Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pendukung Tedjowulan Mengadu ke DPRD

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Solo:Ratusan pendukung KGPH Tedjowulan kembali menggelar unjuk rasa menolak dinobatkannya KGPH Hangabehi sebagai Pakoe Boewono XIII, Selasa (7/9).Massa yang menamakan dirinya Komite Peduli Kebudayaan Surakarta (KPKS) mendatangi gedung DPRD Kota Solo dan mengadu ke anggota Dewan. Mereka menyatakan penolakannya terhadap Hangabehi karena putra tertua PB XII tersebut tidak memiliki kemampuan yang memadai untuk menjadi penerus tahta dinasti Mataram. Para pengunjuk rasa mendatangi gedung Dewan dengan mengendarai kereta kelinci dan truk terbuka. Di depan gedung mereka membentangkan sejumlah spanduk dan poster yang diantaranya bertuliskan 'Selamatkan Budaya Keraton Surakarta', 'Tolak Gusti Hangabehi Sebagai Raja', 'Harta Kraton= Harta Rakyat', 'Raja Pemabuk=Raja Pemabuk, Raja Bodoh = Rakyat ....'Selain menggelar orasi, beberapa perwakilan dari KPKS menemui pimpinan sementara DPRD Solo. Kapolresta Solo Ajun Komisaris Besar Pol. Lutfi Lubihanto dan Dandim Solo Letkol M. Effendi juga turut serta berbicara dengan perwakilan demonstran. Korlap aksi, Kostrad Nur Santi, mendesak agar DPRD segera mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan keraton dan asetnya. "Kami menolak penobatan Hangabehi sebagai PB XIII karena alasan moral dan kemampuannya," ujar Kostrad. Kostrad juga meminta agar polisi berani menindak orang-orang yang melakukan penjagaan ketat di pintu utama kraton. Menurut dia, keberadaan mereka telah membuat resah dan mengganggu aktivitas warga sekitar kraton. "Mereka itu bukan warga setempat dan juga bukan kerabat kraton. Ketika mereka menutup pintu keraton kenapa polisi mendiamkan saja," tukasnya.Usai berdialog, mereka bermaksud untuk meneruskan aksinya ke depan Keraton Kasunanan Surakarta. Tetapi niat mereka dicegah oleh aparat Polres Surakarta yang mengancam akan bertindak tegas terhadap mereka. Sejumlah massa yang sudah menunggu di alun-alun utara keraton pun terpaksa membubarkan diri setelah mengetahui rekan mereka yang dari DPRD tidak dapat bergerak.Sementara itu mengetahui ada kelompok yang akan melakukan unjuk rasa, Brajanala yang merupakan jalan umum bagi warga di sekitar kompleks keraton ditutup oleh kubu Hangabehi yang selama ini menguasai keraton. Hanya pejalan kaki dan pengendara sepeda motor yang dapat melalui pintu utama keraton tersebut, sedangkan kendaran roda empat dilarang masuk. Menurut sekretaris panitia penobatan Hangabehi, KP Eddy Wirabhumi, penutupan pintu utama kraton itu dilakukan untuk menghindari hal buruk yang mungkin terjadi. Imron Rosyid - Tempo News Room
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

17 hari lalu

Prajurit Bregada berjaga saat Nyepi di Candi Prambanan Yogyakarta Senin, 11 Maret 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Nyepi Di Candi Prambanan, Polisi Berkuda Patroli dan Tiga Akses Masuk Dijaga Bregada

Kawasan Candi Prambanan Yogyakarta tampak ditutup dari kunjungan wisata pada perayaan Hari Raya Nyepi 1946, Senin 11 Maret 2024.


Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

43 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat deklarasi damai Pemilu 2024 di Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
Sultan HB X Beri Pesan Untuk Capres Pasca-Coblosan: Semua Perbedaan dan Gesekan Juga Harus Selesai

Sultan HB X seusai mencoblos hari ini memberikan pesan agar usai Pemilu, semua permasalahan, perbedaan antarcapres selesai.


Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

9 Januari 2024

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
Tahun Ini Usia Cirebon Lebih Muda, Apa Sebabnya?

Melalui hasil rapat panitia khusus disepakati ulang tahun Cirebon jatuh pada 1 Muharram 849 Hijriah


3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

2 November 2023

Ruang pertemuan di bangunan utama Keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat. Tempo/Francisca Christy Rosana
3 Keraton di Cirebon Ini, Masukkan dalam Daftar Kunjungan Wisata Sejarah

Cirebon punya berbagai destinasi wisata sejarah yang patut dikunjungi, di antaranya 3 Keraton, yakni Keraton Kasepuhan Cirebon, Kanoman, Kacirebonan.


Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

20 September 2023

Sejumlah warga melintas di depan  Keraton Surakarta. Foto diambil beberapa waktu lalu. Foto: TEMPO | SEPTHIA RYANTHIE.
Keraton-Keraton di Indonesia Potensial Jadi Bagian dari Wellness Tourism

Tanri Abeng menggelar talkshow yang membahas tentang wellness tourism dikaitkan dengan keberadaan 56 keraton di Indonesia.


UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

19 September 2023

Sumbu Filosofi Yogyakarta. Foto:  kebudayaan.kemdikbud.go.id.
UNESCO Tetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia, Panggung-Kraton-Tugu

UNESCO menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan dunia dari Indonesia pada Sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage.


Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

29 April 2023

Patung dua harimau dan meriam di depan bangunan Jinem Pangrawit  Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, (4/1). TEMPO/Rully Kesuma
Destinasi Wisata 3 Keraton di Cirebon: Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan

Di Cirebon, terdapat 3 keraton yang memiliki sejarah yang unik, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, dan Kacirebonan. Ini destinasi wisata di Cirebon.


Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

28 Desember 2022

Keraton Solo. ANTARA/Aris Wasita
Catatan Peristiwa Memanas Keraton Surakarta dalam Kaleidoskop 2022

Peristiwa konflik internal Keraton Surakarta yang memanas mewarnai pemberitaan media massa menjelang akhir tahun 2022


Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

15 Oktober 2022

Pedagang batik di Pasar Beringharjo, Yogyakarta bersyukur kunjungan wisatawan mulai pulih dan menggerakkan roda perekonomian mereka. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Tiga Penjual Batik di Yogyakarta

Jika Anda ingin mencari kain batik dengan corak gaya modern, maka sangat direkomendasikan untuk pergi berbelanja di Batik Rumah Suryowijayan.


Mengenal Perbedaan Batik Pedalaman dan Pesisir

15 Oktober 2022

-Pengrajin menjemur batik Madura yang baru dicuci di kampung batik Tanjung Bumi,  Bangkalan, Madura.  Batik Bangkalan memiliki ciri khusus  yaitu adanya motif  warna merah yang sangat mewakili karakter penduduk pesisir. Tempo/Rully Kesuma
Mengenal Perbedaan Batik Pedalaman dan Pesisir

Batik pesisiran banyak disenangi karena visualnya yang lebih beragam dengan perpaduan warna yang lebih cerah dibandingkan jenis batik pedalaman.