Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjelang HUT RMS Bom Meledak di Ambon

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Ambon:Sebuah bom meledak di wilayah perbatasan Batu Gantung-Waringin, Kota Ambon, Jumat malam (22/4) sekitar pukul 20.00 WIT. Bom yang meledak tersebut terdengar hingga radius 2 km, membuat petugas aparat kepolisian langsung menyisir tempat kejadian.Penyisiran pada malam itu membuahkan hasil dengan menahan lima orang yang tertangkap tangan dengan dua bom rakitan dari pipa. Tersangka yang tertangkap itu adalah Yohosoa Latusia, Risal Rikumahu, Christian Metakohi, Hesti Paliama, dan Amos Kastanya. Kelima tersangka ini, hingga berita dilaporkan, masih diperiksa di Mapolres Pulau Ambon dan Pulau Lease Ambon. Sementara itu, Kapolres Pulau Ambon AKBP Leonidas Braksan membenarkan bahwa lima orang telah ditahan bersama-sama bom rakitan yang belum sempat meledak. Kelimanya adalah warga Batu Gantung dan diamankan di barak pengungsi Waimitu Ambon. Menurut Leonidas, begitu terjadi ledakan polisilangsung melakukan penyisiran. Hasilnya, ditemukan barang bukti dua bom rakitan yang belum meledak, terbuat dari pipa di rumah perbatasan antara Batu Gantung-Waringin. "Motifnya belum bisa diketahui, karena perlu pendalaman. Tetapi secara garis besar, kasus ini adalah bentuk provokasi karena terjadi di lapangan kosong dan daerah perbatasan,"ujarnya.Sementara itu, warga sekitar sempat kaget dengan suara bom tersebut. Namun, tak lama kemudian Kota Ambon terlihat tenang, Hal ini terlihat dengan aktivitas lalu lintas tetap berjalan, hanya pada kawasan-kawasan tertentu terdapat penutupan jalan, seperti yang terlihat di ruas jalan sekitar tempat bom meledak, yang ditutup dengan garis polisi (police line).Dalam mengantisipasi 25 April hari ulang tahun Republik Maluku Selatan (RMS), polisi terus melakukan pengamanan dan lebih diperketat. Seperti yang terjadi saat ada bom meledak, maka daerah tersebut langsung dilakukan penyisiran. Untuk sementara ini 22 pos pengamanan ditempatkan di Pulau Ambon dan Pulau Lease sementara sekitar 9 pos berada pada titik rawan, yakni di sekitar kawasan Kuda Mati dan sekitarnya.Kapolres menyebutkan, lokasi kejadian bom berada di kawasan perbatasan Batu Gantung-Waringin, tepatnya di Jalan Dr. Sitanala. "Tepatnya di belakang bekas Bioskop Oriental yang berada di samping kali,"katanya.Yusnita
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

3 Oktober 2022

23 April 1965, 3 peleton RPKAD atau Kopassus berhasil mengalahkan 2nd Para Inggris, saat penyerangan ke Plaman Mapu, Kalimantan Barat. 9 orang pasukan payung elit Inggris tewas, sedangkan Kopassus hanya kehilangan 2 prajurit. Pasukan para Inggris sangat elit, seleksi untuk masuk ke Parachute Regiment sangat berat. Zimbio.com
Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

TEMPO.CO--RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat merupakan nama untuk Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sebelum menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.


Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

16 Mei 2021

Ilustrasi Ditangkap / Ditahan / Diborgol. shutterstock.com
Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

Polresta Pulau Ambon menetapkan tiga orang sebagai tersangka pelaku pengibaran bendera separatis RMS di Desa Ulath,


Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Aktivitas papalele di Gang Pos, Jalan Sultan Hairun, Kota Ambon, Senin, 7 Desember 2020. TEMPO | Khairiyah Fitri
Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.


3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

26 April 2020

Bendera RMS dibentangkan di Polres Ambon (13/8). TEMPO/Mochtar Touwe
3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

Ketiga petinggi RMS tadi memasuki halaman Kantor Polda Maluku dengan membentangkan bendera RMS.


Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Pantai Pintu Kota, Ambon, Maluku. Pantai ini berjarak sekitar 20 km dari pusat kota Ambon dan menjadi salah satu objek wisata yang terkenal. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.


Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

27 Januari 2017

Bendera RMS dibentangkan di Polres Ambon (13/8). TEMPO/Mochtar Touwe
Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

Bendera itu diturunkan pada pukul 07.00 oleh polisi. "Polisi sempat meminta keterangan pihak sekolah sebagai saksi."


Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

31 Oktober 2016

Aparat TNI dan Polri berusaha menghalau warga yang kembali terlibat konflik di Ambon, Maluku, Selasa subuh (15/5). Konflik yang kembali terjadi bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional Pattimura ke-195 mengakibatkan belasan sepeda motor terbakar dan 50 orang luka-luka. ANTARA/Jimmy Ayal
Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.


Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

22 April 2016

John Wattilete, Presiden RMS. TEMPO/ Prita
Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

RMS menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berkedudukan di Vanuatu, sama seperti yang dilakukan Papua.


Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2015

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama meletakan batu pertama Prasasti Jarum Mei 1998 ini untuk mengenang tragedi Mei 98 di TPU Pondok Rangon, Jakarta (17/05). Prasasti ini sebagai tanda memorialisasi TPU Pondok Rangon sebagai salah satu situs sejarah terkait tragedi Mei 1998. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

PBB mencatat sebanyak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini berakar pada dimensi kultural.


Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

8 Juli 2014

Helmi Wattimena, Ketua Front Kedaulatan Maluku Republik Maluku Selatan (FKM4RMS) Amerika Serikat. TEMPO/Lolo
Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

"Jika Jokowi menang, mungkin sakit hati kami bisa lebih melunak. Kami bisa bicara dengan beliau. Kami juga manusia yang rindu keadilan."