Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Komisi Kebenaran dan Persahabatan Indonesia-Timor Leste akan meminta penjelasan dan klarifikasi kepada mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Wiranto. Komisi akan mengundang Wiranto untuk memberikan keterangan mengenai dugaan pelanggaran hak asasi manusia pascajajak pendapat di Timor Timur pada 1999."Wiranto adalah salah satu pihak terkait yang kami undang," kata Ahmad Ali, Anggota Komisi dari Indonesia, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat lalu. Hadir dalam konferensi itu anggota Komisi dari Timor Leste, Dionisio Babo Soares.Menurut Ahmad, permintaan penjelasan terhadap Wiranto dilakukan antara Agustus 2006 dan Januari 2007. Sejauh ini, Wiranto telah berkomitmen untuk bekerja sama dengan pihak Komisi.Pihak Komisi memastikan pemanggilan Wiranto tidak akan membawa-bawa institusi Tentara Nasional Indonesia, yang dulu dipimpinnya. "Kami tidak membuat seluas itu," kata Ahmad. Menurut dia, meski saat itu Wiranto berada di bawah TNI, Komisi Kebenaran memfokuskan orang per orang dan peristiwanya.Dionisio mengatakan Komisi akan bertindak obyektif dalam menjalankan tugasnya. Menurut dia, jika diperlukan, Komisi juga akan memanggil Fretilin dan pihak lain.TITIS SETIANINGTYAS, RIEKA RAHADIANA
Iklan
