Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pramono Anung: PDIP Tak Akan Berbasis Agama

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemuda Demokrat dan Banteng Muda Indonesia selama ini dikenal sebagai sayap politik PDIP. Namun, kedua organisasi itu rupanya dirasakan masih kurang memadai. Untuk memperluas pangsa pasar, PDIP akan meresmikan pembentukan Baitul Muslimin awal tahun depan. Apa dan bagaimana organisasi baru ini kelak, berikut ini perbincangan Tempo dengan Pramono Anung, Rabu. Dengan membentuk Baitul Muslimin, akankah PDIP mengubah haluan? Kami memang akan membentuk sayap partai di bidang keagamaan. Nama itu diberikan oleh Pak Din Syamsuddin (Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah). Tentu saja, itu tidak akan mengubah partai ini menjadi berbasis agama. Partai ini tetap akan menjadi partai nasionalis dan mengusung ideologi Pancasila 1 Juni. Kapan Pak Din memberi nama itu? Ketika acara buka puasa bersama di Kebagusan pada Ramadhan kemarin. Beliau memberikan dorongan karena sebenarnya, kata Pak Din, Bung Karno, Mbak Mega, Pak Taufik (Kiemas) juga warga Muhammadiyah. Apa sebetulnya motif pembentukan Baitul?Memang ini juga menjadi amanat kongres partai di Bali tahun 2004 lalu, yaitu untuk membuat organisasi yang berbasis keagamaan. Kegiatan partai kan tidak semata-mata yang bersifat politis, acara keagamaan juga menjadi perekat di dalam partai. Pembentukkan Baitul tak akan mengganggu ideologi PDIP? Itu adalah dua hal berbeda. Saya adalah orang yang nasionalis dalam konteks berbangsa, tapi dalam konteks beribadah muslim. Artinya, dalam bahasa popular antara hablumminannas (hubungan sesama manusia) dan hablumminallah (hubungan dengan tuhan) harus dibedakan dan tidak perlu didikotomikan. Boleh-boleh saja partai nasionalis punya organisasi keagamaan. Atau PDIP mengikuti jejak PNI yang punya Jamiatul Muslimin? Tidak juga. Karena yang ditekankan sekarang bukan untuk mendatangkan massa yang banyak, yang 'bergemuruh' tapi yang bisa membangun sistem kepartaian lebih baik. Kami tidak membuat Jamiatul Muslimin (Jamus = Banteng) karena mungkin masih banyak anak - beranaknya PNI yang masih mempunyai hubungan dengan PNI. Jadi kami tidak mau mengklaim itu menjadi miliki PDIP. Apa bedanya Baitul dengan Pemuda Demokrat dan Banteng Muda Indonesia? Segmentasinya berbeda. Banteng Muda Indonesia dan Pemuda Demokrat lebih kepada anak muda. Sedangkan Baiatul Muslimin bisa kepada siapa saja, anak muda maupun ibu-ibu pengajian majelis taklim, misalnya. Bisa dijelaskan kiprah Baitul kelak? Ya mengadakan pendidikan keagamaan, pelatihan keagamaan. Di internal PDIP sendiri kan ada Majelis Muslimin Indonesia, hanya belum terorganisir dengan baik. Sehingga kami berpikir tentunya akan berjalan baik jika ada organisasi sayap partai. Kegiatannya, misalnya dalam hal penanganan haji, kami buka komisariat di Saudi Arabia untuk membantu warga kami atau siapa saja yang ke sana untuk memberikan kemudahan, seperti informasi, pengobatan dan sebagainya. Rini Kustiani | Yophiandi
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

10 Januari 2018

Sekertaris Jenderal PPP Arsul Sani usai menjadi pembicara dalam diskusi publik bertajuk
PPP Bersedia Mendukung PDIP di Pilgub Sumut dengan 4 Syarat

PDIP butuh dukungan PPP untuk menggenapi syarat mengusung calonnya di pilgub Sumut.


PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

10 Januari 2018

Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama putrinya Puan Maharani dan ketua fraksi MPR Ahmad Basarah (kanan), saat myaksikan pameran dan dokumenter perjalanan mantan ketua MPR Taufik Kiemas, disela-sela acara Kongres IV PDI Perjuangan, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, 10 April 2015. TEMPO/Imam Sukamto
PDIP Tunjuk Ahmad Basarah Ketua Tim Pemenangan Gus Ipul-Puti

Sebelumnya nama Ahmad Basarah sempat disebut bakal dicalonkan sebagai wakil gubernur dari PDIP.


PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

10 Januari 2018

Saifullah Yusuf. Dok. TEMPPO//Fully Syafi
PDIP Sambut Baik Keputusan Gerindra Dukung Gus Ipul

Dengan bergabungnya Gerindra ke kubu Gus Ipul, maka koalisi ini merupakan koalisi pertama antara Partai Gerindra dan PDIP dalam pilkada 2018.


Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman saat temu jumpa dengan wartawan media nasional di gedung DPP PKS, Jakarta Selatan, 19 April 2016. TEMPO/Yohanes Paskalis
Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno, PKS Tetap Bergabung dengan PDIP

Presiden PKS Sohibul Iman menegaskan partainya tetap mendukung Gus Ipul dan Puti Guntur Soekarno di Pilgub Jatim 2018.


PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

10 Januari 2018

Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri atau Puti Guntur Soekarno. Dok.TEMPO/M. Iqbal Ichsan
PDIP Resmi Usung Puti Guntur Soekarno Dampingi Gus Ipul

PDIP memutuskan untuk mengusung Puti Guntur Soekarno setelah mendapat masukan dari Gus Ipul serta pesan dari kiai, alim ulama, dan tokoh masyarakat.


Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

10 Januari 2018

Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungannya melihat-lihat pakain di salah satu toko di Mall Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juli 2017. Dalam kunjungannya, terlihat paspampres mengenakan batik. TEMPO/Iqbal Lubis
Di HUT PDIP, Jokowi Ingatkan Pejabat Tak Tergiur Tawaran Politik

Presiden Jokowi mengatakan bahwa kader PDIP dan pejabat pemerintah masih harus bekerja keras karena banyak tugas yang belum usai.


Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

10 Januari 2018

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri memberi kata sambutan dalam peringatan HUT ke-45 PDIP yang digelar di Jakarta Convention Center, 10 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Kesal dengan Hoax, Megawati: Kalau Mau Tempur, Mari secara Jantan

Megawati menyebut pihak-pihak yang menggunakan hoax untuk menjatuhkan lawan politik sebagai pengecut.


Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

10 Januari 2018

Presiden PKS Sohibul Iman (tengah) bergandeng tangan bersama para calon kepala daerah dari PKS seusai menyerahkan dokumen sebelum pembacaan ikrar pemenangan dan pakta integritas calon kepala daerah dari PKS di Jakarta, 4 Januari 2018. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Dukung Saifullah Yusuf, PKS Siap Kerja Sama dengan PDIP

PKS akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pendukung Saifullah Yusuf di Pilgub Jatim 2018.


HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

10 Januari 2018

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto usai mendatangi rumah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, 8 Januari 2018. Tempo/Adam Prireza
HUT PDIP, Hasto Singgung Partainya Biasa Dicurangi di Pilkada

Hasto Kristiyanto juga menyebut PDIP dikucilkan dan hanya sekedar menjadi ornamen demokrasi selama 32 tahun Orde Baru.


PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

9 Januari 2018

Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKB Marwan Jafar saat mengumumkan dukungan terhadap calon gubernur Sudirman Said dan Ida Fauziah dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa 9 Januari 2018. Tempo/Arkhelaus W.
PKB Merasa Ditinggal PDIP di Pilgub Jateng

Wasekjen PKB Daniel Johan mengatakan partainya merasa ditinggal oleh PDIP dalam pilgub Jateng.