Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Bongkar Penipuan Berkedok Investasi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Denpasar:Kepolisian Daerah Bali membongkar penipuan dengan modus menanamkan modal usaha berbunga tinggi, mirip kasus PT Qisar beberapa tahun lalu. Kasus penipuan dengan nilai total Rp 49 miliar lebih ini terbongkar setelah 12 korban yang telah menyerahkan modal miliaran rupiah mengadu ke polisi. "Modus yang dipakai tersangka berinisial LC ini adalah dengan mengiming-imingi korban yang mau memberikan modal dengan bunga 6 persen per bulan," ungkap Direktur Reserse Kriminal Polda Bali Komisaris Besar Dewa Made Suharya kepada wartawan, Rabu (2/2).Dia mengungkapkan, kepada para korban, tersangka mengatakan modal yang diserahkan itu dipakai untuk menjalankan usaha penjualan rol film merk Fuji. Untuk meyakinkan korban, tersangka mendatangkan satu unit kontainer berisi film-film yang dimaksud, untuk dijual di seluruh Indonesia dan luar negeri, seperti Jepang dan Singapura.Menurut hasil penyidikan sementara, ada 54 korban yang menyerahkan uang untuk modal usaha fiktif ini. Namun, saat ini baru 12 korban yang secara resmi melaporkan kepada polisi. “Tersangka melakukan aksi penipuan ini sejak tahun 2003 dan laporan pertama masuk ke kami mulai Juli 2003," kata Suraya.Data polisi yang diberikan kepada wartawan menyebutkan sembilan nama korban yang telah menyerahkan uangnya sebagai modal usaha kepada tersangka. Misalnya, korban Afran Maria Gabriela, yang mengaku telah menyerahkan Rp 4.067.175.000, Ni Komang Mariansih Rp 2.375.848.750, Jones Hadi Rp 1.872.500.000, Luh Sri Rosmayanti Rp 724.692.500, dan Krina Dewi Asmarani Rp 525.728.650.Awalnya, para korban mengaku kalau tersangka lancar membayar bunga sebesar 6 persen tersebut. Namun setelah memasuki bulan ketiga, pembayaran bunga mulai terhenti. "Ada yang tidak dibayar sama sekali, ada juga yang dibayar dengan bilyet giro kosong,” kata Suraya. Jika melihat alamat para korban, tersangka melakukan aksinya hanya di daerah Denpasar. Kebanyakan dari korban adalah teman-teman tersangka sendiri. (Raden Rachmadi)
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penipuan Berkedok Platform Kerja Paruh Waktu BBH Indonesia Diblokir, Robot Trading Smart Wallet Juga

20 jam lalu

Ilustrasi Robot trading. ANTARA/Pixabay/aa
Penipuan Berkedok Platform Kerja Paruh Waktu BBH Indonesia Diblokir, Robot Trading Smart Wallet Juga

Kegiatan BBH Indonesia dan Smart Wallet dihentikan karena terindikasi penipuan dan tak berizin otoritas terkait.


Satgas Waspada Hentikan 5 Investasi Ilegal, Apa Saja?

23 September 2017

Ilustrasi Penipuan
Satgas Waspada Hentikan 5 Investasi Ilegal, Apa Saja?

Satgas Waspada Investasi menghentikan lima perusahaan penghimpunan dana masyarakat karena dinilai sebagai Investasi Ilegal.


Korban Penipuan Umrah First Travel Ancam Kerahkan 10 Ribu Orang  

18 Agustus 2017

Suasana ruang Komisi VI DPR RI pada agenda korban First Travel yang menyuarakan aspirasi kepada Fraksi PPP di DPR RI, 18 Agustus 2017. Tempo/Syafiul Hadi
Korban Penipuan Umrah First Travel Ancam Kerahkan 10 Ribu Orang  

Jika belum ada solusi dan tindakan pemerintah terhadap First Travel, 10 ribu korban akan berunjuk rasa nasional di Kementerian Agama.


Jika Nasabah Pandawa Ingin Dapatkan Dananya Lagi, Begini Caranya  

9 Maret 2017

Barang bukti aset berupa sertifikat tanah, rumah dan sejumlah mata uang asing dalam kasua investasi bodong Pandawa Group di mapolda Metro Jaya, Kamis, 9 Maret 2017. TEMPO/INGE KLARA
Jika Nasabah Pandawa Ingin Dapatkan Dananya Lagi, Begini Caranya  

Ada dua cara jika nasabah Pandawa Grup ingin mendapatkan dananya kembali.


Bos Pandawa Dikabarkan Tertangkap, Korban Datangi Polda  

20 Februari 2017

(ki-ka) Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing, Pemimpin Pandawa Group Depok Salman Nuryanto, dan Kuasa Hukum Salman, Andi Samsul Bahri, melakukan konferensi pers terkait dengan investasi ilegal di OJK, 28 November 2016. TEMPO/Vindry Florentin
Bos Pandawa Dikabarkan Tertangkap, Korban Datangi Polda  

Mukhlis telah melakukan gugatan perdata terhadap Pandawa Group ke Pengadilan Negeri Kota Depok. Total kerugian sekitar Rp 400 miliar.


Geledah Kantor Pandawa Group, Polisi Sita Barang Ini

13 Februari 2017

Polisi menggeledah kantor Pandawa Group di kawasan Ruko Dian Plaza 2 Jalan Raya Meruyung nomor 8A RT2 RW4 Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, 13 Februari 2017. TEMPO/Imam Hamdi
Geledah Kantor Pandawa Group, Polisi Sita Barang Ini

Barang yang disita berasal dari dua ruang di lantai satu dan tiga ruangan di lantai dua kantor Pandawa Group.


Dugaan Investasi Bodong, Polisi Geledah Kantor Pandawa Group  

13 Februari 2017

TEMPO/Aditya Herlambang
Dugaan Investasi Bodong, Polisi Geledah Kantor Pandawa Group  

Ni'in melanjutkan, sejak membuka koperasi tersebut, Salman dan pihak Pandawa Group juga tidak pernah meminta izin kepada ketua lingkungan setempat.


Gelar Perkara, Bos Pandawa Group Segera Jadi Tersangka?

10 Februari 2017

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi RP Argo Yuwono. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Gelar Perkara, Bos Pandawa Group Segera Jadi Tersangka?

Argo mengatakan bos Pandawa, Salman, masih buron dan tak dapat dimintai keterangan. Namun Salman telah dicekal.


Ratusan Orang Tertipu Investasi Palsu Dream for Freedom

30 Mei 2016

leviellerbe.com
Ratusan Orang Tertipu Investasi Palsu Dream for Freedom

Korban mengadukan nasibnya ke DPRD Kalimantan Selatan.


Guru Spiritual ke Sandy Tumiwa: Kasus Ini Alur Kehidupan

30 November 2015

Sandy Tumiwa. (showbiz)
Guru Spiritual ke Sandy Tumiwa: Kasus Ini Alur Kehidupan

Menurut Ainul, Sandy Tumiwa mengatakan penahanannya oleh polisi hanya cobaan dari Sang Pencipta.