Iklan
TEMPO Interaktif, Timika:Aksi saling tembak dengan menggunakan panah, busur, tombak, parang, katapel dan senapan angin kembali terjadi pada Sabtu (12/8) pagi di Kelurahan Kwamki Lama, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika. Akibatnya, empat warga dilaporkan tewas terkena panah, dua polisi dan puluhan warga luka-luka akibat terkena panah dan senapan angin. Padahal diantara suku-suku yang terlibat telah menjalin kesepakatan damai pada 3 Agustus lalu di hadapan Bupati, Kepala Polres, dan Komandan Kodim Mimika. Warga yang tewas antara lain dua orang (lelaki dan perempuan) dari kelompok kubu atas, dan dua orang dari kelompok kubu tengah. "Perempuan yang mati dari kelompok tengah bernama Pauli Wandik. Yang lainnya tidak tahu," kata sejumlah warga kepada Tempo. Menurut para saksi mata, sebelum tewas Pauli bertugas sebagai pembawa tameng dari daun senk dan lembaran tripleks. Saat berada di garis depan, Pauli jatuh setelah terkena panah. “ Pihak musuh potong di leher dengan memakai parang,” ujar seorang warga.Dari pantauan Tempo, kelompok bawah dan atas bergabung menjadi satu di lokasi kubu atas. Sementara kubu tengah tetap bertahan di markas sebelumnya. Aksi panah yang sengit terjadi pada pukul 13:15 WIT. Ketika itu kelompok atas dipukul mundur oleh kelompok tengah. Akibatnya, dua orang dari kubu atas tewas di tempat terkena panah. Polisi yang luka terkena panah adalah Brigadir Wilson Latuasan dan Brigadir Nataniel Naga. Wilson alias Ongker yang sehari-harinya sebagai ajudan Kepala Polres Mimika, Jimmy Tuilan, terkena panah di bagian perut kanan, sedangkan Nataniel di bagian punggung. Keduanya dirawat di Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika.
Iklan
