Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bekas Milisi Timor Timur Menuntut Dana Kompensasi

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Kupang:Bekas komandan milisi Besi Merah Putih Timor Timur, Eurico Guteres menepis tuduhan yang menilai kehadiran forum pejuang Eks dalam rangka menjadikan Timor barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai basis perlawanan terhadap Timor Leste atau untuk melakukan aktifitas bersenjata. "Forum tersebut, hanya semata-mata memperjuangkan nasib eks milisi dan pejuang Timtim yang sudah mengorbankan segalanya bagi Indonesia tetapi justru tidak mendapat penghargaan dari pemerintah,"kata Eurico. Pernyataan itu menanggapi larangan Danrem 161 Wirasakti Kupang Kolonel Inf. APJ. Noch Bola dan Kapolda NTT Brigjen Pol. Edward Aritonang agar para eks milisi menyampaikan tuntutan mereka secara langsung ke Jakartatidak dan bukan di Kupang. "Presiden SBY pernah bertugas di Timtim sebagai Komandan Yonif 744 TNI. Semua sahabat semasa perjuangan saat ini hidup dalam kondisi memprihatinkan dan di bawah garis kemiskinan. Mereka inilah yang harus mendapat tanda jasa. Minimal, tunjangan bulanan diberikan sebagai apresiasi terhadap pengorbanan mereka,"kata Eurico. Para pejuang eks Timtim yang masih hidup, menurut Eurico sekitar 13.000 orang, terdiri dari mantan milisi, veteran pejuang Seroja dan pejuang integrasi. "Mereka inilah yang bergabung dalam Forum Pejuang Eks Timor Timur. Mereka bukan kelompok sipil bersenjata. Kami akan menduduki gedung DPRD Nusa Tenggara Timur, apabila tuntutan mendapatkan tunjangan dan kompensasi setiap bulan tidak dihiraukan pemerintah dan militer Indonesia,"katanya. Menurut Eurico, sewaktu Timtim masih bergabung dengan Indonesia, para pejuang integrasi mendapat tunjangan Rp155 ribu setiap bulan dan beras 18 kilogram. "Hak itu yang kami tuntut. Mengapa sekarang, tanpa penjelasan resmi, tunjangan uang dan beras dihentikan. Sementara anggota GAM yang jelas-jelas melakukan perlawanan bersenjata dengan Indonesia dan ingin merdeka justru diberi tunjangan Rp1 juta per orang,"ujar. Dnrem 161 Wirasakti Kupang Kolonel Inf. APJ. Noch Bola menytakan, apabila Eurico tetap melakukan aksi dan mengarah kepada tindakan anarkis maka aparat keamanan akan mengambil tindakan tegas. "Saya tidak mau terjadi hal-hal anarkis. Jika ada yang mencoba menghalangi tugas pokok TNI maka akan disikat. Karena salah satu tugas pokok kami adalah menjaga Timor barat agar tidak dijadikan sebagai basis perlawanan terhadap Timor Leste,"kata Danrem. Pernyataan serupa juga datang dari Kapolda NTT Brigjen Pol. Edward Aritonang. menurutnya, secara organisatoris milisi atau pasukan pejuang integrasi Timtim sudah dibubarkan. Sehingga kalau ada tuntutan agar pemerintah bersikap adil terhadap para mantan pejuang Timtim maka sebaiknya disampaikan ke Jakarta dan jangan di Kupang. "Apalagi mereka mengancam untuk menduduki gedung DPRD,"kata Aritonang.Jems de Fortuna
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengingat Kembali Referendum Timor Timur 1999 dan Peran Misi PBB UNAMET

31 Agustus 2023

Warga melintas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Motamasin di Malaka, NTT, 5 Mei 2017. PLBN Terpadu Motamasin merupakan pos perbatasan antara RI dan Timor Leste. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Mengingat Kembali Referendum Timor Timur 1999 dan Peran Misi PBB UNAMET

UNAMET atau United Nations Mission in East Timor memainkan peran sentral dalam memfasilitasi referendum TImor Timur ini.


