TEMPO Interaktif, Jakarta: Daging sapi dan babi asal Cina ditolak karena negara tersebut belum bebas dari penyakit kuku dan mulut. Penolakan ini disampaikan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian kepada seluruh Dinas Pertanian di Indonesia.Dalam faks yang diterima Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunanan Provinsi Sulawesi Tengah, hari ini menyebutkan Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan dan Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan seluruh Indonesia untuk menolak peredaran daging asal Cina.Penolakan ini merujuk informasi dari Badan Kesehatan Hewan Dunia (World Animal Health Organization) bahwa Cina belum dapat mengendalikan penyakit kuku dan mulut.Penolakan ini didasarkan juga pada keputusan Menteri Pertanian Nomor 745 Tahun 1992 tentang Persyaratan Pemasukan Daging dari Luar Negeri. Dalam surat tersebut dikatakan suatu negara dapat mengekspor daging ke Indonesia harus melaui dua tahapan yaitu persetujuan negara (country approval) dan persetujuan unit usaha (establishment approval).Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perekebunan Sulawesi Tengah, Halim Mada Ali, mengatakan akan menyebarluaskan surat itu ke seluruh kabupaten dan kota."Dinas-dinas daerah mensosialisakan kepada masyarakat supaya meningkatkan kewaspadaanya terhadap penyakit berbahya itu dan mematikan," ujarnya.Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit ternak yang mudah berjangkit dan disebabkan oleh kuman. Penyakit ini mudah merebak dan berjangkit kepada ternak-ternak berkuku seperti lembu, kerbau, sapi, kambing, biri-biridan juga babi.Penyakit mematikan itu menular melalui air liur, darah ternak yang terkena penyakit. "Jika manusia makan daging ternak berpenyakit mulut dan kuku, maka dia akan berpeluang terkena penyakit ganas dan mematikan tersebut."Dinas Pertanian, Perkebunan dan Pertanian Sulawesi Tengah memperkirakan populasi sapi di sini setiap tahun mengalami penurunan sekitar 14 persen yang disebabkan banyaknya penjualan ternak ke luar pulau. Ia mencatat sedikitnya 12 ribu ekor sapi dijual ke Kalimantan Timur setiap tahunnya.Darlis
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Tujuh Warga Meninggal Akibat Banjir di Kabupaten Kudus
1 jam lalu
Tujuh Warga Meninggal Akibat Banjir di Kabupaten Kudus
BPBD Kabupaten Kudus melaporkan tujuh warga meninggal dunia akibat banjir di Kudus, Jawa Tengah, sejak 14 Maret 2024.
442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari
22 jam lalu
442 Warga Jepara Mengungsi Imbas Banjir, Hujan Terus Mengguyur Selama 5 Hari
Banjir merendam 8 kecamatan di Jepara. Air terus menggenang akibat hujan berkepanjangan sejak 13 Maret 2024.
Enam Tanggul Jebol, 11 Kecamatan di Demak Terendam Banjir
1 hari lalu
Enam Tanggul Jebol, 11 Kecamatan di Demak Terendam Banjir
Enam tanggul jebol paska hujan dengan intensitas tinggi di Demak, Rabu, 13 Maret 2024. Sebanyak 11 kecamatan terendam banjir.
Banjir Laten di Kota Semarang dan Pantura, Ini Penyebabnya
1 hari lalu
Banjir Laten di Kota Semarang dan Pantura, Ini Penyebabnya
Kota Semarang dan daerah Pantura kembali mengalami banjir saat cuaca ekstrem seperti belakangan ini. Apa Penyebabnya?
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami
1 hari lalu
Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kepulauan Talaud Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi di dalam lempeng Laut Filipina.
6 dari 8 SPBU Tutup karena Banjir Semarang Kembali Beroperasi
1 hari lalu
6 dari 8 SPBU Tutup karena Banjir Semarang Kembali Beroperasi
Kini ada dua SPBU yang masih berhenti operasi sementara.
21 Daerah yang Alami Penurunan Tanah di Indonesia, Ada Demak-Semarang di Pantura
1 hari lalu
21 Daerah yang Alami Penurunan Tanah di Indonesia, Ada Demak-Semarang di Pantura
Daerah di Utara Jawa memiliki potensi yang lebih besar alami penurunan tanah dan bisa akibatkan kerugian fisik sampai ekonomi.
SPBU Tutup karena Banjir Pantura Demak-Kudus
1 hari lalu
SPBU Tutup karena Banjir Pantura Demak-Kudus
SPBU di tepi Jalur Pantai Utara atau Pantura tersebut berhenti beroperasi karena terendam banjir cukup dalam.
Puluhan Ribu Warga Demak Mengungsi Imbas Tanggul Sungai Wulan Jebol Lagi
2 hari lalu
Puluhan Ribu Warga Demak Mengungsi Imbas Tanggul Sungai Wulan Jebol Lagi
Puluhan rumah warga terendam banjir imbas tanggul Sungai Wulan jebol kembali.
Jalur Pantura Demak-Kudus Kembali Direndam Banjir, Lalu Lintas Lumpuh
2 hari lalu
Jalur Pantura Demak-Kudus Kembali Direndam Banjir, Lalu Lintas Lumpuh
Banjir dipicu tanggul sungai di perbatasan Kabupaten Demak dengan Kudus yang tak mampu menampung debit air.