Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditemukan 123 Bom di Kuburan di Mengko Lama, Poso

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Poso: 123 bom ditemukan di sekitar pekuburan Islam Kelurahan Moengko Lama, Kecamatan Poso Kota, Sulawesi Tengah. Dari ratusan bom itu, 115 bom masih berupa selongsongan kosong dan delapan buah bom aktif dan siap meledak. Semuanya terbungkus di dalam dua buah karung. Kapolres Poso, Ajun Komisaris Besar Polisi Abdi DharmaSitepu membenarkan penemuan bom tersebut, hari ini Senin (25/10). Dia mengatakan, bom tersebut ditemukan warga yang sedang membersihkan kuburan kemarin, Minggu (24/10).Ia mengatakan, setelah menerima laporan warga, polisilangsung menurunkan tim penjinak bahan peledak (Jihandak). Polisi juga langsung menyisir di sekitar lokasipenemuan, termasuk mencurigai tumpukan tanah baru yangdibuat menyerupai kubur. Dari hasil identifikasi sementara, disimpulkan bom tersebut bukan merupakan sisa-sisa kerusuhan 2000 silam, tapi merupakan bom yang baru dibuat. "Terbukti denganbeberapa potongan pipa yang masih kelihatan baru.Kalau yang lama, pasti sudah berkarat," terangKapolres.Kapolres Abdi Dharma menduga, bom tersebutdipersiapkan untuk melancarkan aksi-aksi pengebomanberikutnya, baik di Poso maupun di Palu. Hanya saja,Kapolres enggan menyebut siapa pemilik bom tersebutdan siapa yang akan menjadi sasaran pengeboman itunantinya.Namun yang pasti, saat ini beredar isu di Poso Kotabahwa akan ada aksi serangan pada malam Idul Fitri danNatal nanti oleh kelompok tertentu. Sasaran aksiserangan itu adalah ke masjid dan gereja di Poso Kotadan Poso Pesisir.Kapolres mengingatkan, agar warga Poso tidakterpancing dengan isu tersebut, sebab tujuannya hanyamenganggu umat Islam yang sedang menjalankan ibadahpuasa. Kabid Humas Polda Sulteng, Ajun Komisaris Besar PolisiRais Adam menduga, bom yang ditemukan di Poso Kotaitu, sangat berkaitan erat dengan sejumlah teror yangterjadi di Kota Palu beberapa waktu lalu. Ia mendugabom tersebut untuk mengalihkan perhatian petugas kePalu, padahal mereka sedang mempersiapkan bom di Poso.Moh. Darlis - Tempo
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001

25 Februari 2022

Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla memberikan keterangan kepada wartawan usai mengunjungi Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Jusuf Kalla bersama Forum Komunikasi Antar Ummat Beragama mengunjungi Gereja Katedral Makassar dan menyampaikan keprihatinan atas insiden bom bunuh diri pada Ahad (28/3). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001

Jusuf Kalla bercerita pembangunan PLTA di Poso, Sulawesi Tengah berawal pada tahun 2001 atau saat Poso diguncang konflik


Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

24 Januari 2021

Ilustrasi tokoh meninggal. Pixabay
Direktur Utama Maskapai Batik Air Achmad Luthfie Meninggal

Bergabung dengen Grup Lion Air pada 2000, Achmad Luthfie menjabat sebagai Direktur Utama Batik Air sejak 2013.


TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu

20 Juli 2017

Ilustrasi Ledakan
TNI AU Selidiki Ledakan TNT Usai Latihan Paskhas di Rokan Hulu

Kepala Dispen TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Jemi Trisonjaya menyebut pihaknya segera menyelidiki ledakan di Rokan Hulu yang diduga dari amunisi.


Ancam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap

5 Januari 2017

Ilustrasi bom. Boards.ie
Ancam Bom ke Gedung DAAI TV di Medan, Pria Ini Ditangkap

"Dia menuliskan, 'I Love ISIS. Kami telah beri kejutan di 5 titik di gedung DAAI TV.'"


Penjara Tak Membuatnya Jera

22 November 2016

Penjara Tak Membuatnya Jera

Bom gereja meledak lagi. Kali ini sasarannya adalah Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur. Pelakunya, Juhanda, mantan narapidana teroris bom buku 2011. Sebagai bangsa, kita telah "terperosok pada lubang yang sama".


Bom di Samarinda, GMKI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi  

14 November 2016

Warga mengamati TKP ledakan bom molotov di Gereja Oikumene  Samarinda, Kaltim, 13 November 2016. Seorang terduga pelaku peledakan berhasil ditangkap warga. TEMPO/Firman Hidayat
Bom di Samarinda, GMKI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi  

GMKI mengutuk keras pengeboman yang melukai empat orang anak di Gereja Oikumene, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, pada Ahad kemarin.


Polisi Tangkap Pensiunan Tentara Terduga Pelaku Teror Bom  

3 November 2016

Ilustrasi bom. Boards.ie
Polisi Tangkap Pensiunan Tentara Terduga Pelaku Teror Bom  

Bom bensin itu dilengkapi pemicu pengatur waktu berupa jam dinding.


Bom Paku Bunuh Kerbau di Yogyakarta  

2 November 2016

Ilustrasi bom. Boards.ie
Bom Paku Bunuh Kerbau di Yogyakarta  

Bom meledak ketika kerbau paling belakang menginjaknya.


Jika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso

11 Oktober 2016

Pasukan Anti Teror Berangkat ke Poso Sisir Sisa kelompok Santoso, TEMPO/Fahmi Ali
Jika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso

Program pengawalan kepada petani tersebut hanya untuk enam kecamatan di wilayah Poso Pesisir.


Operasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono

10 Agustus 2016

Sejumlah personil Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. ANTARA FOTO
Operasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono

Polri dan TNI belum akan menghentikan operasi Tinombala di Poso, Sulawei Tengah, sampai kelompok Santoso menyerahkan diri.