Pemerintah Minta 3 Syarat Perpanjangan Kontrak Exxon di Natuna
Selasa, 18 Januari 2005 01:36 WIB
Bagikan
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Iin Arifin Takhyan mengatakan perpanjangan kontrak Exxonmobil dan Pertamina dilapangan gas Natuna D-Alpha sebelum berproduksi memerlukan tiga syarat. "Kalau ketiganya dipenuhi kami tidak ada masalah," kata Iin di Jakarta Senin (17/1). Dia mengatakan yang diinginkan pemerintah adalah adanya pasar, visible (kelayakan) dan komitmen. "Dari pemerintah intinya tiga itu saja," tambahnya.Iin lebih jauh menyatakan hingga kini belum ada jawaban dari pemerintah tentang kontrak di lapangan gas Natuna D alhpa. "Walau sudah habis pada 9 Januari lalu tapi ada perjanjian dasar, sehingga masih memungkinkan untuk bicara," tutur Iin.Semula kontrak bagi hasil yang ditandatangani 1985 itu berakhir pada 9 Januari 2005. Namun karena adanya amandemen melalui perjanjian dasar maka diberikan perpanjangan dua tahun setelah pemerintah (BP Migas) menilai proposal yang diajukan. Sehingga masa kontrak baru akan habis tahun 2007. Kontrak bagi hasil ExxonMobil di Natuna memang agak berbeda dengan kontrak biasanya karena pengembangan lapangan secara teknis memerlukan teknologi tinggi. Ukuran lapangan gas yang besar serta komposisi gas dengan kandungan 70 persen karbondioksida memeberi pertimbangan tersendiri dalam pengembangan lapangan ini. Maka tahun 1995, pemerintah sempat mengamandemen kontrak yang ada karena belum tercapai kesepakatan dalam pengembangan lapangan gas terutama yang berkaitan dengan masalah komersialisasi. Hasil amandemen dituangkan dalam basic agreement yang berisi tentang perpanjangan waktu selama dua tahun yang disebut sebagai pre- appropriation periode. Selama waktu tersebut kontraktor diminta melakukan finalisasi pengembangan lapangan.Lapangan gas Natuna D-Alpha terletak di laut Natuna, sebelah utara Kalimantan, ditemukan pada tahun 1973. Memiliki kandungan hidrokarbon yang diperkirakan sebesar 46 triliun kaki kubik. ExxonMobil memiliki bagian 76 persen dari Production Sharing Contract (PSC) di lapangan gas Natuna, sedangkan Pertamina sebesar 24 persen. (muhamad fasabeni)
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Penjelasan ExxonMobil Mundur dari Konsorsium Gas Natuna
19 Juli 2017
Penjelasan ExxonMobil Mundur dari Konsorsium Gas Natuna
Kementerian ESDM menjelaskan alasan ExxonMobil mundur dari konsorsium penggarap lapangan gas di perairan Natuna.
Exxon Mundur dari Konsorsium Blok East Natuna
19 Juli 2017
Exxon Mundur dari Konsorsium Blok East Natuna
Selain Exxon, konsorsium perusahaan pengelola Blok East Natura terdiri dari PT Pertamina (Persero) dan PTT EO (Thailand).
Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna
18 Juli 2017
Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna
Dari kajian yang diselesaikan pada Juni 2017 itu didapatkan bahwa proyek pengembangan gas East Natuna tidak layak investasi.
Begini ExxonMobil Buktikan Komitmen Berbisnis di Indonesia
28 April 2017
Begini ExxonMobil Buktikan Komitmen Berbisnis di Indonesia
ExxonMobil Lubricants Indonesia berpartisipasi dalam Indonesia Truckers Club TalkBiz 2017 sebagai bentuk komitmen perusahaan di Indonesia.
Biaya Produksi Minyak Blok Cepu US$ 2,4 Per Barel
19 April 2017
Biaya Produksi Minyak Blok Cepu US$ 2,4 Per Barel
Biaya produksi minyak mentah di Blok Cepu dinilai lebih ekonomis.
Uji Coba, Produksi Minyak Banyu Urip Exxon 200 Ribu Barel
19 April 2017
Uji Coba, Produksi Minyak Banyu Urip Exxon 200 Ribu Barel
ExxonMobil Cepu limited memastikan hasil uji coba produksi minyak mentah di lapangan Banyuurip, salah satu kawasan blok Cepu meningkat.
ExxonMobil Tuntaskan Akuisisi InterOil Pekan Ini
21 Februari 2017
ExxonMobil Tuntaskan Akuisisi InterOil Pekan Ini
Pemegang saham InterOil Corporation akhirnya menyetujui rencana penjualan ke ExxonMobil Corporation dengan nilai US$2,5 miliar.
Kapasitas Produksi Blok Cepu Ditargetkan Naik 20 Persen
21 Januari 2017
Kapasitas Produksi Blok Cepu Ditargetkan Naik 20 Persen
Saat ini produksi Blok Ceput mencapai 185 ribu barel per hari.
Tanaman Banyak Mati, 4 Tuntutan Warga terhadap ExxonMobil
18 Agustus 2016
Tanaman Banyak Mati, 4 Tuntutan Warga terhadap ExxonMobil
ExxonMobil menghargai penyampaian aspirasi dan informasi warga melalui dialog.
Menteri Susi Rancang Perayaan Agustusan di Natuna
18 Juli 2016
Menteri Susi Rancang Perayaan Agustusan di Natuna
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan mengunjungi Natuna pada Jumat besok.