Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Penembakan Misterius Poso Dibawa ke Palu

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Palu:Salah seorang korban penembakan misterius Poso Selasa kemarin, Nurain (17) dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara Palu, karena kondisinya masih dalam keadaan kritis. Ia tiba di rumah sakit milik Polda Sulteng tepat pukul 13.40 wita. Nurain saat diturunkan dari mobil ambulans kondisinya sangat lemah. Badannya tak bisa digerakkan, selang tabung gas masih menempel di hidung gadisberkulit sawo matang itu. Begitu juga selang botolinfus masih tetap terpasang di tangan Nurain. Nurainyang dibungkus dua kain sarung separuh wajahnyadipasangi plester. Yang terlihat bergerak hanyamatanya sudah makin sayu. Orang tua Nurain, Misrah Ando menyatakan, kondisianaknya saat ini sudah mulai sadar, hanya saja Nurain tak bisa bicara. "Kalau dia minta sesuatu ia hanya menulis pesan di atas kertas,"katanya. Ditemani bapakNurain, Sofyan Labelo, Misrah menuturkan, Nurain,sesungguhnya sudah tamat SMEA Poso Juni 2005 lalu.Namun karena kekurangan biaya ia mengambil kursus,komputer dan bahasa Inggeris di Poso.Nurain sewa kamar kost di jalan Gatot Subroto, Poso kota sewa kost bersama tiga kawannya. Menurut Misrah anaknya tidak punya madalah dengan orang lain, karena anaknya taat Sholat.Misrah mengaku pada Selasa siang anaknyaNurain minta dibawakan jagung muda ke Poso. Misrahyang bertempat tinggal di Malei Lage, 30 kilometerdari kota Poso menyarankan kepada anaknya untuk keMalei Lage saja dan langsung ke kebun. Nurain setujuusul ibunya. Ia lalu menyaruh adiknya sepupunya untukdiantar ke Malei Lage. "Tapi adik sepupunya itu, soreharinya mengangantar tantenya ke Toini Poso Pesisir,hingga menjelang magrib,"Katanya.Ia baru mengetahui anaknya ketembak pada pukul 19.30dari kepala desa Malei Lage. Menurutnya hari Minggu(6/11) ada dua orang dari Palu mencari anaknya. Orangyang berambut gondrong, bekulit coklat dan berbadantegap itu ingin sekali ketemu Nurain. Namun Misrahmengatakan anaknya ada di Poso, ia menyarankan agarorang itu menitip pesan saja. Namun orang tersebuttidak juga menitipkan pesan. Selama ini banyak pemuda senang sama anaknya. "Saya tidak keberatan kalau anak saya kenalan denganlaki-laki, tapi yang biasa-biasa saja,"ujarnya. Dalam perjalanan ke Palu membawa Nurain, Misrah dihantui dua orang tersebut. Dalam pikrannya boleh jadi orang itu yang menembak anak sulungnya. "Saya berpikir dalam oto, jangan-jangan pemuda gondrong itu yang menembak Nurain," katanya. Sementara itu korban Ivon (17) Warga Kawende, PosoPesisir belum dibawa ke Palu menunggu perkembangankesehatannya. Ivon yang beragama Kristen ini masihdirawat rumah sakit umum Poso. "Kalau kondisinya tetapmembaik mungkin akan dirawat di Poso saja,"kata suster yang mengantar Nurain. M. Darlis
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001

25 Februari 2022

Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla memberikan keterangan kepada wartawan usai mengunjungi Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Jusuf Kalla bersama Forum Komunikasi Antar Ummat Beragama mengunjungi Gereja Katedral Makassar dan menyampaikan keprihatinan atas insiden bom bunuh diri pada Ahad (28/3). ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang
Pembangunan PLTA Poso, JK Sebut Berawal dari Pencarian Solusi Konflik 2001

Jusuf Kalla bercerita pembangunan PLTA di Poso, Sulawesi Tengah berawal pada tahun 2001 atau saat Poso diguncang konflik


Jika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso

11 Oktober 2016

Pasukan Anti Teror Berangkat ke Poso Sisir Sisa kelompok Santoso, TEMPO/Fahmi Ali
Jika Diminta, TNI Siap Kawal Petani Panen di Poso

Program pengawalan kepada petani tersebut hanya untuk enam kecamatan di wilayah Poso Pesisir.


Operasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono

10 Agustus 2016

Sejumlah personil Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. ANTARA FOTO
Operasi Tinombala Berlanjut, Ini Dalih KSAD Jenderal Mulyono

Polri dan TNI belum akan menghentikan operasi Tinombala di Poso, Sulawei Tengah, sampai kelompok Santoso menyerahkan diri.


16 Anak Buah Santoso Masih Jadi Buron

8 Agustus 2016

Pemimpin kelompok teror Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, bersama anak buahnya, Ibadurohman alias Ibad. Foto: Istimewa
16 Anak Buah Santoso Masih Jadi Buron

Polisi menetapkan 16 DPO jaringan Mujahidi Indonesia Timur pimpinan Santoso alias Abu Wardah.


Intel Tinombala yang Ditembak Brimob Dimakamkan di Sulawesi Selatan

28 Juli 2016

Personil Brimob berjaga-jaga di pos pantau wilayah Dusun Gantinadi, Desa Tangkura, Poso, Sulteng, 14 Maret 2015. Selain melakukan patroli lewat darat, polisi juga berpatroli lewat udara dengan helikopter, untuk membantu pengejaran kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso di pegunungan Poso. ANTARA/Zainuddin MN
Intel Tinombala yang Ditembak Brimob Dimakamkan di Sulawesi Selatan

Anggota intel Operasi Tinombala di Poso, Sersan Dua Muhammad Ilman, akan dimakamkan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan.


Intel Tinombala Tewas Tertembak oleh Brimob di Poso  

27 Juli 2016

Sejumlah personil Brimob menaiki kendaraan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. Aparat gabungan TNI-Polri terus memburu kelompok teroris pimpinan Santoso yang kian terdesak di pegunungan Poso dalam operasi keamanan bersandi Tinombala 2016. ANTARA FOTO
Intel Tinombala Tewas Tertembak oleh Brimob di Poso  

Tim Divisi Propam dan Kepala Korps Brimob langsung berangkat ke Poso untuk memeriksa anggota Brimob yang salah tembak oleh intel TNI Satgas Tinombala.


Santoso Tewas, Pansus Revisi UU Anti-Terorisme Kunjungi Poso

22 Juli 2016

Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. ANTARA FOTO
Santoso Tewas, Pansus Revisi UU Anti-Terorisme Kunjungi Poso

Pansus RUU Antiterorisme ingin menangkap aspirasi warga Poso pasca-tewasnya Santoso.


Aktivis Perdamaian Poso Usulkan Polisi Berdialog dengan Santoso

18 Juli 2016

Direktur Eksekutif Maarif Institute Fajar Riza Ul Haq (kiri) memberikan Maarif Award Budiman Saliki (Poso, Sulawesi Tengah), Asni perwakilan Institute Mosintuwu (Poso, Sulawesi), dan Josep Matheus Rudolf Fofid (Ambon, Maluku) di Studio Metro Tivi, Kebon Jeruk, 12 Juni 2016. TEMPO/Larissa
Aktivis Perdamaian Poso Usulkan Polisi Berdialog dengan Santoso

Polisi diminta mengedepankan pendekatan dialog konstruktif dalam menghadapi kelompok Santoso di Poso.


Begini Kronologi Ditangkapnya Samil, Anak Buah Santoso  

17 Juni 2016

Sejumlah prajurit TNI menyusuri jalan setapak dalam hutan untuk memburu kelompok Santoso di Desa Sedoa, Lore Utara, Poso, Sulawesi Tengah, 24 Maret 2016. ANTARA FOTO
Begini Kronologi Ditangkapnya Samil, Anak Buah Santoso  

Komandan Pos Lape memerintahkan Pos Tamanjeka mendalami dan memastikan kebenaran akan informasi tersebut.


Mayat Anggota Kelompok Santoso Ditemukan Terkubur  

25 Mei 2016

Kapolda Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Rudy Sufahriadi di Mabes Polri, Jakarta, 25 Mei 2016. TEMPO/Inge
Mayat Anggota Kelompok Santoso Ditemukan Terkubur  

Mayat itu diduga bernama Aco alias Sucipto dari Malino. Dia adalah anak buah Santoso yang selama ini menjadi buron.