Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kematian Munir dan Teror Ayam Busuk

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Matahari sudah lewat puncaknya. Suasana kantor The Indonesian Human Right Monitor (Imparsial) masih muram. Aroma duka atas terkuaknya fakta penyebab meninggalnya Munir, tokoh pendiri Kontras juga Imprasial, masih menyelimuti seluruh penghuni bangunan yang terletak di Jalan Diponegoro No 9 jakarta Pusat ini.Tak ada yang aneh ketika sebuah sepeda motor kantor pos berwarna oranye nyelonong ke halaman, kemudian parkir. Si penunggang – petugas berseragam biru khas pegawai pos dibalut jaket hitam turun. Hantaran surat dan paket merupakan pemandangan lazim bagi sebuah kantor lembaga swadaya masyarakat yang sibuk. Jarum jam menunjuk angka satu siang. Sebuah paket ikut diantar. Berbentuk kotak berwarna coklat, kiriman ini berbau menyengat dan petugas pos tak berani membawa masuk. Bingkisan ini diletakan di pintu masuk Imparsial. Karena curiga (Imparsial pernah menerima kiriman paket serupa untuk Suciwati, isteri mendiang Munir), Direktur Operasional Imparsial, Rusdi Marpaung melakukan dokumentasi dengan kamera digital. Tak berapa lama staf Imparsial yang baru tiba dari Komnas HAM, mendokumentasikannya dengan handycam. Paket ini kemudian dibawa ke ruang direktur. Setengah jam kemudian, Rusdi Marpaung dan Direktur Eksekutif Imparsial, Rachland Nashidik membuka bungkusan. Paket itu berbentuk kardus coklat dan dibungkus kertas semen, juga berwarna coklat. Panjangnya 22 cm, lebar 20 cm, dan tingginya 8 cm. Di dalam kardus, ada styroform berwarna putih. Panjangnya 19 cm, lebar 18 cm, tinggi 7 cm. Dalam styroform terdapat bungkusan plastik transparan dengan panjang 13 cm, dan lebar 7 cm. Isi paket: kepala ayam sampai leher, ceker ayam dua buah, dan kotoran yang semuanya telah membusuk. Juga terdapat tulisan: “AWAS!!!!! JANGAN LIBATKAN TNI DALAM KEMATIAN MUNIR. MAU MENYUSUL SEPERTI INI?!”Rachland Nashidik menilai pengiriman paket seperti ini menunjukkan bahwa pengirim sangat serius memberi pesan agar Imparsial tidak menuduh TNI. “Hal ini mendorong Imparsial untuk berpikir bahwa TNI adalah pelakunya,” kata Rachland di kantornya, Selasa (23/11) siang. Maka Rachland meminta agar polisi bertindak cepat mengusut masalah ini. Juga panglima TNI, sebab menurut Rachland, “telunjuk tengah menuduh dia (TNI), dan dia harus bereaksi terhadap masalah ini,” kata Rachland. Menanggapi soal ini, Panglima TNI Jendral Endriartono Sutarto membantah keras. Menurutnya, TNI sama sekali tidak terlibat kasus Munir. Usai menghadiri rapat koordinasi menteri koordinator politik hukum dan keamanan, Selasa (23/11) di Kantor Menkopolhukam Jakarta, Endriartono mengatakan, selama ini TNI sering dijadikan kambing hitam dalam kasus-kasus seperti itu. 'Biarkan saja, gak tahulah urusannya,” ujar Endriartono. Saat ditanya apakah TNI akan memberikan klarifikasi, Endriartono menjawab, 'Kita lihat saja nanti, apakah benar atau tidak, prinsipnya kebenaran untuk kebenaran akan dibuktikan melalui hukum,” katanya.Sementara itu, menurut Sekretaris Jendral Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Mufti Makaarim, kepulangan Koordinator Kontras, Usman Hamid dari Belanda – terkait penelusuran kematian Munir, akan ditunda satu atau dua hari lagi. Usman menurut Mufti, masih menunggu jawaban dari kementerian luar negeri Belanda atas berbagai pertanyaan dari Parlemen Belanda. Usman sendiri bersama berbagai perwakilan lembaga swadaya masyarakat lain telah bertemu parlemen Belanda dan meminta dukungan dalam penyelidikan kematian Munir.Eworaswa, Sunariah
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

23 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.


Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

24 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat


Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

31 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

31 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

31 hari lalu

Istri mendiang aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati tiba di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat 15 Maret 2024. Suciwati akan diperiksa oleh tim ad hoc bentukan Komnas HAM, untuk mengusut dugaan pelanggaran HAM berat dalam kasus kematian aktivis Munir Said Thalib. TEMPO/Subekti
Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

31 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

35 hari lalu

Aktivis Hak Asasi Manusia, Suciwati, istri dari Munir Said Thalib memberikan orasi saat Peringatan 19 Tahun Pembunuhan Munir di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 7 September 2023. Kasus pembunuhan terhadap Munir adalah kasus yang sangat penting untuk terus diperingati dan diperjuangkan keadilannya hingga tuntas, sampai dalangnya diproses hukum. TEMPO/Subekti.
Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung


Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

39 hari lalu

Kepala Lemdiklat Polri Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto bertemu perwakilan LPDP membahas program S2 untuk polisi.
Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.


Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

19 Januari 2024

Anggota Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan (JSKK) yang juga istri aktivis HAM Munir Said Thalib, Suciwati berpose saat Aksi Kamisan ke-744 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 15 September 2022. Teka-teki pembunuhan Munir di atas pesawat Garuda Indonesia pada 7 September 2004 masih belum terungkap sepenuhnya. SANTARA/Sigid Kurniawan
Aksi Kamisan 17 Tahun, Suciwati Tak Berhenti Tuntut Keadilan untuk Kematian Aktivis HAM Munir

Aksi 17 tahun Aksi Kamisan kemarin dilakukan. Salah satu aktivis yang kerap mengikuti gerakan tuntut keadilan yaitu Suciwati, istri aktivis HAM Munir.


Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

18 Januari 2024

Peringatan 17 tahun Aksi Kamisan di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Mengingat Asal-usul Aksi Kamisan yang Sudah Mencapai 17 Tahun

Setiap Kamis sore sejak 18 Januari 2007, Aksi Kamisan menuntut negara menuntaskan kasus hak asasi manusia atau HAM berat di Indonesia.