayah yang dilanda kekeringan tersebut.Wabah diare yang berlangsung sejak pekan lalu itu menyerang sedikitnya 70 penduduk di Desa Sukasari dan Haurgajrug di Kecamatan Cipanas. Sedangkan di Desa Cisarap di Kecamatan Wanasalam tercatat 70 warga terkena diare. Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cipanas Suripto mengatakan, diare itu terjadi akibat mengkonsumsi air yang tidak sehat dan membuang tinja di sembarang tempat tanpa membersihkannya dengan air yang cukup sehingga menimbulkan penularan bakteri ecoli sebagai penyebab diare.Penduduk yang terserang diare, kata Suripto, cenderung meningkat. Karena itu, untuk mencegah meluasnya penyakit tersebut, pihaknya menyiagakan pos komando (posko) pelayanan kesehatan selama 24 jam.Suripto meminta masyarakat agar selalu menjaga kebersihan mulai dari rumah tangga dan lingkungannya, selalu mencuci tangan setelah membuang air besar dan sebelum makan, selalu minum air yang sudah dimasak, membuang kotoran di jamban, membuang sampah di tempat sampah, dan segera ke Puskesmas atau rumah sakit bila menderita gejala sakit.Sementara itu, Rumah Sakit Misi Lebak mencatat sekitar 1.207 warga Kabupaten Lebak dirawat di rumah sakit akibat terserang penyakit diare selama delapan bulan ini. Dari ribuan penderita itu, lima orang di antaranya meninggal dunia.IG Darya, Kepala Bagian Rekam Medik Rumah Sakit Misi Lebak mengatakan, bulan Agustus lalu, rumah sakit swasta terbesar di Lebak ini masih kedatangan 78 penderita, 44 diantaranya adalah bayi di bawah usia lima tahun (balita), sisasanya dewasa yang berusi 30-65 tahun."Kami terus berupaya memberikan pelayanan cepat dan tepat, sehingga banyak pasien yang diperbolehkan pulang. Kalau kami harus menampung semua pasie diare, semua bangsal rumah sakit ini tidak akan cukup. Hanya saja untuk mengantisipasi masalah dehidrasi (kekurangan cairan) ada beberapa pasien yang terpaksa dirawat inap," kata Darya kepada wartawan di LebakBanten, Senin (6/9).Faidil Akbar - Tempo News Room
Iklan
