Iklan
TEMPO Interaktif, Solo:Stok gula pasir di gudang PTPN IX hingga 31 Agustus 2006 hanya tinggal sekitar 57.189 ton.Persediaan sebanyak itu diperkirakan hanya dapat mencukupi kebutuhan masyarakat di Jawa Tengah sampai dua bulan ke depan karena kebutuhan gula setiap bulannya di Jawa Tengah rata-rata mencapai 30 ribu ton. "Tetapi tidak ada masalah meski menjelang Ramadhan dan lebaran terjadi peningkatan konsumsi gula karena stok yang kami miliki masih akan terus bertambah, sebab hingga akhir Oktober masih ada pabrik gula yang melakukan penggilingan tebu," kata Kepala Bagian Pemasaran dan Penjualan Divisi Tanaman Semusim PTPN IX Surakarta, Ruswanto.Ruswanto menjamin tidak akan ada kelangkaan gula selama bulan puasa dan lebaran nanti, dengan catatan tidak ada permainan di tingkat distributor. Menurutnya, stok gula nasional saat ini masih ada sebanyak 733 ribu ton. Dengan kebutuhan nasional rata-rata per bulan sekitar 211 ribu ton, stok tersebut diperkirakan masih mencukupi untuk kebutuhan tiga bulan ke depan. Dia mengatakan, meski akanterjadi peningkatan konsumsi gula pada bulan puasa dan lebaran nanti namun tidak akan terjadi kenaikan harga. "Kalaupun naik paling hanya Rp 100 - Rp 200 per kilogramnya.Saat ini harga eceran berkisar antara Rp 5.700-Rp 5.900 setiap kilogramnya," kata dia.Menurut Roeswanto, pada tahun ini total produksi gula dari delapan pabrik gula yang berada di wilayah PTPN IX mencapai 156.000 ton per tahun. PTPN IX memiliki delapan pabrik gula yang melakukan penggilingan tebu hingga Oktober mendatang masing-masing pabrik gula Jatibarang, Brebes, Pangkah, Kabupaten Tegal, Sumberharjo, Pemalang, Sragi, Pekalongan, Rendeng, Kudus, Mojo, Sragen, Tasik Madu, Karanganyar dan Gondang Baru, Klaten. Dengan masih beroprasi pabrik gula tersebut, tipis kemungkinan pemerintah akan mendatangkan gula impor lagi. "Sampai sekarang belum ada rencana impor gula lagi, karena stock masih aman," ujarnya.Ruswanto tidak mengetahui rencana impor gula karena hal itu merupakan keputusan dari Menteri Perdagangan. Namun dia mengatakan kalau dilakukan impor maka harga gula justru akan mengalami kenaikan karena setelah September ini pemerintah tidak lagi memberikan keringanan bea masuk gula impor. Menurutnya, dengan tidak adanya keringanan bea masuk, maka setiap kilogram gula dikenai bea masuk sebesar Rp 790 sedangkan untuk raw sugar bea masuknya Rp 550 setiap kilogramnya. "Semasa ada keringanan bea masuk yang raw sugar hanya dikenai bea masuk sebesar Rp 250 dan gula putih Rp 530," kata Ruswanto. Imron Rosyid
Iklan
