Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aparat Kelurahan Lakukan Pengutan Liar

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Di tengah pro kontra masalah pembebasan lahan proyek Banjir Kanal Timur (BKT) ternyata dimanfaatkan aparat kelurahan Malaka Sari, Kecamatan Durensawit Jakarta Timur. Diduga pegawai kelurahan terlibat dalam pengurusan surat keterangan untuk warga yang terkena Proyek BKT. Karenanya warga minta jaminan pengurusan administrasi surat keterangan pembebasan tanah bebas biaya. Hal ini terungkap dalam acara Musyawarah Harga Pembebasan Tanah proyek BKT di Kantor Walikota Jakarta Timur, Rabu (23/6) kemarin. Hampir semua warga Malaka Sari meminta biaya surat keterangan bebas sengketa dan surat lain menyerukan hal ini. “Pak kami minta jaminan agar biaya surat keterangan itu di gratiskan. Karena selama ini kami harus membayar pengurusan surat-surat itu di kelurahan,” kata Mursidi, warga Rt 13 Rw 8 Kelurahan Malaka Sari.Hal ini langsung disambut oleh puluhan warga yang ada di ruangan. Mereka adalah warga yang dating dan melepas tanah bangunannya sesuai dengan harga NJOP. “Ya pak, kami minta digratisin. Soalnya kami kemarin harus bayar semua,” teriak warga yang lain.Salah satu Panitia Pengadaan Tanah (P2T), Maman Darusman langsung dijawab untuk pengurusan segala macam surat tanah yang siap dibebaskan tak dipungut bayaran. “Tidak ada itu. Tidak ada pungutan itu. Kami jamin tidak ada harus membayar lagi urus surat itu. Kalau ada, laporkan saja pada kami,” kata Maman.Dugaan pungli itu dilakukan oleh aparat kelurahan yang mengurus surat keterangan persyaratan pembebasan tanah dan bangunan itu. Seperti diungkapkan oleh Ibu Siti Khodijah, warga Rt 11 Rw 8. Untuk mengurus surat keterangan dan administrasi tanah seluas 80 meter itu dia harus membayar Rp 120 ribu kepada oknum kelurahan. “Waktu itu dia bilang, warga yang lain bayar Rp 300 ribu. Katanya ini untuk uang rokok dan ngetik surat itu,” kata perempuan baya ini.Beberapa bulan lalu ia sudah minta diuruskan dengan membayar Rp 15 ribu namun dalam dua bulan surat itu tak juga jadi. Beberapa warga lain yang bersamaan dengan Siti Khotijah membayar Rp 150 ribu untuk itu.Sementara menurut penuturan Mursidi, 5 tetangganya juga kena pungutan liar itu dengan membayar Rp 500 ribu per orang. Beruntung dia sendiri belum mengurus surat-surat itu. “Ada 5 orang itu, kena Rp 500 ribuan. Tapi itu tergantung luas tanahnya. Semakin luas semakin mahal. Makanya saya minta jaminan dibebaskan itu.Untung saya belum ngurus surat”kata dia.Hal lain yang mengemuka dalam pertemuan itu, sebagian besar warga tak tahu menahu tentang kelas bangunan yang mereka tempati. Oleh panitia mereka diiming-imingi penggantian tanah berdasar NJOP tanah dan NJOP bangunan sebesar 3 kali lipat. Beberapa warga mengaku tak pernah mendapat sosialisasi tentang klasifikasi jenis kelas rumah atau bangunan yang mereka tempati. Seperti diungkapkan oleh Haji Madnadi, warga Rt 13 Rw 8. “Saya juga tidak tahu kelas berapa rumah saya itu. Itu mungkin yang harus dipertegas bu. Saya belum pernah dikasih tahu soal kelas bangunan itu.” kata Madnadi.Warga Kelurahan Duren Sawit yang enggan disebut namanya juga mempertanyakan hal itu. “Sepertinya mereka hanya main tembak saja. Kami tidak pernah tahu klasifikasi bangunan itu,” kata dia.dian yuliastuti
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

8 hari lalu

Bank DKI. Instagram/@bank.dki
63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.


Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

15 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

23 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

25 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

35 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Status Pintu Air di DKI Siaga 3, BPBD Imbau Warga Waspada Banjir

BPBD DKI Jakarta memperingatkan perihal peningkatan status siaga genangan akibat hujan lebat di beberapa wilayah.


Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

44 hari lalu

Ilustrasi kereta MRT (Mass Rapid Transit) di Jakarta, Indonesia.
Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?


Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

45 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Menelisik Banjir Jakarta Pekan Lalu: Apa Saja Pokok Sebabnya?

Berikut wilayah terdampak banjir Jakarta dan dugaan faktor penyebabnya.


Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

48 hari lalu

Tambah Pompa Air Jadi Solusi Paling Cepat Banjir Jakarta

Wakil Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Azas Tigor Nainggolan menyampaikan, banyaknya titik genangan air di Jakarta terjadi karena kondisi daratan yang berada dibawah permukaan air laut.


Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

49 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan. TEMPO/Tony Hartawan
Perkiraan Cuaca Jakarta: Potensi Hujan Ringan dan Hujan Petir di Akhir Pekan, Waspada Banjir Seminggu ke Depan

Cuaca Jakarta berpotensi hujan pada hari ini dan besok. Waspada banjir Jakarta seiring perkiraan hujan ekstrem sepekan ke depan.


Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

49 hari lalu

Warga melintasi banjir dikawasan perumahan Cempaka Putih Barat, Jakarta, Kamis 29 Februari 2024. Hujan deras yang terjadi dari dini hari hingga pagi mengakibatkan banjir sejumlah ruas jalan dan menghambat aktivitas warga yang hendak pergi kerja. TEMPO/Tony Hartawan
Periset BRIN Ungkap Penyebab Genangan Banjir di Sebagian Wilayah Jakarta

Saat ini, hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir Jakarta karena kapasitas drainase menurun.