Bahas Perbatasan, Wiranto Temui Menlu Retno dan PM Gusmao

13 Februari 2017

Warga berjalan kaki menuju gerbang masuk Timor Leste di Desa Motaain, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, 7 April 2016. Pintu perbatasan Motaain yang menghubungkan Indonesia - Timor Leste ini merupakan pintu gerbang yang paling ramai dilintasi oleh warga dan jalur perdagangan darat antar negara. TEMPO/Frannoto
Bahas Perbatasan, Wiranto Temui Menlu Retno dan PM Gusmao

Wiranto menyebutkan RI-Timor Leste sepakat membentuk sebuah grup
kecil untuk membahas teknis penentuan tapal batas kedua negara.


Perbatasan Indonesia-Timor Leste Akan Makin Cantik

1 September 2016

Warga berjalan kaki menuju gerbang masuk Timor Leste di Desa Motaain, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, 7 April 2016. Pintu perbatasan Motaain yang menghubungkan Indonesia - Timor Leste ini merupakan pintu gerbang yang paling ramai dilintasi oleh warga dan jalur perdagangan darat antar negara. TEMPO/Frannoto
Perbatasan Indonesia-Timor Leste Akan Makin Cantik

Kementerian Pekerjaan Umum membangun sejumlah infrastruktur di wilayah perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste di Kabupaten Belu.


Warga Timor Leste Kuasai Perbatasan, Warga Kupang Ancam Usir

17 April 2015

Perbatasan Timor Leste. Tempo/Jhon Seo
Warga Timor Leste Kuasai Perbatasan, Warga Kupang Ancam Usir

Anggota TNI yang menjaga perbatasan melarang warga Indonesia untuk beraktifitas di Naktuka. Sedangkan warga Timor Leste dibiarkan bebas beraktifitas.


Warga Timor Leste Diduga Serobot Wilayah Indonesia  

23 Oktober 2014

Ilustrasi. scpr.org
Warga Timor Leste Diduga Serobot Wilayah Indonesia  

Warga Timor Leste diduga menyerobot lahan Indonesia kurang lebih 200 meter.


Nusa Tenggara Investigasi Konflik Batas Desa  

11 November 2013

Perbatasan RI - Timor Leste di Motamasin, Kab. Belu, Nusa Tenggara Timur. TEMPO/Jhon Seo
Nusa Tenggara Investigasi Konflik Batas Desa  

Pemerintah daerah menyarankan solusi adat untuk pertikaian di Lotas.


WNI di Perbatasan Punya KTP Timor Leste  

25 Oktober 2013

Kartu Tanda Penduduk Elektronik (E-KTP). ANTARAA/Seno S.
WNI di Perbatasan Punya KTP Timor Leste  

Masalah perbatasan Indonesia-Timor Leste di Kecamatan Amfoang Timur belum ada kesepakatan antar dua negara sehingga ditetapkan zona bebas di wilayah ini


Sengketa Perbatasan, Satu Pulau Bisa Lepas  

25 Oktober 2013

Sejumlah warga melambaikan bendera menyambut kedatangan helikopter M1 milik TNI AD saat mendarat di perbatasan Indonesia - Timor Leste di Desa Looluna, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) (4/7).  ANTARA/Yudhi Mahatma
Sengketa Perbatasan, Satu Pulau Bisa Lepas  

Jika garis perbatasan mengikuti permintaan Timor Leste, Pulau Batek lepas.


Warga Timor Leste Tak Tahu Zona Bebas di Nelu  

21 Oktober 2013

Perbatasan RI - Timor Leste di Motamasin, Kab. Belu, Nusa Tenggara Timur. TEMPO/Jhon Seo
Warga Timor Leste Tak Tahu Zona Bebas di Nelu  

Timor Leste menuding Indonesia tak mensosialisasikan soal zona bebas kepada warga di perbatasan.


Situasi Perbatasan Indonesia-Timor Leste Memanas  

29 Januari 2013

Perbatasan Timor Leste. Tempo/Jhon Seo
Situasi Perbatasan Indonesia-Timor Leste Memanas  

Timor Leste dinilai melanggar sumpah adat yang telah disepakati bersama. Sumpah apa itu?