Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

"Panas" di Keraton Kanoman Cirebon

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Cirebon:Konflik di lingkungan keraton Kanoman, Cirebon, Jawa Barat, kembali memanas. Konflik kali ini bahkan ditandai dengan ancaman penutupan pintu gerbang keraton serta pengusiran anggota keluarga. Konflik dipicu oleh tindakan dari Pangeran Saladin, putra tertua almarhum Sutlan Djalaludin, yang mencantumkan gelar sebagai Sultan pada undangan pernikahan adiknya, Ratu Setiawati, yang akan diselenggarakan pada hari minggu (15/1) mendatang.Pihak keluarga Sultan Emirudin serta famili Keraton Kanoman lainnya keberatan dengan pencantuman gelar tersebut. Sebab selama ini Sultan Kanoman yang sah yang diangkat sesuai dengan pepakem dan adat yang sah adalah Sultan Emirudin. "Sesuai dengan hukum adat dan pepakem yang berlaku di keraton kanoman ini, hanya ada satu Sultan yang sah, yaitu Sultan Pangeran Raja Emirudin,"kata juru bicara dan juga adik kandung Sultan Emirudin, Gusti Ratu Raja Arimbi Nurdina.Akibat pencantuman itu, Sultan Emirudin, menuntut Pangeran Saladin minta maaf kepada seluruh kerabat Kanoman serta masyarakat luas dengan batas waktunya sebelum pernikahan. Menurut Arimbi, pada dasarnya pihak keluarga Emirudin tidak berkeberatan dengan penyelenggaraan pernikahan secara adat yang dilakukan oleh adik pangeran Saladin yang dilakukan di dalam lingkungan keraton. "Kami malah turut berbahagia atas pernikahan ini. Hanya saja pencantuman gelar itulah yang kami beratkan. Sehingga mereka harus meminta maaf dan mencabut gelar tersebut dalam sebuah surat tertulis yang ditempeli oleh materai,"ujarnya.Bila diacuhkan, menurut Arimbi, pihak Sultan Emirudin akan menutup pintu gerbang keraton dari tamu-tamu yang masuk termasuk tindakan eksekusi. Pernyataan keras datang dari Pangeran Nasirudin, ketua Yayasan Famili Keraton Kanoman, Cirebon. "Ini peringatan keras dan yang terakhir kalinya. Jika mereka tetap tidak mengindahkannya, maka kami akan melakukan tindakan eksekusi,"katanya.Tindakan eksekusi tersebut selain berupa penutupan pintu gerbang keraton dari tamu-tamu yang akan hadir juga tindakan pengusiran keluarga pangeran Saladin dari lingkungan Keraton Kanoman. "Ini untuk membuktikan kepada masyarakat luas dan pemerintahan bahwa hanya ada satu sultan di Kanoman ini yaitu Sultan Emirudin,"ujar Nasirudin. Adik Pangeran Saladin, Ratu Maryam saat dimintai komentarnya mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melakukan acara pernikahan tersebut. "Sudah sekitar 85 persen persiapannya sudah selesai,"katanya. Mengenai adanya peringatan keras dari pihak Sultan Emirudin, Maryam mengaku pihaknya akan tetap berpikir positif dan akan tetap melangsungkan acara pernikahan tersebut.Ivansyah
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

27 Desember 2022

Putra Mahkota Keraton Surakarta, KGPH Purboyo memberikan tanggapan terkait permasalahan yang terjadi di Keraton Surakarta, Jumat, 23 Desember 2022 malam. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.


Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Kapolresta Solo Komisaris Besar Polisi Iwan Saktiadi memberikan klarifikasi perihal penodongan senjata terhadap cucu Raja Keraton Surakarta saat keributan di lingkungan Keraton Jumat, 23 Desember 2022 malam lalu. Foto diambil Ahad, 25 Desember 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.


Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

14 Februari 2021

Gusti Moeng saat memberikan keterangan kepada wartawan usai berhasil keluar dari dalam Keraton. ANTARA/Aris Wasita
Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

Gusti Moeng berhasil keluar pada Sabtu 13 Februari 2021 siang, pascaterkunci di dalam Keraton Surakarta sejak Kamis lalu.


Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

24 Juni 2017

Anggota dewan adat Keraton Surakarta Hadiningrat, KGPH Puger (berdiri) memberi sambutan di depan kerabat dan abdi dalam acara Wilujengan Pikukuhan Wakil Dalem SISKS Paku Buwana XII di Sasana Andrawina keraton Kasunanan Surakarta, Solo, Jawa Tengah, 8 April 2015. TEMPO/Bram Selo Agung
Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

Paku Buwana XIII sempat menggelar perjanjian dengan adik-adiknya yang tergabung dalam lembaga dewan adat Keraton Surakarta.


Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

24 Juni 2017

KGPH Dipokusumo (kiri),Paku Buwana XIII Hangabehi (tengah) dan Panembahan Tedjowulan (kanan) berdiri di depan Keraton Kasunanan Surakarta lantaran tidak diijinkan masuk oleh kerabat keraton yang lain. Tempo/AHMAD RAFIQ
Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

Raja Keraton Surakarta Paku Buwana (PB) XIII menggelar pertemuan kesepakatan damai dengan adik-adiknya, Sabtu dinihari 24 Juni 2017.


Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

24 April 2017

Penari mementaskan tarian sakral Bedhaya Ketawang di hadapan Paku Buwana XIII di Keraton Kasunanan Surakarta, 22 April 2017. Tarian itu merupakan bagian upacara adat memperingati ulang tahun bertahtanya raja. TEMPO/Ahmad Rafiq
Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

Bupati Siak mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Syamsuar Darmodipuro yang diberikan oleh Paku Buwana XIII.


Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

22 April 2017

Petugas kepolisian melakukan penjagaan saat berlangsung proses mediasi penyelesaian konflik internal antara Lembaga Dewan Adat dan pihak Sinuhun Paku Buwono (PB) XIII, di Keraton Kasunanan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (4/4/2017). Mediasi dilakukan sebagai upaya penyelesaian konflik internal. ANTARA
Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

Soal konflik keluarga keraton Lembaga Dewan Adat dengan Tim Lima bentukan PB XIII Mendagri mengatakan pemerintah sudah menyerahkan ke Sinuhun PB XIII.


Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

22 April 2017

Penari mementaskan tarian sakral Bedhaya Ketawang di hadapan Paku Buwana XIII di Keraton Kasunanan Surakarta, 22 April 2017. Tarian itu merupakan bagian upacara adat memperingati ulang tahun bertahtanya raja. TEMPO/Ahmad Rafiq
Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan prosesi adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII keraton Solo dapat mengangkat pariwisata Jawa Tengah.


Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

22 April 2017

Arak-arakan kirab Tingalan Jumenengan memadati jalan Alun-alun Utara menuju Gladak, Solo, Minggu (17/6). TEMPO/Andry Prasetyo.
Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

Panitia Tingalan Jumenengan mengatakan kedatangan Lembaga Dewan Adat menunjukkan proses rekonsiliasi konflik Keraton Solo mengarah ke positif.


Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

22 April 2017

Sejumlah pasukan Keraton Kasunan Surakarta mengikuti kirab budaya menyambut munas Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) melintas di Jalan Slamet Riyadi, Solo. TEMPOAndry Prasetyo
Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

Wali Kota Surakarta FX HAdi Rudyatmo mengatakan persiapan pelaksanaan upacara adat Tingalan Jumenengan di Keraton Kasunanan Surakarta siap.