Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Dalam waktu bersamaan, dua calon wakil presiden melakukan kunjungan ke Kabupaten Cianjur, Senin (13/9). Mohammad Jusuf Kalla, melakukan pertemuan dengan Gabungan Pengusaha Agribisnis se-Jawa Barat dan Banten di Hotel Sangga Buana, Cipanas, Cianjur. Sementara Hasyim Muzadi, mengunjungi Pondok Pesantren Al Asfia di Kampung Cibenda Desa Cikaroya Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur. Hasyim mengaku kunjungannya ke Ponpes Al Asfia karena diundang oleh pihak pesantren. Pada kesempatan tersebut Hasyim meminta para pendukungnya supaya tidak hanya mendoakan dirinya berhasil memenangi pemilu presiden dan wakil presiden putaran kedua mendatang. "Doakan pula supaya saya bisa memperbaiki bangsa yang sedang sakit ini," pinta Hasyim.Hasyim mengibaratkan Indonesia saat ini sebagai sebuah mobil yang mogok, bannya gembos, pentilnya hilang, dan lain-lain. Ia memberi contoh kondisi ekonomi yang setiap tahun 40 persen dari hasil kekayaan harus dipak ai untuk membayar utang. Akibatnya, kata Hasyim, ekonomi rusak dan rakyat banyak yang menganggur. "Bayangkan, jika menang, saya harus memimpin sebuah negara yang kondisinya seperti itu," imbuh Hasyim."Jadi, prioritas utama nanti adalah bagaimana supaya perut rakyat tidak lapar. Mereka harus bisa bekerja supaya punya penghasilan. Lapangan kerja yang harus diciptakan," sambung Hasyim.Di tempat terpisah, Jusuf Kalla, di depan para pengusaha agribisnis se-Jawa Barat dan Banten, mengemukakan bahwa pihaknya akan mengedepankan usaha agribisnis dengan cara memperluas lahan pertanian kerakyatan. "Sebab selama ini, petani di negara kita sibuk memperebutkan lahan yang tidak jelas peruntukannya," ujar Jusuf Kalla sambil berjanji, jika terpilih pada pemilu putaran kedua nanti, ia akan memperluas lahan pertanian.Jusuf Kalla juga mengomentari soal berbagai kasus pengucuran dana bank yang bermotif kampanye lawan, ia malah menyatakan bagus untuk membangkitkan kembali eko nomi kerakyatan. "Jika niatannya benar, malah itu bagus-bagus saja," kilah Jusuf Kalla.Baik Hasyim maupun Jusuf Kalla sama-sama optimis bisa meraih perolehan suara lebih dari 50 persen, khususnya di Jawa Barat, umumnya di Indonesia.Deden Abdul Aziz - Tempo News Room
Iklan
